Dalam Bisnis Tidak Ada Konsistensi, Semuanya Berubah-ubah
Ahad, 11 Agustus 2024 | 09:21 WIB
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Director of Universiti Malaysia Kelantan (UMK) Center for External Education UMK Prof Muhamad Ashlyzan bin Razik mengatakan, dalam bisnis tidak ada konsistensi, semuanya berubah-ubah. Di samping itu, dalam dunia bisnis atau entrepreneur, penggunaan teknologi sangat penting karena dunia sekarang sangat berhubungan erat dengan teknologi.
’’Di UMK, dosen diwajibkan membuat usaha bisnis dan orientasi bisnisnya. Ini untuk membantu mahasiswa dalam praktik lapangan. Di UMK, kuliah 4 tahun; 2 tahun teori 2 tahun praktik, karena dalam entrepreneur yang sangat diperlukan adalah praktik,’’ ungkapnya saat menjadi narasumber seminar internasional bertema E-Commerce for MSMES: Utilizing the Digital Market for Business Growth yang digelar Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) di Aula Jakoeb Oetama Kampus A Matraman, Jakarta, Jumat (9/8/2024).
Sedangkan narasumber lainnya, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unusia Taufik Hidayadi, mengatakan, dalam hal regional, Indonesia memiliki spesifik regional berbeda dengan negara lain yang continental. Indonesia memiliki tantangan distribusi karena geografis yang berbeda. ’’Pasar kita akan kalah dengan produk lain karena margin yang tinggi,’’ katanya seperti rilis yang diterima NUOB, Sabtu (10/8/2024) malam.
Ditambahkan, hadirnya e-commerse untuk memangkas sistem komunikasi. Dengan kemudahan teknologi, bisa dipangkas cost. Ini tidak hanya menguntungkan pelaku usaha, tetapi juga konsumen. ’’Pemilihan platform menjadi hal yang krusial dalam bisnis karena perlu paham traffic mana yang jangkauan lebih luas dan interaksi paling banyak di internet,’’ terangnya.
Sebelumnya, saat sambutan, Kepala Program Studi (Kaprodi) Ekonomi Syariah Unusia Asiroch Yulia mengatakan, bisnis e-commerce di Indonesia semakin menjanjikan. Pada 2023, e-commerce merupakan sektor penyumbang ekonomi digital terbesar di Indonesia. Sehingga Prodi Ekonomi Syariah melakukan penandatanganan implementasi kerja sama dengan Universiti Malaysia Kelantan (UMK), kampus yang terfokus pada pertumbuhan entrepreneur.
’’Harapannya mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah dapat belajar lebih mendalam tentang bagaimana mengembangkan usaha melalui e-commerce dalam mendukung pertumbuhan bisnis digital,’’ ujarnya.
Sedangkan Wakil Rektor II Unusia Fathul Yasik dalam sambutannya menyampaikan, dinamika perkembangan teknologi hari ini semangat maju.’’Seminar internasional ini sangat penting dilaksanakan. Apalagi dengan pemateri dari Universiti Malaysia Kelantan yang mampu menghasilkan entrepreneur dengan jumlah yang besar,’’ ujarnya.
Dia berharap, dengan adanya kegiatan ini, para mahasiswa dapat memanfaatkan dengan baik.’’Dengan harapan hadirnya forum ini mampu menghasilkan entrepreneur muda yang dihasilkan oleh perguruan tinggi Nahdlatul Ulama,’’ imbuhnya.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran besar kepada para mahasiswa tentang bisnis digital. Selain itu, diharapkan di kemudian hari bermunculan pebisnis yang andal dan progresif dari mahasiswa Unusia, khususnya ekonomi syariah. (*)
Terpopuler
1
Majelis Alumni IPNU Dorong agar Setiap Warga Berkesempatan Mendapatkan Pendidikan Berkualitas
2
Israel Gempur Palestina, 105 Warga Meninggal dalam 24 Jam Terakhir
3
Keberhasilan Pesantren Terletak pada Alumninya
4
Banom dan Lembaga Perlu Saling Kolaborasi dalam Setiap Kegiatan
5
Kabar Duka, Ketua PBNU 2010-2021 KH Imam Aziz Wafat
6
Ketum PBNU: Sanad Adalah Inti dari Tradisi Pesantren dan NU
Terkini
Lihat Semua