• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Senin, 29 April 2024

Banten Raya

Bersama Pemuda Lintas Iman, Gusdurian Serang Gelar Safari Keberagaman Season Dua

Bersama Pemuda Lintas Iman, Gusdurian Serang Gelar Safari Keberagaman Season Dua
Komunitas Gusdurian Serang dalam acara Safari Keberagaman Season Dua. (Foto: Istimewa)
Komunitas Gusdurian Serang dalam acara Safari Keberagaman Season Dua. (Foto: Istimewa)

Kota Serang, NU Online Banten

Komunitas Gusdurian Serang menggelar Safari Keberagaman Season Kedua berkolaborasi dengan Naposobulung (Remaja) Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Serang. Agenda ini bertujuan untuk memupuk asas kebhinekaan antar lintas iman di Banten khususnya di Serang dalam rangka peringati Haul Gus Dur ke-14.

 

Tak hanya Remaja HKBP Serang, agenda ini juga diikuti oleh GP Ansor Kota Serang, PMII Kota Serang, HMI MPO Cabang Serang, Relawan Rumah Dunia, Mahasiswa Filsafat, GAMKI Kota Serang dan Pemuda HKBP Serang.

 

Sebelumnya, kegiatan yang bertajuk "Safari Keberagaman" diselenggarakan dibeberapa tempat diantaranya Pondok Pesantren Nurul Qolbi Karundang Kota Serang, Vihara Meta Serang, dan Pura Eka Wira Anantha Komplek Kopassus Grup 1.

 

Pemuka Agama Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Serang Pendeta Erwin Marbun, mengatakan ada nilai-nilai yang tidak boleh terlupakan. Yakni, menjaga dan merawat kerukunan antar umat beragama sejak dini.

 

Salah satunya adalah anggapannya dengan minuman dan makanan. Apapun jenis minuman keras, kata Pendeta Erwin Marbun, di Indonesia tidak setuju dengan kata mabok. Namun, sejatinya, di Jawa ini, sedari Anyer hingga Panarukan memiliki ciri khas tersendiri soal rasa minuman dan makanan.

 

"Tradisi atau budaya asli Indonesia khususnya di Batak, semisalnya rel kereta yang beriringan yaitu tidak sama tapi berbeda," kata Pdt Erwin di Gereja HKBP Serang pada Sabtu, 24 Februari 2024.

 

Pria asal Batak tersebut menyampaikan, bahwa nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam HKBP Serang, terhitung sejak tahun 1956 kami orang-orang Batak yang di Banten, mempunyai kontribusi khusus terhadap bangsa Indonesia.

 

"Ingat, ini bukan karena soal Gerejanya, tapi karena kehadiran yang membekas terhadap masyarakat dibumi Indonesia ini. Kalaupun saya bergabung dengan kelompok yang tidak sepaham, itu karena tidak suka dengan kekerasan," katanya.

 

"Tidak ada gunanya kau ngomongin Tuhan, tapi kau lakukan apa yang diperintahkan Tuhan," imbuhnya.

 

Lebih lanjut, Pendeta Erwin menyampaikan pada sesi tanya-jawab 'Safari Keberagaman' membahas seputar perkawinan beda agama. Dalam Perjanjian lama umat Kristiani, perkawinan adalah urusan tua. Perjanjian Baru, tetap urusan orang tua.

 

Pemerintah, kata dia, bisa ikut berkontribusi dalam agama itu soal tata aturan yang diatur dalam sebuah regulasi misalnya tata kelola kota, kebersihan, lingkungan dan lainnya. Yesus pernah diprotes, mau makan tidak cuci tangan itu kafir, sekarang yang haram itu yang masuk ke mulut atau keluar ke mulut?

 

"Mengutip dari Mathius yang mengatakan barangsiapa yang bilang kafir kepada saudaranya itu harus dihukum," Pdt Erwin Marbun.

 

Sementara itu, Koordinator Komunitas Gusdurian Serang Taufik Hidayat menyampaikan keharmonisan, kerukunan antar lintas iman ini, tentunya harus dirawat sebaik mungkin diantaranya agenda agenda dialog interaktif seperti ini.

 

Ia mengatakan, wacana mengenai 'Safari Keberagaman' merupakan buah pikiran dari Tim Penggerak Komunitas Gusdurian agar dapat menjangkau kalangan muda baik itu generasi Z, generasi Milenial hingga generasi kolonial untuk lebih dekat dan saling mengenal antar sesama umat manusia, terlepas dari ras, suku, agamanya. 

 

"Senada dengan dauhnya Mbah Gus Dur, Tidak penting apapun agamamu atau sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu," ucapnya.

 

Alumni Sarjana Hukum UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten tersebut, menjelaskan Kota Serang sebagai jantungnya Ibukota Provinsi Banten memiliki semboyan sebagai Kota Madani. Tentunya harus selalu aman, tentram dan damai dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

Lebih lanjut, ia mengungkapkan agenda ini adalah bagian integral dari ikhtiarnya sebagai anak bangsa. Untuk tetap menjaga kewarasan berpikir dalam menjaga keharmonisan bangsa.

 

"Mari kita jaga kewarasan berpikir tentang perbedaan yang merupakan Rahmat untuk selalu dijadikan sebagai referensi pembelajaran terbaik, ayo perbaiki dialog antar lintas iman yang ada di bumi jawara ini," tanndasnya.


Banten Raya Terbaru