Cegah Bahaya Inses Sejak Dini, Mari Bangun Lingkungan Sehat dan Literasi Digital Anak!
Senin, 2 Juni 2025 | 18:00 WIB
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Praktik inses atau kekerasan seksual dalam lingkup keluarga menjadi salah satu bentuk kejahatan yang sering luput dari perhatian publik karena berlangsung dalam ruang privat. Namun, dampaknya sangat merusak baik secara psikologis maupun sosial bagi korban, terutama anak-anak.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Nina Afiani menekankan pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam mencegah bahaya inses melalui pembentukan lingkungan yang sehat dan edukatif bagi anak.
“Inses bukan hanya soal penyimpangan seksual, tapi juga kegagalan sistem pengawasan dan pembinaan karakter di lingkungan terdekat anak,” ungkap Nina kepada NU Online Banten, Senin (2/6/2025).
Menurutnya, ada sejumlah kiat preventif yang bisa dilakukan baik oleh anak-anak maupun orang dewasa agar terhindar dari risiko inses dan kekerasan seksual lainnya.
1. Dorong Kegiatan Positif dan Produktif
Anak-anak sebaiknya dilibatkan dalam aktivitas yang membangun seperti olahraga, seni, musik, kegiatan sosial, pramuka, atau organisasi remaja. "Kegiatan ini tidak hanya mengisi waktu secara positif, tapi juga membangun identitas diri dan harga diri yang sehat," jelasnya.
2. Perkuat Relasi Sosial yang Sehat
Lingkungan pertemanan yang sehat dan komunitas yang positif menjadi benteng penting bagi anak. “Anak yang merasa dihargai dan diterima dalam lingkungan sosialnya cenderung lebih kuat secara mental dan emosional,” tambahnya.
3. Tingkatkan Literasi Digital dan Media
Di era digital, anak-anak perlu dibekali kemampuan memilah konten yang baik dan buruk, mengenali predator online, serta memahami bahaya pornografi menyimpang. “Literasi digital adalah pagar pertama anak dalam menghadapi dunia maya yang penuh jebakan,” tegas dokter Nina.
4. Perkuat Nilai Moral Lewat Aktivitas Spiritual
Kegiatan ibadah, pengajian, atau refleksi diri juga menjadi sarana penguatan nilai moral dan kontrol diri anak. “Spiritualitas yang sehat membentuk kesadaran diri dan rasa takut akan berbuat salah, ini penting untuk membentengi anak dari perilaku menyimpang,” terangnya.
Dengan keterlibatan aktif orang tua, pendidik, dan masyarakat dalam membimbing serta menciptakan ruang aman bagi anak, potensi terjadinya inses dan kekerasan seksual di lingkungan keluarga dapat diminimalisir.
“Pencegahan dimulai dari rumah. Jangan menunggu menjadi korban untuk sadar bahwa kita perlu bertindak,” pungkas Nina.
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 1446 H: Manifestasi Kurban sebagai Investasi Abadi
2
LBM PCNU Cilegon Gelar Bahtsul Masail soal Kurban, Ini Kata Rais Syuriyah
3
Solusi Palestina-Israel, Butuh Ketegasan dan Konsolidasi Internasional
4
PCNU Kota Serang Siap Gelar PD-PKPNU Angkatan II
5
Khutbah Jumat: Pengorbanan dan Keikhlasan
6
Kiat Cegah Pernikahan Inses: Pemerintah Perlu Bertindak Tegas dan Edukatif
Terkini
Lihat Semua