Tanamkan Cinta Waliyullah dan Islam Nusantara, Ini yang Dilakukan Masjid Fathullah UIN Jakarta

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Masjid Fathullah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan (Tangsel) mempunyai sejumlah agenda berlebel Festival Fathullah (Fesfa). Demikian disampaikan Ketua Badan Urusan Peribadatan dan Dakwah (Buperda) Masjid Fathullah Asyari Hasan kepada NUOB melalui aplikasi perpesanan, Senin (16/9/2024).

 

’’Ini diinisiasi sebagai bentuk penghormatan kepada Syarif Hidayatullah, yang juga dikenal sebagai Sunan Gunung Jati yang diabadikan sebagai nama Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Juga penghormatan kepada Fathullah atau Fatahillah yang diabadikan sebagai nama Masjid Fathullah UIN Jakarta,’’ ungkapnya.

 

Dijelaskan, mengusung tema Meneladani Para Wali dalam Syiar dan Merawat Nusantara, sejumlah kegiatan yang digelar diharapkan dapat semakin memakmurkan masjid.’’Semoga semakin menanamkan kepada umat Islam cinta waliyullah, budaya dan sejarah Islam Nusantara, dan menjadikan masjid sebagai pusat peningkatan potensi pemuda Islam milenial yang moderat, serta meningkatkan kepekaan dan kepeduliaan sosial,’’ jelas pria asal Sumatera Barat itu.

Ditambahkan, di antara kegiatan yang sudah dijalankan adalah ziarah ke Makam Syarif Hidayatullah dan Fathullah di Cirebon, Jawa Barat, Jumat-Sabtu (6-7/9/2024). ’’Diikuti 45 orang, terdiri atas pengurus Masjid Fathullah, dosen, mahasiswa, serta jamaah. Ini kali pertama dilakukan dengan tujuan menumbuhkan cinta wali, penghormatan kepada Syarif Hidayatullah dan Fathullah. Di samping itu, mengunjungi Pondok Pesantren Al Mu’awanah Kuningan dan Keraton Kasepuhan Cirebon,’’ kata dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta itu bercerita.


Selain itu, momentum Rabiul Awal, masjid menggelar Maulid Nabi Muhammad saw. ’’Sekaligus bersamaan Haul Sunan Gunung Jati yang wafat pada 19 September 1568. Kegiatan ini rencananya akan digelar Kamis (19/9/2024) dengan menghadirkan penceramah Gus Muwafiq dari Jogja. Rangkaian kegiatan Maulid Nabi dan haul dimulai dengan istighotsah kubro, lalu sholawatan, dan tausiah,’’ paparnya. (KI-Dian Sophya)