• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 20 April 2024

Nasional

Forma SKSG UI: Mengajak Semua Elemen Berperan Menangkal Paham Radikalisme di Kampus 

Forma SKSG UI: Mengajak Semua Elemen Berperan Menangkal Paham Radikalisme di Kampus 
Seminar kebangsaan Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI (SKSG UI) (Foto: Istimewa)
Seminar kebangsaan Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI (SKSG UI) (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online Banten

Ketua Forum Mahasiswa Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia Bahal Siregar mengajak semua elemen untuk terlibat aktif memperkokoh peran mahasiswa dalam menangkal paham radikalisme. 

 

Demikian disampaikan olehnya pada saat sambutan di acara seminar dialog kebangsaan yang dilaksanakan Forma SKSG UI, pada Senin (18/04) di Aula SKSG UI. 

 

Acara tersebut digelar secara hybrid, daring dan luring. Bahal mengungkapkan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa tentang pentingnya peran mahasiswa dalam menangkal bahanya paham radikalisme. Sebagai agen perubahan, mahasiswa diharuskan memperkokoh wawasan kebangsaannya. Dan diaktualisasikan dalam kehidupan bernegara sehari-hari. 

 

Kegiatan dibuka secara langsung oleh Ketua Program Doktor SKSG UI A Hanief Saha Ghafur dan menghadirkan empat narasumber. Diantarawnya, Direktur Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi, Dosen Kajian Terorisme SKSG UI Sapto Priyanto, Badan Penanggulangan Extremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (BPET MUI) Riri Kharirah, dan Pengamat Terorisme Robi Sugara. 

 

Dipandu oleh Mahasiswi SKSG UI yang bertindak sebagai moderator, secara bergantian narasumber memaparkan terkait akar sejarah radikalisme dan definisi dalam perspektif mereka masing-masing. 

 

Direktur Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi, menjelaskan sejarah radikalisme dalam pandangan Islam, dan bagaimana masyarakat Indonesia khususnya bisa terjebak dalam paham radikalisme yang mengarah pada ekstremisme dan terorisme. 

 

Hal senada disampaikan oleh Dosen Kajian Terorisme SKSG Sapto Priyanto dan BPET MUI Riri Kharirah. Mereka mengatakan radikalisme di lingkungan kampus dan upaya pencegahannya. 

 

Terakhir, Pengamat Terorisme Robi Sugara menjelaskan konteks radikalisme yang berkembang di masyarakat. Juga, mengamati kasus- kasus yang belakangan ini terjadi. 

 

Lebih lanjut, Robi Sugara mengungkapkan persoalan besar ketika seseorang dihadapkan dengan dua pilihan antara agama dan lainnya. 

 

"Maka dia akan lebih memilih agama sebagai kunci dari setiap problem hidupnya." Ujar Robi. 

 

Hal ini lantaran agama hanya sebagai simbol tanpa didasari dengan pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik. Ia kemudian mencontohkan tentang tiga kasus pemuda yang terjebak dalam radikalisme karena lingkungan sekitar.

 

Ketiga pemuda itu, kata Robi diimingi membela agama untuk kemudian pergi jihad ke Suriah dan Afghanistan. Hal itu bisa terjadi, lantaran ketiga pemuda tersebut minim ilmu pengetahuan agama, dan mendapatkan guru yang salah. 

 

Diakhir, semua narasumber mengajak para audiens untuk memperkokoh perannya dalam menangkal paham radikalisme yang tengah berkembang saat ini. Serta berupaya mengkaji lebih lanjut wawasan kebangsaan dalam berbangsa dan beragaman untuk bisa menyelamatkan Indonesia dari bahaya Radikalisme.

 

Kontributor: Hudori


Editor:

Nasional Terbaru