Kota Tangerang, NU Online Banten
Innalillahi Wa Innailaihi Raji’un, Kabar duka menyelimuti Nahdliyin Kota Tangerang khususnya kecamatan Larangan. KH Imam Asy’ari, Rais Syuriah Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Larangan dan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Mu’minin, meninggal dunia. Kamis pagi (15/7).
Kabar wafatnya KH Imam Asy’ari terkonfirmasi dari menantunya ustadz Bukhori. Pewarta menelusuri kabar ini dan dikonfirmasi oleh pengurus, salah satunya Ketua MWC NU Larangan, Ustadz Subhan.
Sekretaris MWC NU Larangan Ustadz Arwani mengabarkan, beliau meninggal dunia dalam keadaan sakit, berdasarkan kabar yang terkonfirmasi oleh Ustadz Bukhori salah satu menantunya.
Melalui rekaman percakapan whatsapp dari menantunya, KH Imam Asy’ari meninggal dunia karena sakit lambung dan infeksi paru-paru, lalu dilakukan swab hasilnya menunjukkan negatif. Dilakukan tes PCR kembali setelahnya dengan hasil menunjukkan positif.
Direncanakan jenazah akan dikebumikan di Pondok Pesantren Darul Mu’minin Lebak dengan menggunakan protokol pemakaman Covid-19.
Ustadz Arwani memberi kesaksian kepada pewarta. Sosok KH Imam semasa hidupnya adalah orang baik, ramah, santun dan ceria. “Beliau adalah sosok orang tua dan guru bagi kami. Selalu menjadi orang tua untuk semua anaknya yang menjadi pengurus MWC NU, menjadi guru kami, setiap kali kami bertemu, dan sering memberikan banyak nasehat.” Tutur Ustadz Arwani.
Ustadz Arwani melanjutkan, beliau selalu senang bercerita tentang Gus Dur dalam setiap pertemuannya. Mengisahkan karakter dan perilaku tentang Gus Dur. Menjadi manusia yang mempunyai karakter, santun, ceria dan bijak dalam menghadapi permasalahan. Sosok Gus Dur menjadi inspirasi dalam kehidupan sehari-hari oleh KH Imam Asy’ari.
Bagi Ustadz Arwani, secara pribadi sosok KH Imam Asy’ari adalah uswatun khazanah. Ia mengingat pesan yang pernah disampaikan oleh KH Imam Asy’ari. Pesan khusus yang juga ditujukan untuk seluruh pengurus NU khususnya MWC NU kecamatan Larangan.
“Nahdlatul Ulama adalah organisasi besar berkah restu dari para Auliya, jadilah pengurus NU yang tunduk dan patuh dalam menjalankan organisasi sesuai dengan aturan. Wujudkanlah kemandirian ekonomi di lingkungan NU dan memulainya dari MWC NU Larangan. Serta selalu semangat dan berjuang untuk NU.” Terang Ustadz Arwani dalam kenangnya.
Editor : Ari Hardi
