Proses Pemulangan Masih Berlangsung, Jamaah Haji Diimbau Berikut Ini
Senin, 16 Juni 2025 | 15:15 WIB

Ilustrasi. Suasana di sekitar Kakbah di Masjidilharam, Makkah, Senin (9/6/2025). (Foto: NU Online/Patoni)
Makkah, NU Online Banten
Saat ini proses pemulangan jamaah haji Indonesia masih berlangsung. Jika sesuai jadwal, proses pemulangan berlangsung hingga 11 Juli 2025. Selama menyiapkan kepulangan di Tanah Suci, jamaah haji diimbau tetap menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan bugar.
Wakil Pengendali Teknis Bidang Media Center Haji (MCH) Akhmad Fauzin menyoroti cuaca panas di Makkah yang bisa mencapai 47 derajat celcius pada siang hari. Sehingga, jamaah haji Indonesia perlu mengurangi kegiatan yang bisa menguras fisik, seperti mengejar umrah sunnah berulang kali.
Fauzin mengingatkan, aktivitas fisik berlebihan dan suhu ekstrem dapat berdampak buruk bagi kondisi kesehatan, terutama bagi jamaah lanjut usia, berisiko tinggi, atau yang baru pulih dari kelelahan setelah puncak ibadah haji. Kalau pun sudah direncanakan melaksanakan bersama rombongan, dia menganjurkan agar jamaah lebih bijak mengatur waktu ibadah, termasuk saat akan melaksanakan Thawaf Wada. “Sebaiknya pilih waktu yang lebih sejuk seperti pagi hari setelah Subuh atau malam hari," ujarnya di Makkah, Arab Saudi, Ahad (15/6/2025).
Senada, Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Mohammad Imran mengingatkan bahwa Makkah dan Madinah kini sedang memasuki masa puncak musim panas. "Kami ingatkan bahwa Arab Saudi saat ini telah memasuki puncak panas, bulan Juni-Juli. Suhu di Makkah mencapai 45 derajat celsius. Sementara di Madinah sudah mencapai 47 derajat celcius. Ini akan terasa lebih panas karena keringnya udara dan kelembapannya rendah," jelasnya di Makkah, Ahad (15/6/2025), dilansir NU Online.
Cuaca panas ini, lanjut Imran, akan berdampak terhadap masalah kesehatan jamaah haji. Untuk itu Imran mengimbau kepada jamaah haji untuk melakukan langkah berikut.
1. Beristirahat yang cukup di hotel dan tidak memaksakan diri melakukan ibadah yang menguras tenaga, seperti umrah sunnah berkali-kali serta mengejar arbain di Masjid Nabawi.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
2. Menghindari aktivitas di luar hotel di waktu terik, yaitu pukul 10.00-16.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Apabila beraktivitas di luar, usahakan memakai payung, semprotan wajah, dan bawa air minum yang cukup. "Minumlah air botol atau air zamzam sedikit demi sedikit dan sering. Jangan menunggu haus," katanya.
3. Memakai masker untuk menghindari penularan penyakit. "Kalau batuk dan pilek, pakailah masker agar tidak menular," imbuhnya.
4. Untuk jamaah haji yang memiliki komorbid, agar beribadah di dalam hotel dengan tenaga minimal, tapi pahala maksimal. Misalkan tadarus Al-Qur'an, zikir, maupun sedekah.
5. Jamaah haji lansia agar selalu didampingi ketika beraktivitas di luar hotel. "Jamaah lansia agar selalu melakukan pemeriksaan kesehatan rutin di kloter, minimal seminggu sekali untuk mengetahui perkembangan kesehatannya," pungkasnya. (Patoni)
Editor: M Izzul Mutho Masyhadi
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
ADVERTISEMENT BY ANYMIND