• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Senin, 29 April 2024

Nasional

Deputi Pengembangan Pemuda: Teguhkan Komitmen Pengembangan Kepemimpinan Pemuda

Deputi Pengembangan Pemuda: Teguhkan Komitmen Pengembangan Kepemimpinan Pemuda
Pelatihan Kepemimpinan Pemuda dalam Rumah Tangga, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (20/7/2023). (Foto: ist)
Pelatihan Kepemimpinan Pemuda dalam Rumah Tangga, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (20/7/2023). (Foto: ist)

Tangerang Selatan, NU Online Banten
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Asrorun Ni'am Sholeh mengatakan, pemuda harus menjadi agent of social change. ’’Kondisi faktual pertama, pemuda sebagai agent of social change dengan kekuatan fisik dan nalarnya, dibutuhkan intervensi secara personal,’’ Ujarnya dalam sambutan Pelatihan Kepemimpinan Pemuda dalam Rumah Tangga di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (20/7/2023).


Kondisi faktual kedua, lanjutnya, bonus demografis. Pemuda berada di lapisan terbesar di satu sisi ini sebagai opportunity (kesempatan) mengakselerasi visi Indonesia emas 2045.


Dijelaskan, tahapan pertama yang penting untuk mengintervensi itu adalah anak muda yang literate dalam konteks kepemimpinan yang sehat yang paham terkait elemen penting perubahan. ’’Diharapkan kita sudah menjadi pemimpin, dengan kepemimpinan itu akan ada responsibilitas dan tanggung jawab,’’ tegas Guru Besar Ilmu Fikih UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.


Oleh karena itu, perlu memberikan akses digital kepada para pemuda. Karena bisa jadi yang berada di ruangan ini namun sedang menjelajah dunia, belajar, mengakses segala hal, tanpa ada kendala. ‘’Di sinilah pentingnya tanggung jawab,’’ imbuhnya.


Tahapan kedua, lanjutnya, kepemimpinan rumah tangga. Karena rumah tangga merupakan entitas terkecil, dalam membentuk suatu komunitas butuh penguatan-penguatan dengan literasi. 


’’Pelatihan Kepemimpinan Pemuda dalam Rumah Tangga (PKPRT) menjadi salah satu instrumen untuk meneguhkan komitmen pengembangan kepemimpinan pemuda yang menjadi pintu awal dalam membentuk komunitas masyarakat yang kokoh dengan kesadaran kepemimpinan yang kuat,’’ ungkap pria kelahiran Kabupaten Nganjuk, itu.


Sekadar diketahui, ada 4 materi dasar yang terus disampaikan dalam PKPRT. Di antaranya kesadaran hukum perkawinan. Ada edaran MA panduan bagi hakim di dalam memutus perkara perkawinan beda agama.


Selain itu, kesadaran akan kesehatan reproduksi untuk membentengi keluarga dari kasus kekerasan rumah tangga, penelantaran, malapraktik pengasuhan, beragam penyakit yang membahayakan bagi janin, dan kesehatan seorang ibu rumah tangga, dapat dicegah dari hulunya.


’’Dengan kokohnya ketahanan kepemimpinan rumah tangga, diharapkan mampu membangun kekokohan kita sebagai entitas bangsa,’’ ujar katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu. Selain peserta, di antara yang hadir adalah Kepala Bidang Organisasi Kepemudaan H Abdullah Mas'ud.


Pewarta: Singgih Aji Purnomo


Nasional Terbaru