Kabupaten Tangerang, NU Online Banten
Innalilahi wa inna Iiaihi rajiun. Kabar duka datang dari Kabupaten Tangerang, Banten. Abuya Uci Thurtusi Pengasuh Pesantren dan Majelis Taklim Al-Istiqlaliyyah tutup usia. Ulama Kharismatik yang dimiliki masyarakat Banten ini meninggal dunia di rumah pribadinya, pada Selasa (6/4) sekitar pukul 05.00 WIB.
Kepala Satuan Koordinasi Rayon (Kasatkoryon) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) Pasarkemis, Kabupaten Tangerang Ahmad Mahwudi yang hadir di lokasi duka bercerita, almarhum pada Senin pagi kemarin masih mengajar di daerah Rajeg, Kabupaten Tangerang. Namun pagi hari ini, Abuya Uci dikabarkan meninggal dunia.
Ia juga menyampaikan, jamaah yang hadir untuk bertakziah tetap mematuhi dan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Akses menuju rumah duka pun diamankan oleh kepolisian setempat dan membagikan masker kepada para pentakziah.
“Abuya Muhtadi hadir juga bertakziah sekitar pukul 14.00 WIB siang tadi dan menshalatkan janazah beliau (Abuya Uci),” ujar Ahmad saat dihubungi NU Online Banten, Selasa (6/4).
Almarhum Abuya Uci dikebumikan di makam keluarga dekat masjid, bersanding dengan makam sang ayah Abuya Dimyathi. Proses pemakaman berlangsung khidmat dan selesai pada pukul 15.00 WIB sore ini.
Dihubungi terpisah, Ketua Rijalul Ansor Banten Hamdan Suhaimi memberikan kesaksian bahwa almarhum Abuya Uci merupakan ulama yang dekat dengan masyarakat dan santri-santrinya. Dalam sepekan, ada dua hari yang disiapkan Abuya Uci untuk mengajar masyarakat umum. Pengajian biasanya mengunakan bahasa sunda dan disampaikan dengan sederhana.
“Beliau senantiasa mengaajar santri dan masyarakat, ada pengajian umum dua hari dalam seminggu, dan pengurus Rijalul Ansor yang berada di sekitaran Tangerang selalu rutin menghadiri,” terang Hamdan Suhaimi.
Ia menuturkan, Abuya Uci sangat hormat dan memuliakan Abuya Muhtadi, Cidahu Banten. Penghormatannya karena Abuya Muhtadi merupakan putra dari guru beliau. Abuya Uci juga dikenal sebagai Mursyid Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah dan tercatat sebagai pengurus Jam’iyyah Ahlith Thariqah aI-Muktabarah an-Nahdliyah (JATMAN).
“Beliau sangat dekat dengan Abah Habib Luthfi, Pekalongan. Abuya Uci juga masuk menjadi pengurus JATMAN. Ini saya ketahui dari Abah Habib Luthfi,” ujar Hamdan.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU) Banten H Abdul Basith menyampaikan rasa dukacita yang mendalam atas wafatnya Abuya Uci. Menurutnya, masyarakat Banten dan Indonesia merasa sangat kehilangan sosok ulama yang kharismatik, santun dalam berdakwah, sejuk, dan mencerahkan.
“Semoga beliau wafat dalam keadaan husnul khatimah. Sebab dengan dakwah dan keilmuannya, memberi manfaat yang luar biasa bagi kita semua. Pancaran nasihatnya selalu membimbing kita semua untuk selalu istiqomah di jalan Allah dan Rasulullah,” harapnya.
Pewarta: Ari Hardi
Editor: Aru Lego Triono
