Pendidikan

UIM Gelar Pembukaan Mata Kuliah Ko-Kurikuler Pencak Silat Pagar Nusa

Ahad, 24 November 2024 | 22:52 WIB

UIM Gelar Pembukaan Mata Kuliah Ko-Kurikuler Pencak Silat Pagar Nusa

Pembukaan Mata Kuliah Ko-Kur Pencak Silat Pagar Nusa di Universitas Islam Makassar (UIM), Ahad (24/11/2024). (Foto: Dok Pagar Nusa)

Makassar, NU Online Banten

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen mengatakan, program ini merupakan upaya strategis untuk melestarikan warisan budaya bangsa, membangun karakter mahasiswa, dan memperkuat sinergi antara tradisi, agama, dan pendidikan formal. ’’Sebagai satu-satunya kampus NU di Indonesia yang menjadikan Pencak Silat Pagar Nusa sebagai mata kuliah ko-kurikuler, Universitas Islam Makassar (UIM) telah menunjukkan komitmennya dalam mengintegrasikan seni bela diri tradisional ke dalam sistem pendidikan formal,’’ ujarnya saat sambutan pembukaan secara resmi Mata Kuliah Ko-Kurikuler (Ko-Kur) Pencak Silat Pagar Nusa di Auditorium Muhyiddin Zain UIM, Sulawesi Selatan, Ahad (24/11/2024). 


Sekitar 1.000 mahasiswa itu hadir pada pembukaan tersebut. Mata Kuliah Ko-Kur Pencak Silat Pagar Nusa telah menjadi bagian dari kurikulum UIM sejak 2017. Program yang bernilai 1 SKS, tidak hanya berfokus pada keterampilan fisik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai spiritual, kedisiplinan, dan cinta tanah air kepada mahasiswa. 


Dalam sambutannya, dia juga menyampaikan apresiasinya kepada UIM atas keberanian dan visinya dalam menjadikan pencak silat sebagai bagian dari pendidikan karakter bangsa. "Pencak silat bukan sekadar gerakan, tetapi refleksi dari nilai-nilai keberanian, kehormatan, dan keteguhan. Dengan menjadikannya sebagai bagian dari kurikulum, UIM telah membangun jembatan antara tradisi dan masa depan," ujarnya dalam kegiatan yang juga dihadiri Rektor Universitas Islam Makassar Prof H Muammar Bakry itu.



Melalui mata kuliah ini, lanjutnya, mahasiswa tidak hanya akan belajar teknik-teknik pencak silat, tetapi juga memahami filosofi mendalam yang terkandung di dalamnya, seperti keberanian, solidaritas, dan kejujuran.  


"Mahasiswa yang mengikuti program ini adalah harapan masa depan bangsa. Mereka tidak hanya akan menjadi pendekar yang tangguh secara fisik, tetapi juga pemimpin yang memiliki integritas dan cinta terhadap nilai-nilai kebangsaan," tambahnya, dilansir NU Online.  


Dengan program ini, lanjutnya, UIM membuktikan bahwa pendidikan berbasis budaya tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga membangun generasi yang siap menghadapi tantangan global. Dia berharap langkah yang dilakukan UIM ini dapat menjadi inspirasi bagi kampus-kampus lain di Indonesia untuk mengikuti jejak serupa.


"Di tengah derasnya arus globalisasi, kita membutuhkan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki akar yang kuat dalam nilai-nilai budaya dan spiritual bangsa. Program Ko-Kurikuler ini adalah salah satu jawaban atas tantangan tersebut," tegasnya.  


Pembukaan Mata Kuliah Ko-Kurikuler Pencak Silat Pagar Nusa di UIM ini menjadi langkah besar dalam memperkuat identitas budaya bangsa melalui pendidikan formal. Dalam acara tersebut, ditampilkan pula atraksi pencak silat dari pendekar cilik yang memukau hadirin dengan gerakan-gerakan yang penuh energi dan keterampilan. (*)

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND