• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 27 April 2024

Banten Raya

Bangkitkan Tarekat, Jatman Banten Resmikan Kantor Sekretariat

Bangkitkan Tarekat, Jatman Banten Resmikan Kantor Sekretariat
Doa bersama saat meresmikan sekretariat Jatman Banten. (Foto: Taufik Hidayat at Tanari)
Doa bersama saat meresmikan sekretariat Jatman Banten. (Foto: Taufik Hidayat at Tanari)

Kota Serang, NU Online Banten
Jam’iyyah Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (Jatman) Idaroh Wustho Provinsi Banten menggelar peresmian sekretariat yang bertempat di Gedung PWNU Provinsi Banten, pada Jum’at (1/4) sore.

 

Acara berlangsung dengan khidmat, diawali dengan pembacaan Tawasul, Tahlil, Istighotsah dan do’a bersama yang dipimpin oleh KH Tb Fatman Aburrahman Caringin.

 

Rais Idaroh Wustho Jatman Banten, KH Tb Muhammad Thobary mengungkapkan, dengan diresmikannya sekretariat ini untuk menghidupkan ajaran-ajaran berbagai macam tarekat yang ada di tanah Banten.

 

Jatman, Kata Kiai Thobary, mempunyai tugas sebagai penyambung lidah untuk menghidupkan tarekat-tarekat yang ada di Banten sedari dulu yang sudah mencapai kejayaannya.

 

“Tujuannya ialah supaya generasi-generasi muda di Banten ini menjadi penerus tarekat, dengan demikian Banten menjadi mulia, berilmu, berakhlak mulia dan bisa menjaga kemanan negara.” Ujarnya.

 

Kiai Thobary menjelaskan, teguhnya bertarekat sudah dilakukan oleh kiai-kiai di Banten ini di berbagai macam profesi dan kemampuan di bidangnya masing-masing. Tentunya dengan bertarekat, Kiai Thobari, bisa menjalankan tugasnya dengan baik secara profesional karena mempunyai rasa ketakutan kepada Allah SWT.

 

Dengan demikian, mereka yang menjalankan tarekat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bisa menjaganya dengan baik. Sehingga menciptakan negara yang damai melalui wasilah bertarekat oleh generasi-generasi muda di tanah Banten.

 

Lebih lanjut, Kiai Thobary menguraikan, sejatinya tarekat yang tertua di Banten itu ialah Tarekat Syatariyah yang dipimpin langsung oleh Sultan pertama di Banten yakni Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang wafat pada tahun 1570.

 

Kemudian, tarekat Syatariyah itu dilanjutkan oleh putranya yakni Sultan Maulana Yusuf, Sultan Maulana Muhammad, Sultan Abul Mafakhir dan seterusnya. Kata Kiai Thobary, semuanya sultan Banten itu bertarekat.

 

Bahkan, semua Sultan di Banten itu tidak perlu diragukan lagi soal keilmuannya. Karena, semua Sultan di Banten paham soal tarekat. Hal itu bisa diamati sampai hari ini dengan berkembang pesatnya tarekat-tarekat, termasuk tarekat Syatariyah sebagai tarekat tertua.

 

“Selanjutnya Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah yang dibawa oleh Syekh Abdul Karim Tanara yang berguru kepada Syekh Ahmad Khatib Sambas. Karena memang Syekh Ahmad Khatib Sambas itu membawa tiga penyebar atau pengembang tarekat di Nusantara ini khususnya di Banten yang dikembangkan oleh Syekh Abdul Karim.” Kata Kiai Thobary, pengasuh Pondok Pesantren Al Husna.

 

Selain itu, terdapat juga penyebaran tarekat di Cirebon dengan Syekh Tholhah, di Jawa Timur Syekh Romli sebagai penyebar tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah. Syekh Abdul Karim mempunyai murid yang juga masyhur yaitu Syekh Asnawi Caringin kemudian Syekh Abdul Latif.

 

Perlu diketahui, kata Kiai Thobary, Syekh Asnawi Caringin selain berguru tarekat kepada Syekh Abdul Karim, juga berguru ilmu fikih kepada Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani. Hubungan Syekh Nawawi Banten dengan Syekh Abdul Karim ini adalah keluarga dekat antara keponakan dan paman.

 

“Dengan demikian, dengan adanya tokoh ulama tersebut baik dibidang tarekat maupun kitab kuning sangat jelas di Banten ini pernah mencapai masa keemasannya.” Pungkas Kiai Thobary

 

Kendati demikian, Mudir Idaroh Wustho Jatman Banten KH Tb Sehabudin Assa’idiy mengungkapkan peran Jatman. Mengingat Jatman Banten ini cakupannya lumayan luas dengan daerah delapan kabupaten dan kota.

 

Sementara yang terlegitimasi atau sudah melakukan pelantikan, Kata Kiai Sehab baru tiga daerah. Diantaranya Jatman Kota Serang yang kemarin baru dilantik.

 

“Melihat luasnya teritorial Banten ini, syukur alhamdulillah tahaddus binni’mah dengan adanya Sekretariat ini bisa memudahkan koordinasi dan komunikasi antar daerah Jatman di Banten ini.” katanya

 

Kiai Sehab mengatakan, hadirnya Jatman dilatar belakangi untuk mewadahi suatu organisasi yang menghimpun tarekat-tarekat yang ada. Sehingga, secara otomatis erat kaitannya dengan spiritual.

 

“Spiritual ini bagaimana satu tempat ketika ada lantunan do’a-do’a, dzikir-dzikir di tempat itu, Insya Allah menjadi aman.” Ungkap Kiai Sehab

 

Kiai Sehab berharap, dengan adanya halaqah-halaqah dzikir yang berkaitan dengan tarekat, provinsi Banten secara khusus. Juga, Indonesia bahkan dunia secara umum menjadi aman.

 


Kontributor : Taufik Hidayat at-Tanari


Banten Raya Terbaru