• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 30 Juni 2024

Nasional

Akhir 2024, PBNU dan Al-Azhar Dirikan Pusat Bahasa

Akhir 2024, PBNU dan Al-Azhar Dirikan Pusat Bahasa
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (kanan) menerima kunjungan Wakil Grand Syekh Al-Azhar Mesir Mohammed Abdel Rahman Ad Duweiny, di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (24/6/2024). (Foto: NUO/Mufidah)
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (kanan) menerima kunjungan Wakil Grand Syekh Al-Azhar Mesir Mohammed Abdel Rahman Ad Duweiny, di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (24/6/2024). (Foto: NUO/Mufidah)

Banten, NU Online Banten

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla menyampaikan, PBNU dan Al-Azhar sedang merencanakan kerja sama untuk mendirikan pusat pendidikan bahasa Arab karena Al-Azhar memiliki kurikulum khusus pendidikan atau pengajaran bahasa Arab bagi orang-orang asing.



“Mendirikan pusat bahasa itu penting sekali untuk mengader ulama-ulama, pimpinan-pimpinan, aktivis-aktivis kita sehingga kita bisa lebih menyuarakan Islam Indonesia itu ke Timur Tengah,” jelas Gus Ulil—sapaan KH Ulil Abshar Abdalla—setelah setelah mendampingi Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menerima kunjungan Wakil Grand Syekh Al-Azhar Mesir Mohammed Abdel Rahman Ad Duweiny di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (24/6/2024).



Dijelaskan, PBNU memberikan ancar-ancar waktu untuk mendirikan pusat bahasa di akhir 2024. Pendirian pusat bahasa juga merupakan upaya mengenalkan budaya Islam Indonesia ke Timur Tengah, terutama Mesir. “Karena bagaimana pun harus diakui pengetahuan orang Timur Tengah tentang Islam di Indonesia sebetulnya belum terlalu banyak, walaupun hubungan antara Timur Tengah dengan Indonesia, terutama Mesir cukup lama, tetapi hubungannya asimetrik tidak seimbang,” ungkapnya.


 
Kunjungan Wakil Grand Syekh Al-Azhar Mesir Mohammed Abdel Rahman Ad Duweiny itu juga mengupayakan peningkatan kerja sama antara NU dan Al-Azhar dalam bidang pendidikan dan peningkatan jumlah mahasiswa NU di Al-Azhar. “Sebagian besar mahasiswa Indonesia yang belajar di Al-Azhar adalah orang-orang atau anak-anak NU. Untuk itu kita mencoba mempererat hubungan ini, meningkatkan jumlah mahasiswa NU yang kuliah di Al-Azhar,” ungkap Gus Ulil.



Dalam kunjungan tersebut juga hadir Duta Besar Mesir untuk Indonesia Yasser Hassan Farag Elshemy, tokoh perempuan dari Al-Azhar Nahlah, dan beberapa rombongan dari Al-Azhar. Pertemuan diakhiri dengan makan siang bersama. (Mufidah Adzkia)


Nasional Terbaru