Banten Raya

IPNU Pandeglang Bahas Pengangguran, Berikut Tantangan Penghambat Generasi Muda

Kamis, 21 November 2024 | 06:06 WIB

IPNU Pandeglang Bahas Pengangguran, Berikut Tantangan Penghambat Generasi Muda

Foto bersama setelah coffee talk yang digelar PC IPNU Pandeglang, Rabu (20/11/2024). (Foto: Dok IPNU Pandeglang)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Pandeglang Adi Setiadi mengatakan, generasi muda, khususnya pelajar NU, perlu memahami tantangan mental dan sumber daya manusia (SDM) di era digital agar siap menghadapi persaingan. Demikian disampaikan pada Coffee Talk bertema Meracik Ide Mengurai Tantangan: Diskusi Pengangguran di Era Digital di Café Indah Pandeglang, Pandeglang, Banten, Rabu (20/11/2024).

 


Menurutnya, butuh semangat bersama untuk terus berinovasi dan memperkuat kapasitas pengurus IPNU sebagai agen perubahan. Khususnya dalam memberdayakan pelajar NU menghadapi tantangan zaman. ’’Kegiatan ini menjadi langkah awal menuju solusi konkret bagi persoalan pengangguran di era digital. Kami berkomitmen untuk mempersiapkan pelajar NU di Pandeglang agar lebih tangguh dan kompetitif di era digital,” tambahnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 


Sedangkan Sahroman, praktisi, yang dihadirkan sebagai pemateri menyampaikan, tantangan utama yang sering menghambat generasi muda dalam dunia kerja, di antaranya adalah mentalitas takut gagal.’’Banyak pemuda yang ragu mencoba hal baru karena khawatir akan kegagalan. Hal ini membuat mereka sulit beradaptasi dengan perubahan,’’ ujarnya pada diskusi yang dipandu Andreansyah.

 


Selain itu, lanjutnya, minimnya kepercayaan diri. Rasa minder sering kali menghalangi generasi muda untuk bersaing dan memanfaatkan peluang yang ada.’’Juga kurangnya kesadaran soft skills. Keterampilan seperti komunikasi, kerja sama, dan kepemimpinan sering terabaikan, meskipun sangat dibutuhkan di era modern,’’ tambahnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 


Tak hanya itu. Mental konsumtif juga sebagai faktor yang sering menghambat. Kebiasaan mengutamakan konsumsi dibandingkan investasi pada pengembangan diri menjadi kendala besar.’’Di sampling itu, kesenjangan pendidikan dan pelatihan. Tidak semua pelajar memiliki akses ke pelatihan SDM yang relevan untuk meningkatkan kompetensi,’’ terangnya.



Oleh karena itu, lanjutnya, di antara strategi untuk menghadapi tantangan tersebut adalah meningkatkan motivasi pelajar misalnya dengan mengadakan seminar motivasi dan kegiatan inspiratif secara rutin. Ini untuk membangun mental tangguh dan rasa percaya diri.

ADVERTISEMENT BY OPTAD




Strategi lainnya, membangun kerja sama. Bisa dengan mendorong kolaborasi antara IPNU, pemerintah, dan lembaga pelatihan untuk menciptakan peluang kerja dan pelatihan keterampilan. ’’Juga mengadakan pelatihan soft skills. Fokus pada pengembangan keterampilan dasar seperti komunikasi, manajemen waktu, kerja sama tim, dan kepemimpinan,’’ terangnya seperti dalam rilis yang diterima NUOB, Kamis (21/11/2024) pagi. (*)

ADVERTISEMENT BY ANYMIND