Banten Raya

Terusik Angka Tengkes di Tangerang Selatan 9,2 Persen

Rabu, 22 Mei 2024 | 23:48 WIB

Terusik Angka Tengkes di Tangerang Selatan 9,2 Persen

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie (berdiri) membuka rembuk stunting di Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (21/05/2024). (Foto: Pemkot Tangsel)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) terus melakukan berbagai langkah strategis dalam upaya menekan angka stunting atau tengkes. Salah satunya melalui rembuk stunting.

 


"Tujuh kecamatan juga kita dorong untuk melaksanakan rembuk stunting untuk menemukan langkah-langkah strategis apa yang harus dilakukan oleh pemerintah kota dengan seluruh perangkatnya untuk menekan angka stunting di Tangerang Selatan ini secara bersama," ujar Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat membuka rembuk stunting di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (21/05/2024).

.

 

Langkah-langkah strategis itu, lanjut Benyamin, untuk menekan angka stunting yang sebelumnya turun dari 19,9 persen menjadi 9 persen pada 2023. "Kalau sekarang saat ini kita ada di angka 9,2 persen. Itu buat saya mengusik," katanya, dikutip dari laman resmi Pemkot Tangsel.

 


Menurut Benyamin, meski terlihat ada kenaikan sedikit hanya 0,2 persen saja, hal itu tidak boleh diabaikan dan harus menjadi perhatian serius semua pihak.

Untuk itu dalam pelaksanaannya, rembuk stunting tersebut melibatkan banyak pihak. Baik dari pemerintah, dinas kesehatan, tenaga kesehatan, kader puskesmas dan posyandu, kelompok pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK), maupun instansi pendidikan.

 


"Makanya dalam rembuk stunting ini harus ditemukan, kenapa ini kok naik 0,2 persen? Padahal tahun lalu turun sampai 10 persen. Harusnya sekarang (2024, Red) bayangan saya menjadi 5 persen, tapi kok malah naik. Nah, ini di rembuk stunting ini harus ditemukan penyebab dan solusi strategisnya apa," tegasnya.



Pada rembuk stunting ini, beberapa poin penting yang akan menjadi fokus perhatian di antaranya adalah cakupan layanan stunting. Benyamin menekankan pula betapa pentingnya untuk bisa mencari penyebab kenaikan stunting di Tangsel, sehingga bisa ditemukan langkah-langkah strategis yang akan diambil mengatasi persoalan tersebut.



Namun, untuk beberapa langkah strategis yang selama ini dilakukan harus tetap dilaksanakan dan dioptimalkan untuk ke depannya. Di antaranya pemberian pemberian obat anti-anemia, suplemen penambah darah untuk remaja, serta treatment khusus sebelum menikah supaya memastikan remaja tidak mengalami penurunan produktivitas nantinya.



Selain itu, pemeriksaan selama masa kehamilan, pemberian makanan tambahan bergizi sesuai kebutuhan, dan penimbangan bayi secara rutin juga akan menjadi prioritas.



Benyamin berharap melalui kegiatan rembuk stunting, seluruh pihak terkait dapat bekerja sama dan menemukan solusi efektif untuk menekan angka stunting di Tangerang Selatan. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperbaiki kondisi kesehatan anak-anak di Tangsel. (Mutho)