LP Ma’arif Lakukan Standardisasi Buku Ajar di Lingkungan NU
Rabu, 11 September 2024 | 21:50 WIB
Jakarta, NU Online Banten
Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan meninjau dan melakukan standardisasi buku yang berkembang di satuan pendidikan Ma’arif NU. Ini agar tidak terjadi penyimpangan sejarah NU. “Kita akan me-review buku-buku ajar yang sekarang ini sudah berkembang di satuan pendidikan Ma'arif akan direvisi ulang dan akan kita coba standardisasi sehingga tidak ada penyimpangan kesejarahan NU,“ ujar Sekretaris LP Ma'arif PBNU Harianto Oghie saat Uji Publik Kurikulum Nasional Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) NU di Lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (11/9/2024).
Oghie menambahkan, uji publik ini dilakukan untuk memberikan kurikulum berstandar nasional di lingkungan pendidikan NU yang berimplementasikan Aswaja. “Ini adalah amanat PBNU terkait dengan bagaimana menjadwalkan sebuah proses kurikulum yang bertaraf nasional dan bisa menguatkan satuan pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama. Kurikulum ini kita susun yang nantinya akan kita lakukan implementasi kurikulum Aswaja,” imbuhnya, dilansir NU Online.
Kurikulum tersebut diharapkan bisa melahirkan palajar Aswaja NU. Output-nya bagaimana bisa melahirkan profil pelajar Aswaja NU. Selain itu, lanjutnya, LP Ma’arif NU juga akan mengembangkan buku pegangan untuk para guru yang berstandar nasional sesuai arahan PBNU. “Setelah ini kita akan mengembangkan lagi buku babon, buku pegangan bagi guru-guru yang berstandar nasional yang sesuai dengan arahan PBNU,” katanya.
LP Ma’arif, lanjutnya, selalu mem-breakdown gagasan-gagasan cerdas, ide-ide konstruktif, transformatif dari PBNU untuk diimplementasikan ke generasi muda NU yang ada di bawah. ’’Saya kira itu menjadi tagline kita utamanya,” tegasnya.
Sedangkan Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni yang hadir dalam acara itu mengapresiasi forum uji publik Kurikulum Aswaja NU yang diselenggarakan oleh LP Ma'arif PBNU. “Terima kasih. Saya sangat mengapresiasi forum yang sangat produktif ini. Sangat baik. Mudah-mudahan ini menjadi ajaran kita dalam melahirkan satu kurikulum Aswaja ke depan yang memang sangat ditunggu di masyarakat,” jelasnya.
Pendidikan Aswaja, imbuhnya, menjadi sesuatu yang sangat krusial. ’’Oleh karena itu, pekerjaan rumah kita ini sungguh sangat strategis dan sangat krusial. Mudah-mudahan bisa segera kita tuntaskan dan bisa menjadi acuan,” tambahnya.
Seperti diketahui, uji publik kurikulum nasional Aswaja Nahdlatul Ulama di lantai 8 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, pada Rabu (11/9/2024), bertujuan untuk mengumpulkan masukan dari berbagai pihak terkait penerapan kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai Aswaja ke dalam sistem pendidikan nasional di bawah naungan LP Ma’arif NU.
Wakil Ketua Umum PBNU Prof H Nizar Ali menjelaskan bahwa kurikulum ini dirancang untuk memperkuat pemahaman dan pengamalan ajaran Aswaja dalam konteks pendidikan modern.
"Kami berharap kurikulum ini tidak hanya membekali siswa dengan pengetahuan akademik, tetapi juga dengan pemahaman spiritual dan moral yang sejalan dengan prinsip-prinsip Aswaja An-Nahdliyah," ujar Nizar.
Acara uji publik ini dihadiri oleh lintas lembaga, termasuk guru, akademisi, serta perwakilan dari pemerintah dan organisasi pendidikan. Para peserta diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan saran terhadap draf kurikulum yang telah disusun, serta berdiskusi mengenai implementasi dan tantangan yang akan dihadapi.
Draf kurikulum ini akan melalui beberapa tahapan, sebelum nantinya akan dirilis secara serempak. Pelaksanaan uji publik ini diharapkan dapat menciptakan kurikulum yang tidak hanya sesuai dengan standar nasional, tetapi juga dapat memperkaya pendidikan berbasis nilai yang khas NU.
LP Ma'arif PBNU sebagai pihak yang diberikan wewenang dalam menyusun Kurikulum Aswaja Nahdlatul Ulama telah menyusun kurikulum yang mengacu dengan kerangka kurikulum pendidikan nasional.
Berikut 5 hal penting yang perlu diketahui dari kurikulum Aswaja NU terbaru:
- Perubahan nama kurikulum
Kurikulum Aswaja NU kini dikenal dengan nomenklatur baru sebagai Kurikulum Aswaja NU. Perubahan ini bertujuan untuk lebih mencerminkan identitas dan nilai-nilai Nahdlatul Ulama dalam sistem pendidikan.
2. Subsistem kurikulum nasional
Kurikulum Aswaja NU merupakan subsistem dari kurikulum nasional. Ini berarti bahwa kerangka berpikir dan struktur kurikulum Aswaja NU selaras dengan kurikulum nasional, termasuk adanya fase dan capaian pembelajaran (CP).
3. Alur perkembangan pembelajaran
Kurikulum ini dilengkapi dengan learning progression atau alur perkembangan pembelajaran. Alur ini memetakan standar isi dan kebutuhan setiap fase, mengakomodasi aspek psikologis, praktis, dan sosiologis dari perkembangan siswa.
4. Fase implementasi
Berbeda dengan kerangka dasar kurikulum sebelumnya, Kurikulum Aswaja NU menetapkan fase A hingga F untuk implementasi. Fase awal berfokus pada pembiasaan dengan buku pedoman amaliyah harian An-Nahdliyah, sementara kelas 4 ke atas menggunakan bahan ajar yang lebih mendalam.
5. Indikator implementasi
Kurikulum Aswaja NU memiliki indikator implementasi yang jelas, melibatkan pengurus pusat, wilayah, dan cabang. Hal ini memastikan bahwa kurikulum diimplementasikan secara konsisten di seluruh tingkatan organisasi NU.
(Mufidah Adzkia, Mochammad Miftahus Surur)
Terpopuler
1
LBM PCNU Cilegon Gelar Bahtsul Masail soal Kurban, Ini Kata Rais Syuriyah
2
PCNU Kota Serang Siap Gelar PD-PKPNU Angkatan II
3
Solusi Palestina-Israel, Butuh Ketegasan dan Konsolidasi Internasional
4
Kiat Cegah Pernikahan Inses: Pemerintah Perlu Bertindak Tegas dan Edukatif
5
Cegah Bahaya Inses Sejak Dini, Mari Bangun Lingkungan Sehat dan Literasi Digital Anak!
6
KH Imam Abda-Yasin Pimpin MWCNU Ciptim Lagi, Pondok Aren Ganti Nakhoda
Terkini
Lihat Semua