Nasional

Ke PBNU, Dubes India Ingin Belajar Rawat Harmonisasi Antarumat Beragama di Indonesia

Rabu, 11 Desember 2024 | 15:08 WIB

Ke PBNU, Dubes India Ingin Belajar Rawat Harmonisasi Antarumat Beragama di Indonesia

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (kanan) dan Dubes India untuk Indonesia Sandeep Chakravorty di Kantor PBNU, Kramat Raya 164, Jakarta, Selasa (10/12/2024). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online Banten

Duta Besar (Dubes) India Sandeep Chakravorty mengatakan, kedatangannya dalam rangka belajar kepada Indonesia, khususnya Nahdlatul Ulama (NU), untuk merawat harmonisasi antarumat beragama. "Saya berpikir Indonesia sebagai referensi yang tepat untuk keharmonisan beragama dan India juga sebagai negara yang beragam (agama) seperti Indonesia. Kami ingin belajar satu dengan lainnya untuk bisa menjaga minoritas, kesepahaman, anak-anak, dan terutama hak asasi manusia," ujarnya kepada NU Online setelah bertemu dengan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU, Kramat Raya 164, Jakarta, Selasa (10/12/2024).



Dia merasa, pertemuan pukul 10.30 sampai 11.30 WIB tersebut sangat berkesan. Menurutnya, Gus Yahya—sapaan KH Yahya Cholil Staquf--adalah seorang intelektual Muslim yang memiliki visi dan pemikiran yang mencakup segala sisi pengetahuan termasuk global.


"Ia berbicara tentang tradisi bangsa yang di mana hal itu bisa untuk dikerjasamakan baik tingkat pemerintahan sampai perseorangan dan juga berbicara tentang kerja sama antara India dan Indonesia untuk mereduksi sosial dan global konflik," jelasnya.


Sekadar diketahui saat pertemuan tersebut, Gus Yahya ditemani oleh Ketua PBNU Najib Azca dan Sidrotun Naim.  Kepada NU Online, Najib mengatakan, pertemuan itu juga bersisi tentang kerja sama terkait penguatan nilai kebudayaan dan peradaban. Indonesia dan India sendiri memiliki hubungan masa lalu yang cukup kuat. "Dalam bidang budaya dan peradaban saya kira itu menjadi modal untuk membangun ke depan," jelasnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD



Selain itu, Najib juga menyebutkan dalam pertemuan antara Gus Yahya dan Sandeep membahas soal pengelolaan dan penyikapan dalam kehidupan bernegara antara mayoritas dan minoritas dalam hal beragama. "Pak Dubes juga tadi menyampaikan keprihatinannya dan itu menjadi problem yang diakui sebagai problem domestik di India," terangnya, dilansir NU Online. (Haekal Attar)

ADVERTISEMENT BY ANYMIND