• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Rabu, 15 Mei 2024

Banten Raya

Jadi PR, Persentase Melek Baca Tulis Al-Qur’an Masih Rendah

Jadi PR, Persentase Melek Baca Tulis Al-Qur’an Masih Rendah
Sekretaris PP JQHNU Kiai Abdul Rosyid Masykur saat menjadi pemateri di Graha Aswaja NU Tangsel, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (30/3/2024). (Foto: Dian S)
Sekretaris PP JQHNU Kiai Abdul Rosyid Masykur saat menjadi pemateri di Graha Aswaja NU Tangsel, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (30/3/2024). (Foto: Dian S)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Jam'iyyatul Qurra wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kiai Abdul Rosyid Masykur mengatakan, mengutip hasil riset Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, persentase buta aksara Al-Qur’an di Indonesia ada di angka 58,57 persen sampai dengan 65 persen."Artinya PR (pekerjaan rumah) kita itu besar terkait dengan baca Al-Qur'an," ujarnya saat menjadi pemateri Pelatihan Tahsin Metode Bagdadi yang digelar Pimpinan Cabang (PC) Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) Tangerang Selatan dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan (Tangsel) di Graha Aswaja NU Tangsel, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (30/3/2024).



Menurut penyusun buku Tahsin Metode Bagdadi: Cara Tepat Membaca Al-Qur’an itu, rendahnya persentase melek baca tulis Al-Qur’an di antaranya karena sebagian sekolah memasukkan pendidikan Al-Qur’an ke dalam kurikulum.



"Orang tua merasa cukup dengan yang disediakan di sekolah. Akhirnya, anak tidak dimasukkan ke TPQ (Taman Pendidikan Qur’an) atau tidak diajari lagi di rumah. Padahal mata pelajaran BTQ (baca tulis Qur’an) di sekolah hanya semingu sekali,’’ ujarnya.



Berangkat dari hal tersebut, maka digelar kegiatan yang dijadwalkan hingga Ahad (31/3/2024). ’’Sejumlah guru juga masih belum bisa menulis Al-Qur’an dengan baik dan benar. Dan tidak memahami betul ilmu tahsin sebagai bekal membaca Al-Qur’an yang baik,’’ imbuhnya.



Padahal, lanjutnya, itu sangat penting. Perintah membaguskan bacaan (tahsin) Al-Qur’an termaktub dalam Al-Qur’an. Nah, salah satu usahanya dengan mempelajari ilmu tajwid dan makharnya huruf. "JQH mencoba mengembalikan Al-Qur’an kepada masyarakat. TPQ yang bergerak untuk mengajar baca tulis Al-Qur’an," tambahnya.



Dia juga berharap, PCNU Tangsel dapat memberikan rekomendasi terhadap pemerintah setempat bahwa perlu ada terobosan atau perbaikan kebijakan. "Misalnya disediakan SK guru ngaji untuk tiap sekolah. Jadi yang ngajari ngaji bukan orang sembarangan. Sudah bersetifikat," jelasnya di sela-sela kegiatan yang diikuti oleh 23 peserta terdiri atas 5 laki-laki dan selebihnya perempuan itu. (Dian Sophya)


Banten Raya Terbaru