Surat Al Fatihah adalah nama salah satu surat di dalam Al-Quran yang terletak di bagian paling awal, meskipun bukan sebagai surat yang pertama turun. Surat Al Fatihah memang bukan sebagai surat yang pertama turun, tetapi sebagian ulama berpendapat bahwa surat ini adalah surat pertama yang diturunkan oleh Allah secara sempurna. Surat ini memiliki banyak nama yang berbeda dengan surat lainnya. Setidaknya Syekh Wahbah Al Zuhaili mengidentifikasi nama surat ini menjadi 10 nama. Istilah-istilah tersebut didasarkan sesuai dengan fungsi dan kegunaan nama surat ini. Berikut dijelaskan tujuh di antaranya:
Pertama, Al Fatihah
Makna kata ini adalah pembuka. Hal ini dikarenakan secara susunan, surat ini terletak di awal mushaf Al-Qur’an. Setiap orang yang membuka Al-Qur’an pasti akan bertemu dengan surat ini. Qurasy Shihab menambahkan bahwa kandungan makna yang tersimpan di dalam kata Al Fatihah bukan hanya masalah peletakan susunannya, akan tetapi surat ini mengandung sebuah keagungan yang sangat dahsyat. Yaitu terbukanya segala macam kebajikan. Oleh karena itu, mengapa di antara kita seringkali memulai segala aktivitas terutama yang kita anggap sangat sakral, penting, luar biasa selalu diawali dengan membaca surat Al Fatihah.
Kedua, Al Sab’a Al Matsani
Kata Sab’a bermakna tujuh. Artinya bahwa surat ini memiliki tujuh susunan ayat. Sedangkan Al Matsani bermakna dua. Artinya bahwa surat ini akan dibaca sebanyak dua kali dalam setiap shalat. Hal ini didasarkan pada awal pelaksanaan shalat itu dilakukan sebanyak dua rakaat. Hal ini juga ditegaskan di dalam sebuah hadits yang menerangkan tentang kaifiyah qiyamul lail yaitu
قيام الليل مثنى مثنى
Penamaan surat ini dengan istilah Al Sab’a Al Matsani berdasarkan hadits Nabi Muhammad yang suatu waktu berada di dalam masjid bersama Said bin Al Maali. Beliau berpesan:
عن أبي سعيد رافع بن المعلى -رضي الله عنه- قال: قال لي رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: «أَلاَ أُعَلِّمُكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ في القُرْآن قَبْلَ أنْ تَخْرُجَ مِنَ الْمَسْجِد؟» فَأخَذَ بِيَدِي، فَلَمَّا أرَدْنَا أنْ نَخْرُجَ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، إنَّكَ قُلْتَ: لأُعَلِّمَنَّكَ أعْظَمَ سُورَةٍ في القُرْآنِ؟ قالَ: «الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِينَ، هِيَ السَّبْعُ المَثَانِي وَالقُرْآنُ العَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ. »
Ketiga, Al-Qur’anil Adhiem
Surat ini memiliki kategori sebagai surat yang adhiem atau dahsyat. Mengapa? Karena surat ini menjadi salah satu indikasi kehebatan Al-Qur’an dibandingkan kitab suci lainnya yang diturunkan kepada para nabi lainnya. Nabi Muhammad menegaskan bahwa kehadiran Al Fatihah sebagai pembeda antara Al-Qur’an dengan kitab suci lainnya. Kitab suci lainnya tidak dilengkapi dengan surat ini. Sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ubay bin Ka’ab:
مرَّ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ علَى أُبَىِّ بنَ كَعبٍ، فقال :أتُحِبُّ أن أُعَلِّمَك سورَةً لَم ينزَل في التَّوراةِ ، ولا في الإنجيلِ ، ولا في الزَّبورِ ، ولا في الفُرقانِ مِثلُها ؟ قلتُ: نَعَم ، يا رسولَ اللَّهِ ، قال : فَكيفَ تَقرَأُ في الصَّلاةِ ؟ فقَرَأتُ عليهِ أُمَّ الكتابِ ، فقال رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ : والَّذِي نَفسِي بيَدِه، ما أُنزلَت سورةٌ في التَّوراةِ ولا في الإنجيلِ ولا في الزَّبورِ ، ولا في الفُرقانِ مِثلُها ،وإنَّها لَهي السَّبعُ المَثاني والقُرآنُ العَظيمُ
Keempat, Al Syifa
Al Syifa maknanya adalah obat. Penamaan tersebut didasarkan pada sebuah hadits Nabi yang berdasarkan atsar sahabat. Dikisahkan bahwa salah seorang masyarakat non Madinah terkena sengatan hewan beracun yang mematikan. Kemudian salah seorang di antara mereka yaitu Abu Said Alkhudri berusaha menyelamatkan orang tersebut dengan cara membacakan surat Al Fatihah. Peristiwa tersebut dilaporkan kepada Nabi Muhammad ketika sesampainya di Madinah. Metode penyembuhan ini dalam istilah dunia Arab disebut dengan ruqyah. Kemudian Nabi setelah mendengar peristiwa tersebut bertanya,
وما أدراك أنها رقية
‘’Bagaimana kamu mengetahui jika surat tersebut adalah ruqyah?’’
