• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 26 April 2024

Banten Raya

Melatih Mental Santri, Majelis Nurul Qolbi Gelar Ikhtifalan Santri Angkatan Ketiga

Melatih Mental Santri, Majelis Nurul Qolbi Gelar Ikhtifalan Santri Angkatan Ketiga
Majelis Nurul Qolbi Kota Serang Gelar Ikhifalan Santri Angkatan Ketiga, Sabtu (19/2/22). (Foto: Taufik Hidayat at-Tanari)
Majelis Nurul Qolbi Kota Serang Gelar Ikhifalan Santri Angkatan Ketiga, Sabtu (19/2/22). (Foto: Taufik Hidayat at-Tanari)

Kota Serang, NU Online Banten

Majelis Nurul Qolbi Karundang Kota Serang menggelar menggelar Ikhtifalan Santri Angkatan Ketiga. Yang istimewa, agenda tersebut sekaligus memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1443 H. 

 

Mengangkat tema ‘Membangkitkan Revolusi Mental Menuju Generasi Cerdas Berprestasi dan Berakhlak al-Karimah yang bertempat di Lapangan Terbuka Lingkungan Karundang Tengah, Cipocok Jaya, Kota Serang, pada Sabtu (19/2/2022) malam. 

 

Digelar terbuka, acara ini diselenggarakan selama dua hari, puncaknya malam ahad dan dihadiri sejumlah tokoh, alim ulama, aparatur pemerintah dan seluruh masyarakat. Acara dimeriahkan langsung oleh penampilan Trio Qori Nasional KH Saifun Nawasi, KH Ridho Abdul Wahab dan Ustadz Satibi dengan pengawalan ketat pasukan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) PAC Cipocok Jaya.

 

Khadim Majelis Nurul Qolbi Ustadz Muhammad Sulhi mengungkapkan, agenda ini dilaksanakan secara rutinitas sebagai salah satu bentuk rasa syukur santriwan-santriwati. Serta melatih diri yang dipupuk sejak dini dalam keberanian dan meningkatkan mental dipanggung yang disaksikan langsung oleh kedua orang tuanya. 

 

Selain daripada itu, santri nampak semangatnya menggaungkan Mars Syubbanul Wathan. Sebagai fondasi dasar cinta tanah air, dikemukakan untuk mempertahankan bangsa ini dari ancaman penjajah kolonial. Salah satu mars yang dicetuskan oleh Syaikhona KH Wahab Chasbullah, salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU).

 

Muhammad Sulhi menguraikan, Ikhtilafan menjadi salah satu momen untuk melatih mental keberanian santri. Tentunya dalam berbagai macam hal, artinya ketika tidak dilatih mental semacam itu.

 

“Seperti halnya yang didawuhkan oleh para kiai sepuh kita yaitu kalimat ‘ilmu-hilman’ syarat mutlaknya tentu harus ada ilmunya. Berangkat dari hal itu sebagai aplikasi nyata ilmu itu sendiri, tugas kita sebagai santri bukan sekadar memberitahu apa yang kita tahu, lebih dari itu yang repot ialah belajar mengaplikasikan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari”. Ujarnya

 

Kendati demikian, Muhammad Sulhi menyampaikan contoh sederhana kita yang notabenenya sebagai warga yang tinggal di kampung. Dinilai sulit memahami kosakata bahasa Arab yakni anadhafatu minal iman yang mereka fahami ialah pengaplikasiannya daripada hal itu. Tentu hal ini harus dibantu dengan mempelajarinya.

 

“Sebagai santri menjadi tugas kita untuk mengejawantahkan hal tersebut dengan perbanyak komunikasi yang baik dengan warga sekeliling kita, tanpa kita mengucapkan ini itu kepada mereka akan tetapi nilai-nilai ilmunya itu” ungkapnya Muhammad Sulhi yang juga terlibat aktif dalam Forum Alumni Santri Al-Fathaniyah (Falsafah) Kota Serang.

 

Perhelatan agenda Ikhtifalan ini menjadi hal terpenting, Ustadz Muhammad Sulhi berharap timbul himmah dan ghirah. Dengan semangat yang tinggi khususnya dalam belajar ilmu agama islam. Hal ini adalah bagian paling fundamental Syi’ar Islam Ahlussunah wal Jama’ah an-Nahdliyyah dalam mengawal, membimbing dan mendidik anak-anak usia dini.

 

“Mengutip dawuhnya Pengasuh PP Al-Fathaniyah Syaikhuna Kiai Saifun yang berbunyi kun bani zaman wala takun bani adam. Bahwa sebagai alumni pesantren kita janganlah kaku ketika hidup bermasyarakat berbuat baiklah serta bermanfaat sesuai dengan kondisi dan tantangan zaman jangan sesekali kita tergerus oleh zaman itu”. ujarnya

 

Hal berbeda disampaikan oleh Ketua Pelaksana Ikhtifalan Angkatan Ketiga dan Isra Mi’raj Majelis Nurul Qolbi Ustadd Rahmatullah. Ia mengatakan yang mengikuti rangkaian Ikhtifalan santriwan-santriwantri berjumlah 350 orang. Dari berbagai kategori terhitung tingkatan Diniyah, Tsanawiyah dan Aliyah.

 

“Terselenggaranya agenda ini merupakam wujud perjuangan kita semua dalam memupuk amal baik serta mampu memberikan manfaat terbaik untuk masyarakat sekitar khususnya masyarakat lingkungan karundang.” Ujar Rahamatullah yang kerap disapa Kang Ipang

 

Kang Ipang berharap, adanya Ikhtifalan ini seluruh santri yang mengikuti semoga mampu mewujudkan kedisiplinan. Bahwa dengan tidak sedikitnya motivasi yang diberikan terhadap santri menjadi pintar dan cerdas.

 

Kontributor: Taufik Hidayat at-Tanari
 


Banten Raya Terbaru