• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 27 April 2024

Banten Raya

Majelis Dzikir Sansila dan KH Fuad Kaduroyok

Majelis Dzikir Sansila dan KH Fuad Kaduroyok
KH Fuad Halimi Salim (Foto: Dok keluarga)
KH Fuad Halimi Salim (Foto: Dok keluarga)

Pandeglang, NU Online Banten

Warga Pandeglang, terutama Kaduroyok, Cisata, tentu pernah mendengar atau bahkan mengenal KH Fuad Halimi Salim.  Pria kelahiran Pandeglang 17 Agustus 1952 itu memang sudah meninggal pada 11 Febuari 2018 dan  dimakamkan di dalam area Majelis Dzikir Sansila, Kaduroyok. Namun, namanya masih dikenang hingga kini.

Menurut H Edi Kusnadi, paman KH Fuad Halimi Salim, putra pasangan KH Halimi Salim dan Hj Tiah Satiah itu dikenal sebagai kiai di Kaduroyok, Cisata,  Pandeglang.’’Tidak hanya dikenal di kalangan NU, tapi juga familiar di kalangan pejabat pemerintah setempat,’’ ujar Edi kepada NU Online Banten, di Kp Kaduronyok, Kaduronyok, Cisata, Senin, (1/5/2023).

Dijelaskan pengajar di Al-Ihya itu, Kiai Fuad yang menikah dengan Hj Azizah dan dikarunai dua putri, Riri Dzikiran Fanhis dan Ara Aida, juga berkontribusi lahirnya Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Pandeglang.’’Mendirikan Pondok Pesantren Al-Ihya yang di dalamnya terdapat pendidikan formal yang terdiri dari MTs, MA, SMK dan mendirikan Majelis Dzikir Sansila,’’ imbuh pria yang juga pengamal dzikir sansila itu.

Terbentuknya pondok pesantren dan madrasah yang berada di Kaduronyok, Pandeglang yang bernama Al-Ihya tidak lepas dari Kiai Fuad. ’’Bersama masyarakat mendirikan madrasah secara bertahap yang diawali dengan pembangunan madrasah tsanawiyah, aliyah, dan SMK,’’ lanjutnya.

Penamaan Al-Ihya, tambahnya, terinspirasi dari karya Imam Al-Ghazali yang berjudul Ihya Ulumuddin.’’Pondok Pesantren Al-Ihya diperkirakan digagas pada 1993 setelah Kiai Fuad menetap di Kaduronyok,’’ ucapnya.

Tak hanya itu. Kiai Fuad berperan memprakarsai Majelis Dzikir Sansila. Menurut Edi Wahid, keponakan Kiai Fuad yang juga pengamal dzikir sansila itu menjelaskan, Majelis Dzikir Sansila lahir atas dorongan Kiai Fuad yang merasakan bahwa masyarakat ketika itu perlu adanya wadah spritual untuk meningkatkan kedekatan mahluk dengan penciptanya.

’’Labelisasi sansila diambil dari dua suku kata bahasa Sunda yaitu san berarti tempat dan sila berarti duduk. Jadi sansila diartikan sebagai tempat orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah dengan cara berdzikir,’’ jelasnya, Selasa (2/5/2023).

Salah seorang pengurus Majelis Dzikir Sansila Nursa’d memaparkan, kegiatan dzikir dilakukan secara berjamaah pada setiap malam Selasa dan malam Jumat. Saat ini dipimpin oleh KH Samsul Fathoni Amin. ’’Bangunan Majelis Dzikir Sansila saat ini terdiri dua lantai. Selain digunakan aktivitas dzikiran, juga digunakan saat haul Kiai Fuad,’’ ucapnya.

Terpisah, Ketua ISNU Pandeglang periode 2018-2022 Eful Saefullah menambahkan,  berdirinya ISNU Pandeglang memang tidak lepas dari dorongan moral Kiai Fuad. ’’Peran Kiai Fuad dalam membidani lahirnya ISNU Pandeglang sangatlah krusial. Namun secara stuktrual tidak masuk kepengurusan. Hanya mendorong di belakang layar,’’ imbuhnya yang juga diamini Sekretaris ISNU Pandeglang Dede Kurniawan ditemui di Cimanuk, Pandeglang, Selasa (2/5/2023).

Pewarta: Ahmad Tashwirul Afkar


Banten Raya Terbaru