• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Selasa, 30 April 2024

Banten Raya

Ngabuburit Ramadhan 2022, Diskusi Soal Puasa Dalam Keberagaman

Ngabuburit Ramadhan 2022, Diskusi Soal Puasa Dalam Keberagaman
Diskusi soal puasa di tengah Keberagaman. (Foto: Istimewa)
Diskusi soal puasa di tengah Keberagaman. (Foto: Istimewa)

Kota Serang, NU Online Banten

Jaringan Gusdurian Banten, Aktivis Pemuda Lintas Agama, Forum Pemuda Lintas Agama (FOKAPELA) Banten dan Pemuda Naposo HKBP Serang menggelar Ngabuburit Ramadhan 2022. 

 

Pada kesempatan ini, Ngabuburit Ramadhan 2022 yang menjadi tuan rumah adalah Rumah Ibadah Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Serang, pada Jum'at (22/04/2022) membahas soal puasa dalam perspektif agamanya masing-masing. 

 

Koordinator Agenda Ngabuburit Ramadhan 2022 di HKBP Serang Ringkot Sihotang mengatakan, agenda seperti ini harus terus ramaikan seterusnya. 

 

"Perekat keberagaman yang diselenggarakan Jaringan GUSDURian Banten harus terus kita rawat dan kembangkan tidak berhenti sampai sini saja." Kata Ringkot yang terlibat aktif di Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia. 

 

Pimpinan Jemaat HKBP Serang Pendeta Benny Siagian mengatakan, puasa adalah mereka yang berpantang makan, minum dan lainnya yang menyangkut hal-hal lahiriah. 

 

Puasa mutlak, kata Pendeta Benny, dilakukan oleh Musa selama empat puluh hari empat puluh malam tidak makan juga tidak minum. Selain Musa, juga dilakukan oleh Ester selama tiga hari juga tiga malam tidak makan dan minum. 

 

"Dicontohkan juga oleh Yesus dalam menjalankan puasanya selama empat puluh hari empat puluh malam yang tidak makan juga minum," kata Pendeta Benny. 

 

Pria kelahiran Parsoburan, Sumatera Utara itu juga mengatakan selain puasa mutlak, juga melaksanakan puasa normal dan puasa sebagian. Dalam Agama Kristen termaktub dalam Al-Kitab ada Nabi Daniel, Nabi Ester, Nabi Yohanes dan Nabi Yesus. 

 

"Rujukan kita soal puasa tidak ada yang mendasari, bahwa puasa itu diharuskan kepada kita." Ujar Pendeta Benny. 

 

Sementara itu, Ustadz Idrus Permana Ahmadiyah menjelaskan tentang puasa yang dijalankan oleh kaum muslim baik laki-laki maupun perempuan. Melaksanakan puasa menurut kaum muslim ada yang masuk dalam kategori wajib juga sunnah. 

 

Seperti yang sekarang kita jalani yaitu puasa Ramadhan termasuk puasa wajib,  sedangkan puasa sunnah seperti setiap hari senin dan kamis. 

 

"Hikmah menjalankan puasa diantaranya menjadikan kita untuk merendahkan diri dan mengagungkan Tuhan Allah SWT." Ungkapnya Ustadz Idrus 

 

Ustadz Da'i kondang itu mengatakan, puasa sunah bisa dilaksanakan setengah bulan baik dalam hitungan tahun hijriyah maupun masehi. 

 

"Melakukan puasa setengah bulan itu yakni dari pertengahan tanggal 14, 15 dan 16 setiap bulannya." Kata Ustadz Idrus 

 

Selain itu, Koordinasi Jaringan GUSDURian Banten Taufik Hidayat at-Tanari, mengatakan agenda Ngabuburit Ramadhan 2022 ini adalah agenda pertama yang dilakukan. 

 

Sebelumnya, kata Taufik, ditahun-tahun yang lalu agenda keberagaman sudah dilaksanakan dengan silaturrahim mengunjungi rumah ibadah dan diskusi ringan soal kebangsaan. 

 

"Saya mengutip perkataan Gusdur bahwa Indonesia ada karena keberagaman." Kata Taufik. 

 

Kendati demikian, Wakil Ketua Pemuda Naposo HKBP Serang Morin Silalahi, mengucapkan terimakasih banyak kepada sahabat-sahabat Jaringan GUSDURian Banten dan Forum Komunikasi Pemuda Lintas Agama (FOKAPELA) Banten. 

 

"Dengan adanya agenda Ngabuburit Ramadhan 2022 ini menjadi jalan utama dalam menjalin keakraban." Ujar Morin. 

 

kata Morin, jalan utama yang dimaksud sesama anak bangsa warga negara Indonesia, sudah seharusnya saling mengenal satu sama lain. Dengan begitu, ungkap Morin, terciptalah nilai-nilai keakraban sesama anak bangsa dalam mewujudkan keberagaman. 

 

"Konklusinya hikmah puasa adalah untuk melatih kesabaran, juga kedisiplinan serta menjadikan pribadi yang bersyukur. Selain itu juga mampu merendahkan diri, menahan diri serta menumbuhkan rasa empati terhadap orang yang kelaparan." Tandas Morin.

 

Kontributor: Haidar Rafiqie Iskandar


Banten Raya Terbaru