Nasional Haji 1446 H

Penyelenggaraan Haji Butuh Inovasi untuk Meningkatkan Layanan Jamaah

Rabu, 19 Februari 2025 | 10:48 WIB

Penyelenggaraan Haji Butuh Inovasi untuk Meningkatkan Layanan Jamaah

Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief dan jajaran saat bertemu Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (kelima dari kiri) di Kantor PBNU Jakarta, Selasa (18/2/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online Banten

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Ishfah Abidal Azis mengatakan, penyelenggaraan haji tahun ini, 2025M/1446H, dan ke depannya memerlukan inovasi untuk meningkatkan layanan bagi jamaah. “Untuk memberikan layanan lebih aman dan nyaman buat jamaah.  Kita ingin meningkatkan lagi layanan untuk jamaah kita,” ujar Ishfah setelah Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief bertemu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU Jakarta, Selasa (18/2/2025).


Dia juga melihat perlunya penyesuaian kebijakan penyelenggaraan haji antara pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi. “PBNU menyarankan menyeimbangi kondisi di Saudi yang transformasinya sangat luar biasa,” katanya.


Pertemuan Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf membahas tiga poin penting penyelenggaraan ibadah haji dan umrah 2025/1446 menjelang pelaksanaan opersional haji 2025. “Ketua umum PBNU menyampaikan poin-poin penting harus menjadi perhatian,” ujar Hilman kepada NU Online usai pertemuan.


Hilman menjabarkan tiga poin penting. Pertama, persiapan penyelenggaraan haji 2025. “Beberapa hal yang terkait aspek-aspek ibadah seperti terkait penyembelihan hewan dam, kebijakan serta konsep tanazul untuk jamaah haji, murur, dan hal-hal lain yang terkait persoalan ibadah jamaah, tadi dikoordinasikan, disampaikan, dan dikonsultasikan dengan PBNU,” ucapnya.



Kedua, penyelenggaraan haji untuk tahun depan, di antaranya membahas penyesuaian kebijakan antara Indonesia dengan Arab Saudi. “Berbagai kebijakan pemerintah Indonesia, dalam penyelenggaraan haji harus menyesuaikan dengan transformasi kebijakan penyelenggaraan haji Arab Saudi. Kita harus menyiapkan desain ke depan harus seperti apa, sehingga lebih relevan dan memiliki kesesuaian proses penyelenggaraan ibadah haji,” tambahnya, dilansir NU Online



Ketiga, penyusunan road mad penyelenggaraan haji dan umrah untuk meningkatkan layanan jamaah.’’Berbagai ruang lingkup yang terkait ekosistem haji dan umrah, itu dapat direncanakan sedemikian rupa, sehingga pada waktunya itu penyelenggaraan haji dan umrah dapat meningkatkan layanan, memberikan perlindungan kepada jamaah haji dan jamaah umrah di Indonesia,” terangnya.


Jamaah haji Indonesia kelompok terbang (kloter) pertama rencananya mulai masuk asrama pada 1 Mei 2025 dan diterbangkan ke Arab Saudi pada 2 Mei 2025. (Rikhul Jannah)