Nasional

PBNU Harap Konferensi Internasional Dialog Islam Ini Lahirkan Kemaslahatan dan Perdamaian

Jumat, 21 Februari 2025 | 16:31 WIB

PBNU Harap Konferensi Internasional Dialog Islam Ini Lahirkan Kemaslahatan dan Perdamaian

Konferensi Internasional Dialog Islam di Manama, Bahrain, Rabu (19/2/2025). (Foto: Dok Ahmad Ginanjar Syaban)

Manama, NU Online Banten

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berpartisipasi dalam Konferensi Internasional Islamic Dialogue (Dialog Intra-Islam) di Manama, Kerajaan Bahrain, Rabu dan Kamis (19-20/2/2025). Konferensi yang mengambil tema Satu Bangsa, Satu Masa Depan yang digelar Majelis Hukama al-Muslimin (Muslim Council of Elders) yang berkantor di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab; juga atas Prakarsa dan dukungan penuh Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa. Dihadiri Grand Imam Al-Azhar Mesir Prof Syekh Ahmad al-Thayyib serta lebih dari 400 ulama terkemuka, cendekiawan, otoritas agama, pemimpin, intelektual, dan pemangku kepentingan dari seluruh dunia Islam.   


Konferensi memfokuskan untuk membangun jembatan dialog antarkelompok dan mazhab dalam dunia Islam, serta menghimpun para ulama, cendikiawan, dan tokoh umat Muslim di seluruh dunia. Hal ini dilakukan untuk menggalang konsolidasi demi masa depan dunia Islam dan kemanusiaan yang lebih damai dan berkeadaban.



Konferensi tersebut dibuka oleh Syekh Abdul Rahman bin Muhammad bin Rashid Al Khalifa, Ketua Dewan Tinggi Islam Kerajaan Bahrain sekaligus Ketua Komite Tinggi Islamic Dialogue, dilanjutkan dengan pidato sambutan kunci dari Grand Imam Al-Azhar Prof Syekh Ahmad Al-Thayyeb

ADVERTISEMENT BY OPTAD



Sesi pembukaan konferensi kemudian dilanjutkan dengan pidato kunci yang disampaikan masing-masing oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, disusul oleh Hussein Brahim Thaha Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Anggota Dewan Pimpinan Senior Republik Islam Iran Ayatollah Syekh Ahmad Moballegi, Kepala Dewan Kemuftian Kesultanan Oman Sheikh Ahmad al-Siyabi, dan Ketua Dewan Senat Kazakhstan Maulen Ashimbayev.  


Wasekjen PBNU Najib Azca yang hadir dan berpartisipasi dalam konferensi tersebut mengungkapkan dukungannya secara penuh atas terselenggaranya forum penting yang menghimpun para pimpinan dan ulama terkemuka dunia Islam ini. Ia berharap, konferensi internasional itu dapat mencapai hasil untuk kemaslahatan umat Muslim di seluruh dunia.   



"Sangat mendukung dan mengapresiasi terselenggaranya konferensi internasional ini yang berupaya untuk membangun jembatan dialog dan mengukuhkan persatuan dan persaudaraan antarumat Muslim. Kami berharap agar forum ini dapat mencapai hasil-hasil yang konkret dan berkelanjutan untuk kemaslahatan umat Muslim secara khusus, dan perdamaian dunia serta kemanusiaan secara umum," ujar Azca, dilansir NU Online.  


Sedangkan Ginanjar Sya'ban menambahkan, antara PBNU dan Muslim Council of Elders telah terjalin kerja sama yang erat. Kedua institusi besar dunia Islam itu berperan penting dalam memainkan isu-isu strategis dan global dunia Islam.   


Ditambahkan oleh Sya'ban, bahwa dengan diselenggarakannya konferensi internasional ini, pihaknya berharap bahwa dialog antara mazhab, budaya, dan kelompok Muslim dapat menciptakan perdamaian dan harmoni.  

ADVERTISEMENT BY ANYMIND



Selain dari PBNU, hadir juga delegasi Indonesia lainnya, seperti Pengurus Pusat Muhammadiyah yang diwakili oleh Prof Syafiq Mugnni (ketua PP Muhammadiyah), Prof M Quraish Shihab (pendiri dan anggota Muslim Council of Elders), serta TGB M Zainul Majdi (Anggota Komite Eksekutif Muslim Council of Elders).
 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND