• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 3 Mei 2024

Ramadhan

Ibadah Sosial

Ibadah Sosial
Menolong. (Foto: Freepik)
Menolong. (Foto: Freepik)

Ibadah dapat dikategorikan menjadi dua jenis. Ibadah vertikal dan horizontal. ‎Vertikal adalah ibadah yang langsung ditujukan kepada Allah, sedangkan ‎horizontal adalah ibadah sosial yang berkaitan dengan sesama mahkluk Allah, ‎baik itu manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan lainnya.‎

‎ 
Dalam ibadah sosial seperti interaksi dengan tetangga, saudara, rekan kerja, harus ‎menggunakan prinsip-prinsip Islam yang telah diajarkan oleh Baginda Rasulullah. ‎Sebagai teladan hidup manusia, Nabi Muhammad mencontohkan bagaimana ‎menjadi pribadi yang menarik sebagai bagian dari masyarakat. Hadits dari Imam ‎Anas Bin Malik:‎
‎ 

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ‏

‎ 
Artinya: ‘’Tidak sempurna keimanan salah seorang di antara kalian hingga ia ‎mencintai untuk saudaranya apa saja yang ia cintai untuk dirinya sendiri.’’‎
‎(HR Bukhari, Muslim, Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasai, Ibn Majah, ad-Darimi, ‎‎‘Abdul bin Humaid, dll)‎

‎ 
Hadits shahih di atas mengajarkan bahwa ruh dari ibadah sosial adalah hadirnya ‎cinta dalam hati, bergerak karena cinta, berbagi karena cinta mengajar dengan ‎cinta, amar ma’ruf dengan cinta, berumah tangga dengan cinta, berjual beli dengan ‎cinta. Intinya dalam ibadah sosial, ikut merasakan ketika orang lain gembira, ‎maka ikut Bahagia. Ketika orang menderita, bisa ikut bersedih dan tergerak untuk ‎membantu. ‎

‎ 
Allah akan memberikan balasan kepada orang-orang yang ikhlas dalam ‎melakukan komunikasi yang baik secara horizontal atau dengan istilah lain bisa ‎beribadah secara sosial atau horizontal.‎
‎ 

‎1.‎    Dicintai oleh Allah
‎ 

وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ ‏

‎ 
‎"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu ‎menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena ‎sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (QS Al Baqarah ‎Ayat 195)‎
‎ 

‎2.‎    Allah akan melipatgandakan pahala orang yang bersedekah
‎ 

مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗٓ اَضْعَافًا كَثِيْرَةً ۗوَاللّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۣطُۖ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

‎ 
Artinya ’’Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah ‎melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan ‎melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS Al-Baqarah: ‎‎245)‎
‎ 

‎3.‎    Allah berikan ampunan
‎ 

اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاۤءِ ۚ وَاللّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ‏

‎ 
‎"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh ‎kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan ‎daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha ‎Mengatahui." (QS Al Baqarah Ayat 268)‎
‎ 

‎4.‎    Tidak akan dimiskinkan Allah ‎
‎ 

قَوْلٌ مَّعْرُوْفٌ وَّمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّنْ صَدَقَةٍ يَّتْبَعُهَآ اَذًى ۗ وَاللّٰهُ غَنِيٌّ حَلِيْمٌ‏
‎ 

‎"Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi ‎dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi ‎Maha Penyantun,’’ (QS. Al-Baqarah: 263)‎
‎ 

‎5.‎    Allah akan berikan kebun yang luas
‎ 

وَمَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ وَتَثْبِيْتًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍۢ بِرَبْوَةٍ اَصَابَهَا وَابِلٌ فَاٰتَتْ اُكُلَهَا ضِعْفَيْنِۚ فَاِنْ ‏لَّمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗوَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ‏
‎ 

‎"Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari ‎keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang ‎terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu ‎menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka ‎hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat." ‎‎(QS Al Baqarah Ayat 265)‎
‎ 

Maka akhir kata kita harus bisa menyeimbangkan antara ibadah vertikal dan ‎horizontal sehingga bisa menyesuaikan antara kesalehan vertical seperti shalat ‎berjamaah, haji dan umrah dengan kesalehan sosial seperti menolong tetangga, ‎membantu saudara, takjil gratis, kerja bakti, ronda, rumah baca, kursus ‎keterampilan gratis, rumah sehat, dan sebagainya.‎
‎ 

Wallahu a’lam bisshawab.‎
‎ 

Kamil Falahi, Wakil Ketua Lembaga Dakwah NU Tangerang Selatan
Editor: M. Izzul Mutho


Editor:

Ramadhan Terbaru