Merawat Jakarta Dengan Ruwahan, Bersama Para Ulama dan Habaib Menyambut Bulan Suci Puasa
Senin, 28 Maret 2022 | 22:17 WIB
Jakarta, NU Online Banten
Menelusuri tradisi leluhur masyarakat Indonesia, khususnya di Jakarta, tentu tak luput dari sejarah para leluhur yang telah mengikat kuat dalam ajaran-ajaran Islam sebagaimana istilah Ruwahan.
Mengusung tajuk 'Menuju 100 Tahun Nahdlatul Ulama Merawat Jakarta Membangun Peradaban', Kegiatan acara merawat Jakarta dengan Ruwahan Massal ini diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cipayung, Jakarta Timur, pada Sabtu, (26/3).
Ruwahan merupakan tradisi yang begitu tua. Bahkan sudah ada sedari zaman Wali Songo, Ruwahan dan Ruwatan adalah perpaduan Islam dan Budaya Jawa yang mengalami akulturasi. Namun, hebatnya para wali menemukan cara lain, bahwa ruwahan sebagai penyambutan datangnya bulan Ramadhan.
Pada kesempatan itu hadir Ketua PWNU DKI Jakarta KH Syamsul Ma'arif, Ketum Organisasi Habaib se-Indonesia, Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf dan Pimpinan Pondok Pesantren Suniyyah Salafiyah Pasuruan. Tak hanya itu, hadir pula Pimpinan Yayasan Al-Fachriyah Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan, serta jajaran Pengurus PWNU DKI lainnya.
Dalam sambutannya, nampak beberapa jama'ah yang turut hadir pada acara Ruwahan Massal ini. Sempat pula menjadi sorotan KH Syamsul Arifin, lantaran hadiris sedang asyik merasakan istirahat dengan mencari angin di sudut pintu area Masjid. Hal ini, kata KH Syamsul Arifin,menyesuaikan dengan bunyi surat Al-Isra didalam Al-Qur'an.
"Wa yas`alụnaka 'anir-rụḥ, qulir-rụḥu min amri rabbī wa mā ụtītum minal-'ilmi illā qalīlā, Artinya: Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit" (QS. Al-Isra Ayat 85)." tandas KH Syamsul Ma'arif.
Pada acara Ruwahan Massal di Pondok Al-Hamid, Cipayung, dimulai dengan pembacaan Shalawat oleh para santri, Mauidoh Khasanah.
Pada kesempatan acara tersebut, Habib Taufiq menyampaikan sedikit kalimat dan dilanjutkan dengan mendoakan para hadirin yang turut serta pada acara tersebut
"Semoga saja Allah SWT menjadikan ilmu kita bermanfaat. Karena hanya dikasih waktu 10 menit saja." ujar Habib Taufiq.
Kendati demikian, pada penyelenggaraan acara Ruwahan Massal di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cipayung, Jakarta Timur. Ada sejarah yang menarik, bahwa Lembaga Pendidikan Islam Yayasan Mantab Al-Hamid Cilangkap Cipayung, Jakarta Timur, (Pondok Pesantren Al-Hamid) ini tidak dapat terpisahkan dari Pondok Pesantren Salafiyah Al-Falah, Kediri yang berada di desa Ploso, Jawa Timur. Sebabnya, H Hamid Djiman (Pendiri) mengagumi sosok KH Hamim Djazuli Usman atau Gus Miek.
Kontributor: Abdul Majid Ramdhani
Terpopuler
1
Menyemai Kader IPNU-IPPNU Curug melalui Makesta III
2
Coffee Morning dan Bersih-Bersih Masjid Sudah, