• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 27 April 2024

Banten Raya

MWCNU Batuceper: NU Lahir Meneruskan Perjuangan Wali Songo

MWCNU Batuceper: NU Lahir Meneruskan Perjuangan Wali Songo
MWCNU Batuceper melakukan Safari Ramadhan mengenalkan NU kepada masyarakat. (Foto: Istimewa)
MWCNU Batuceper melakukan Safari Ramadhan mengenalkan NU kepada masyarakat. (Foto: Istimewa)

Kota Tangerang, NU Online Banten

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) kecamatan Batuceper, terus melakukan safari Ramadhan mengenalkan NU kepada masyarakat.

 

Kali ini,  MWCNU Batuceper melaksanakan Tarawih keliling di masjid Jami Al Aqsa, Poris Gaga, Batuceper, Kota Tangerang, pada Rabu (20/4) malam. 

 

Ketua MWCNU Batuceper, H Bahori menyampaikan, NU yang lahir sebelum kemerdekaan Indonesia. Sejatinya meneruskan perjuangan wali songo dalam berdakwah. Membumikan amaliah Ahlussunnah wal Jamaah sehingga sangat melekat budayanya pada masyarakat. 

 

"NU lahir meneruskan perjuangan para Wali Songo terdahulu, baik dalam berdakwah maupun dalam amaliah, sehingga NU melekat terhadap budaya-budaya yang dilakukan oleh masyarakat muslim Indonesia." Tuturnya. 

 

H Bahori mengatakan, NU merupakan organisasi yang besar. Sehingga siapapun yang akan menghancurkan NU, maka ia akan hancur dengan sendirinya, seperti yang disampaikan Hadrotussyekh KH Hasyim Asy'ari dalam Qaulnya. 

 

"NU ini adalah organisasi yang besar, sehingga siapapun yang akan menghancurkan NU. Ia akan hancur sesuai dengan Qaul Hadrotussyehk KH Hasyim Asy'ari, siapa yang mau coba-coba menghina NU atau menghancurkan NU. Maka dia akan hina dan hancur, inilah kebesaran dan kekuatan NU." Urai H Bahori. 

 

Kendati demikian, H Bahori menambahkan, jamiyyah NU memiliki prinsip Wasathiyah. Kata dia, prinsip itu tidak berat ke kiri, dan juga tidak berat ke kanan. 

 

NU melakukan dakwah dengan cara merangkul, bukan memukul. Ia menerangkan NU melakukan dakwah dengan cara membina, bukan menghina. NU juga melakukan dakwah mengasihi, bukan dengan mencaci. Dakwah dengan mendidik, bukan dengan cara membidik. 

 

"Jam'iyyah Nahdlatul Ulama memiliki prinsip wasathiyah. Tidak ke kiri dan tidak ke kanan. Dakwah yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama adalah dakwah yang merangkul bukan memukul. Dakwah yang membina bukan menghina. Dakwah yang mengasihi bukan mencaci. Dan dakwah yang mendidik bukan membidik." Imbuh H Bahori.


Editor:

Banten Raya Terbaru