KEBERANGKATAN calon jamaah haji Indonesia pada musim haji 2024 sudah mulai. Calon jamaah haji Indonesia secara bertahap berangkat ke Madinah, Arab Saudi, mulai 12 Mei 2024. Proses ini akan berlangsung hingga 23 Mei 2024.
Sebelum berangkat, biasanya ada pelepasan calon jamaah haji oleh tokoh masyarakat setempat, kerabat, dan keluarganya. Pelepasan ini kadang juga dikemas dengan rangkaian acara walimatus safar, seperti pembacaan tahlil dan doa serta makan bersama.
Bagi yang hendak melepas calon jamaah haji hendaknya mendoakan untuk kemaslahatannya dari berangkat hingga kembali lagi ke tanah air. Dilansir dari NU Online, Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alhafiz Kurniawan dalam artikelnya di NU Online menuliskan terkait doa yang bisa dibaca oleh orang yang melepas calon jamaah haji. Berikut ini doanya:
زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَيَسَّرَ لَكَ الخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ
Zawwadakallâhut taqwâ, wa ghafara dzanbaka, wa yassara lakal khaira haitsumâ kunta.
Artinya: “Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosamu, dan memudahkanmu dalam jalan kebaikan di mana pun kau berada.”
Lafal yang baik tersebut dapat digunakan oleh masyarakat untuk mendoakan jamaah haji dalam acara walimatus safar. Lafal itu juga dapat digunakan untuk mendoakan jamaah haji yang sudah berangkat.
Diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari sahabat Anas ra:
وروينا في كتاب الترمذي، عن أنس رضي الله قال : جاء رجل إلى النبي صلى الله عليه وسلم، فقال: يارسول الله، إني أريد سفرا فزودني، فقال: "زودك الله التقوى"، قال: زدني، قال: "وغفر ذنبك"، قال: زدني، قال: "ويسر لك الخير حيثما كنت" قال الترمذي: حديث حسن
Artinya: “Diriwayatkan kepada kami pada Kitab At-Tirmidzi, dari Sahabat Anas ra. Ia bercerita bahwa seseorang mendatangi Rasulullah saw, ‘Wahai Rasul, aku hendak berpergian. Karenanya, berikanlah aku bekal,’ kata sahabat tersebut. ‘Zawwadakallâhut taqwâ,’ kata Rasulullah SAW. ‘Tambahkan lagi ya Rasul,’ kata sahabat itu. ‘Wa ghafara dzanbaka,’ kata Rasulullah SAW. ‘Tambahkan lagi ya Rasul,’ kata sahabat itu. ‘Wa yassara lakal khaira haitsumâ kunta,’ jawab Rasulullah SAW. Imam At-Tirmidzi mengatakan bahwa kualitas hadits ini hasan.” (A Syamsul Arifin)