• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 12 Mei 2024

Khutbah

Khutbah Jumat: Istiqamah dalam Kebaikan

Khutbah Jumat: Istiqamah dalam Kebaikan
Ibadah. (Foto: NU Online)
Ibadah. (Foto: NU Online)

Khutbah I


الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ، وَالعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، فَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِـمِيْنَ؛ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ  وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ أَرْسَلَهُ اللهُ رَحْـمَةً لِلْعَالَمِيْنَ، وَعَلَى اَلِهِ وَأَزْوَاجِهِ الطَّاهِرَاتِ أُمَّهَاتِ الـمُؤْمِنِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، 
قَالَ الّٰلهُ تَعَا لَى أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ فَاسْتَقِمْ كَمَآ اُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْاۗ اِنَّهٗ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ  .أَمَّا بَعْدُ٠


Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Pertama dan paling utama, marilah kita bersyukur atas kenikmatan-kenikmatan yang telah kita terima dari Allah. Semoga sikap syukur kita kepada Allah menjadi washilah, Allah ridha dan memasukan kita ke dalam kelompok syaakirin yang mendapatkan balasan terbaik dari Allah. 


Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan dan panutan kita, pembawa risalah Allah, penerang setiap  kegelapan umat, Nabi besar Muhammad. Semoga kita dapat selalu bershalawat kepadanya, selalu mencintainya dan semoga kita diakui sebagai umatnya dan mendapatkan syafaatnya di akhirat nanti. Amin ya Rabbal ’alamin.


Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Selaku khatib, kami mengajak kepada jamaah dan diri kami pribadi, Marilah kita selalu berusaha menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya sehingga Allah meridhai langkah kita dan menjadikan orang yang mendapatkan ampunan ddan rahmatnya di dunia dan akhirat. Amin ya Allah ya Rabbal amin.


Jamaah Shalat Jumat yang Dimuliakan Allah
Istiqamah berarti sikap kukuh pada pendirian dan konsekuen dalam tindakan. Dalam makna yang luas, istiqamah adalah sikap teguh dalam melakukan suatu kebaikan, membela dan mempertahankan keimanan dan keislaman, walaupun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.


Secara etimologi, istiqamah berarti tegak lurus. Secara terminologi, istiqamah bisa diartikan dengan beberapa pengertian:
•    Abu Bakar Shiddiq ketika ditanya tentang istiqamah ia menjawab; istiqamah adalah kemurnian tauhid (tidak boleh menyekutukan Allah dengan apa dan siapa pun)
•    Umar bin Khattab: istiqamah adalah komitmen terhadap perintah dan larangan dan tidak boleh menipu sebagaimana tipu musang
•    Utsman bin Affan mendefinisikan istiqamah sebagai mengikhlaskan amal kepada Allah.
•    Ali bin Abi Thalib: istiqamah adalah komitmen terhadap syahadat tauhid sampai bertemu dengan Allah.
•    Hasan Bashri: istiqamah adalah melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksitan.


Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Sikap istiqamah secara garis besar adalah bagaimana melakukan kebaikan-kebaikan yang dilakukan secara konsisten dan ajeg walaupun kebaikan itu sifatnya sederhana atau kecil nilainya dan itu lebih dicintai Allah daripada berbuat baik bernilai besar, namun hanya sekali.


فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ


Artinya, “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS al-Zalzalah Ayat 7-8)


Istiqamah merupakan hal yang sangat penting dan urgent bagi umat Islam yang mengharap kebaikan-kebaikan yang lebih dari Allah. Sebagaimana firman-Nya:


فَاسْتَقِمْ كَمَآ اُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْاۗ اِنَّهٗ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ


“Maka tetaplah (istiqamahlah) kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS Hud:112)


Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Setelah kita mengetahui tentang istiqamah dan pentingnya istiqamah, marilah kita kaji apa dan bagaimana yang harus kita lakukan agar bisa istiqamah dalam kebaikan:


Pertama, niatkan yang kuat untuk istiqamah
Niat merupakan hal yang urgent dalam setiap perbuatan kita. Niat yang baik merupakan kesuksesan di awal. Dengan niat yang baik akan membuat aktivitas ibadah kita akan diliputi oleh banyak kebaikan dan sangat mungkin akan diberikan hidayah oleh Allah. Bukankah sahnya suatu amalan tergantung pada niatnya.


إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ


Artinya: “Sesungguhnya amal perbuatan itu diiringi dengan niat, dan sesungguhnya bagi setiap insan akan memperoleh menurut apa yang diniatkan. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka dibenarkan hijrahnya itu oleh Allah dan Rasul-Nya; Dan barang siapa hijrahnya untuk dunia yang hendak diperoleh atau wanita yang hendak dipersunting, maka ia akan mendapatkan apa yang diingini itu saja.” (HR Bukhari dan Muslim)


Kedua, selalu mengingat kematian
Bahwa setiap yang hidup pasti akan mati. Orang yang tua yang mudah dan anak-anak pun bisa mati dan tidak diurutkan semua abjad dalam nama. Kita tidak tahu urutan berapa dalam susunan antrean kematian. Oleh karena itu yang terbaik, bagaiman kita selalu berbuat baik secara istiqamah mengingat bahwa seseorang akan mati dalam kondisi atau suasana kebiasaan orang tersebut. Jadi, jika kita terus istiqmah dalam berbuat baik, insyaallah kita akan mati dalam kondsi sedang berbuat baik. Allah berfirman:


اِعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَا لَعِبٌ وَّلَهۡوٌ وَّزِيۡنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٌ فِى الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَوۡلَادِ‌ؕ كَمَثَلِ غَيۡثٍ اَعۡجَبَ الۡكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيۡجُ فَتَرٰٮهُ مُصۡفَرًّا ثُمَّ يَكُوۡنُ حُطٰمًا‌ؕ وَفِى الۡاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيۡدٌ ۙ وَّمَغۡفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضۡوَانٌ‌ؕ وَمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الۡغُرُوۡرِ


’’Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. (QS Al-Hadid Ayat 20)


Ketiga, perbanyak doa agar diberi petunjuk dan istiqmah
Doa merupakan sarana komunikasi dengan Allah sekaligus sarana permohonan atau doa kepada Allah agar masalah-masalah kita segera bisa teratas sekaligus peneguh keimanan. Allah senang apabila kita banyak berdoa dan Allah benci kepada orang yag tidak mau atau malas berdoa kepadaNya. Memang Allah memerintahkan kita untuk berdoa kepadaNya dan akan mengkabulkan doa-doa yang dipanjatkan kepadaNya.


وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ


Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu." (QS Al-Mu'min [40]: 60)


Allah berfirman:


اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ


“Tunjukilah kami jalan yang lurus.” (QS Al-Faatihah/1:6)


صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ


“(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS Al-Faatihah/1:6)


Keempat, belajar dari orang shaleh terdahulu
Mempelajari biografi orang terdahulu terutama dalam Al-Qur’an menjadi penting buat kita umat Islam. Dengan mengetahui bagaimana kesalehan dan keteguhan atau keistiqamahan orang terdahulu akan menjadi motivator buat kita untuk berbuat yang sama atau lebih dan diharapkan  mampu mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi, sehingga bisa diantisipasi dengan baik sesuai kondisi dan zaman yang ada. Sebagai contoh bahwa Nabi Ayyub yang diuji dengan kemiskinan dan penyakit, beliau tetap istiqamah dalam menjalani ibadah kepada Allah, sehingga dia termasuk orang orang yang sabar dan istiqamah. Allah berfirman:


اِلَّا الَّذِيْنَ صَبَرُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّاَجْرٌ كَبِيْرٌ


“Kecuali orang-orang yang sabar, dan mengerjakan kebajikan, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Hud: 11)


Kelima, bersahabat dengan orang shaleh
Bersahabat dengan orang shaleh atau orang baik, menjadi penting buat kita, mengapa? Karena teman atau lingkungan akan berpengaruh sebesar 75 persen menurut ahli pendidikan sehingga ketika kita bersahabat dengan mereka, kita akan terpengaruh dalam perilaku sebesar 75 persen. Namun bukan berarti kita harus meninggalkan teman yang lama, akan tetapi kita menambah teman, menambah sahabat orang-orang yang shaleh. Allah berfirman:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ


Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).” (QS At-Taubah: 119)


Keenam, bersungguh-sungguh untuk istiqamah,
Bersungguh sungguh dalam semua hal terkait aktivitas kita merupakan hal yang penting, karenanya jika kita ingin istiqamah dalam kebaikan juga harus sungguh. Karena begitu pentingya sehingga ada maqalah ulama yang mengatakan: al-istiqmah khoirun min alfi karoomah. Maqalah ini sangat memotivasi semua orang yang ingin melakukan kebaikan dengan istiqamah. Allah berfirman:


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ارْكَعُوْا وَاسْجُدُوْا وَاعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ


“Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan…” (QS Al-Hajj: 77)


وَجَاهِدُوْا فِى اللّٰهِ حَقَّ جِهَادِهٖۗ


’’Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya…” (QS Al-Hajj: 78)


Demikian khutbah yang singkat ini, semoga kita memahami tetang istiqamah dan berniat serta berusaha untuk istiqamah dalam kebaikan dan ibadah. Semoga Allah memberi kemudahan kepada kita untuk bisa meraih istiqamah. Amin


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


Khutbah II


اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ.
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى . وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
 عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ


KH Ahmad Misbah, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Tangerang Selatan


Khutbah Terbaru