• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Selasa, 7 Mei 2024

Nasional

Anak Muda Masa Kini Diharapkan Inovatif dan Kreatif

Anak Muda Masa Kini Diharapkan Inovatif dan Kreatif
Kegiatan Kemenpora fan INC di Ciputat
Kegiatan Kemenpora fan INC di Ciputat

 

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI) dan Islam Nusantara Center (INC) menggelar diskusi bertajuk 'Pemuda Tangguh : Tetap Berkarya di Tengah Pandemi' di Resto APSG Ciputat Tangerang Selatan, Kamis (24/12).

 

Kerja sama dua lembaga itu dihadiri langsung Kepala Bidang Organisasi Kepemudaan Kemenpora, H Abdullah  Mas'ud. Tak lupa puluhan anak muda Kota Tangerang Selatan hadir sebagai peserta diskusi.

 

Dalam kesempatan itu, H Abdullah Mas'ud berpesan agar saat Pandemi seperti saat ini anak-anak muda melakukan kreatifitas dan inovasi. Misalnya memanfaatkan keterampilan teknologi untuk menambah penghasilan kelompok anak muda. 

 

"Termasuk kegiatan ini bagian dari proses pembelajaran bersama anak-anak muda untuk bisa berkreasi di era Pandemi," katanya.

 

Selanjutnya, dia menegaskan bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah kementerian yang diamanahi tugas oleh negara untuk pembangunan kepemudaan di Indonesia. Tentu pembangunan ini mengacu pada UU nomor 40 tahun 2009.

 

Kata dia, ada model pembangunan kepemudaan yang sudah digariskan di dalam UU tersebut. Yakni tiga model pembangunan antara lain penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan.

 

"Hari ini, kita akan belajar bersama narasumber yang ahli di bidangnya terkait pengembangan, " ujarnya. 

 

Pria yang biasa disapa Gus Mas'ud ini menuturkan, pengembangan pemuda dilakukan setelah pemberdayaan. Sedangkan pemberdayaan lebih pada penguatan karakter, baik karakter moral maupun kinerja. Sementara pengembangan pemuda, diarahkan pada peningkatan kapasitas kaum muda berupa knowledge dan skill di bidang kepemimpinan, kepeloporan dan kewirausahaan.

 

Lalu, dalam paparan materinya, Aktivis NU yang juga pengurus di LP Maarif NU, Jamilun Al-Irsyad mengatakan, hadirnya Pandemi dapat direspons masyarakat dengan adaptasi terhadap dunia digital. Sebagaimana diketahui, katanya,  situasi ini membuat lembaga atau institusi pendidikan kalangkabut.

 

"Mau tidak mau kita persiapkan pendidikan jarak jauh. Tapi banyak institusi pendidikan ini tidak siap. Sehingga kita perlu membantu layanan pendidikan di bawah standar dengan menekankan pendidikan karakter," ujar dia.

 

Meski begitu, tri pusat pendidikan harus terus diperkuat yakni keluarga madrasah atau sekolah dan masyarakat.

 

"Di tengah pandemi, Ini perlu didorong peran pendidikan di luar sekolah formal penting dan perlu bersinergi, " beber dia.

 

Sementara itu, Pengusaha Muda yang menjadi narasumber pada kegiatan itu, Ima Susanti mengungkapkan, pemuda sebagai agen perubahan harus mumpuni dalam bidang ekonomi kreatif. Ia mencontohkan keberhasilannya membangun usaha batik sampai ke pasar internasional. 

 

Irma yang juga lulusan pesantren ini, menjelaskan, bagaiamana ide awal ia masuk ke dunia bisnis.

 

"Salah satu ide saya membuat bagaimana batik bisa dinikmati di seluruh dunia,"katanya. 

 

"Saya tidak terima ketika batik diklaim di negara lain. Siapa lagi kalau bukan kita anak muda yang menjaga batik sebagai salah produk budaya Indonesia,"tegas Irma.

 

Namun, ucap dia, Pandemi Covid-19 mengakibatkan bisnisnya menurun. Karena itu dia dan manajemen langsung beradaptasi menangkap peluang bisnis yang ada.

 

"Bisnis batik di era pandemi, misalnya kita masih bisa menawarkan kepada PNS yang masih stabil bulanannya. Atau bisnis kopi di PT Identix mendirikan membuka dropshiper," katanya. 

 

Era teknologi ini, kata Irma, banyak anak muda kreatif yang bisa memanfaatkan. 

 

"Jadi yang disampaikan mas Jamilun di bidang pendidikan penting banget di era digitalisasi ini. Di tengah tren digital ini perlu penyaring, seperti akhlak atau sikap. Jadi kita ada attitude dalam menggunakan media teknologi,"pungkas dia.

 

Senada dengan pembicara sebelumnya, Redaktur Senior NU Online PBNU Khoirul Anam menuturkan, teknologi informasi atau internet bisa menjadi sarana untuk kreatifitas dan bisnis kelompok anak muda.

 

Kata dia, beberapa alternatif yang bisa dilakukan dalam bisnis seperti usaha online "google adsense" melaluo pengelolaan website dan me-manage iklannya.

 

"Misalnya website NU Banten yang dikelola PCNU Tangsel, itu menampilkan produk bisnis." tuturnya

 

Kedua, bisa menjadi freelancer, jualan online dropshipper / reseller, atau penulis artikel seo. Di dunia online ini anak muda bisa kaya.

 

"Karena perusahaan sebesar apapun atau non modal bisa melakukan usaha ini," katanya.

 

"Kadang-kadang media sosial ini sering menjebak kita. Problem kita itu "joblo tidak punya duit tidak keren". Tapi teralihkan dengan berbahagia isu di media sosial," tambahnya.

 

Pewarta : Ari Hardi

Editor: Abdul Rahman Ahdori


Nasional Terbaru