Hal ini mengindikasikan bahwa surat ini memiliki keistimewaan lain yaitu dapat digunakan sebagai metode yang dapat menghilangkan sebuah kemudaratan dalam dunia kesehatan. Hal ini dapat diterapkan dalam kehidupan nyata kita. Namun menjadi permasalahan di antara kita adalah ketidakyakinan kita akan fungsi surat ini sebagai metode untuk menghilangkan kemudaratan.
Minimal surat ini dapat menjadi pegangan buat kita yang memiliki penyakit berdasarkan riwayat medis agar perbanyak membaca Al Fatihah agar penyakit-penyakit tersebut dapat dihilangkan oleh Allah. Misalnya sebelum makan jangan lupa membaca Al Fatihah agar makanan yang kita konsumsi dapat mendatangkan kesehatan. Demikian juga ketika akan mengonsumsi obat. Sehingga side effect-nya dapat diredam. Sekali lagi syarat utamanya adalah yakin.
Kelima, Umm Al Kitab
Umm maknanya adalah induk atau himpunan. Maksudnya surat ini mengandung tentang himpunan berbagai macam tema yang dibahas di dalam Al-Qur’an. Surat ini memperinci kandungan konsep semua surat di dalam Al-Qur’an. Di dalam surat ini diterangkan tentang masalah akidah, syariat, dan akhlak. Surat ini menerangkan tentang kesempurnaan sifat Allah, perintah beribadah, metode ikhlas dalam beramal, permohonan agar dapat menggapai sebuah kebahagiaan di dunia dan akhirat, kisah tentang akhirat, serta umat terdahulu.
Keenam, Umm Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan induk dari segala kitab suci yang telah diturunkan oleh Allah. adapun induk Al-Qur’an itu tercakup di dalam surat Al Fatihah karena kandungannya telah memenuhi unsur pokok dari inti Al-Qur’an sebagaimana dijelaskan dalam konsep Umm Al Kitab.
Ketujuh, Al Asas
Segala sesuatu pasti memiliki dasar atau asas. Syekh Al Qurtubi di dalam kitab Al jami’ Al Ahkam Al-Qur’an menjelaskan bahwa porosnya dunia itu terletak di Makkah. Porosnya langit adalah ‘Ariban yaitu salah bagian langit yang berada di level ketujuh. Dasarnya surga itu adalah Jannah ‘Adn. Dasarnya neraka adalah Jahanam. Dasarnya manusia adalah Nabi Adam. Dasarnya Bani Israil adalah Nabi Ya’kub. Dan dasarnya Al-Qur’an adalah Al Fatihah.
Al Fatihah adalah bagian terpenting di dalam urusan shalat. Oleh karenanya, hukum syariat menetapkan Al Fatihah sebagai salah satu rukun shalat yang tidak bisa ditinggalkan. Apabila shalat tanpa membaca surat ini maka shalatnya tidak sah. sebagaimana ditegaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah,
مَن صَلَّى صَلاةً لَمْ يَقْرَأْ فيها بأُمِّ القُرْآنِ فَهي خِداجٌ ثَلاثًا غَيْرُ تَمامٍ
لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب
Kapan surat Alfatihah diturunkan oleh Allah?
Surat ini turun di Makkah. Oleh karenanya diklasifikasikan sebagai Surat Makkiyyah. Surat ini turun ketika Nabi Muhammad masih berdomisili di Kota Makkah dan belum hijrah ke Madinah. Tepatnya berdekatan dengan peristiwa Isra’ Mi’raj. Dalam peristiwa tersebut Allah menetapkan konsep syariat yaitu kewajiban shalat.
Dalam pelaksanaan shalat, Nabi mengajarkan bahwa surat Al Fatihah menjadi salah satu rukun shalat yang apabila meninggalkannya, maka shalatnya tidak sah. Ketika Nabi menerima surat ini diceritakan di dalam tafsir Fathul Qadir (jil1, h.16) bahwa Nabi mengalami ketakutan yang luar biasa sampai-sampai lari tunggang langgang. Peristiwa tersebut diceritakan kepada paman Siti Khadijah yaitu Buhaira. Pesannya, jangan takut, tetapi hadapi karena hal tersebut akan membawa sebuah pesan yang dahsyat. Maka Nabi pun menerima nasihat tersebut.
Kemudian suatu waktu Allah menurunkan wahyu Surat Al Fatihah bersamaan dengan 5 ayat terakhir dari Surat Al Baqarah. Ketika itu langit terbelah dan seolah-olah dibuka gerbangnya. Kemudian turun malaikat yang tidak pernah turun ke bumi sebelumnya. Mereka bertugas sebagai pengawal Malaikat Jibril dalam membawa wahyu yang mulia ini kepada Nabi Muhammad.
Gus Muhammad Alvi Firdausi, Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU Tangsel, Pengasuh Pondok Pesantren Al Tsaniyyah Tangerang Selatan
Terpopuler
1
LBM PCNU Cilegon Gelar Bahtsul Masail soal Kurban, Ini Kata Rais Syuriyah
2
Khutbah Idul Adha 1446 H: Manifestasi Kurban sebagai Investasi Abadi
3
PCNU Kota Serang Siap Gelar PD-PKPNU Angkatan II
4
Solusi Palestina-Israel, Butuh Ketegasan dan Konsolidasi Internasional
5
Kiat Cegah Pernikahan Inses: Pemerintah Perlu Bertindak Tegas dan Edukatif
6
Berikut Garapan Terdekat PCNU Cilegon setelah Muskercab I
Terkini
Lihat Semua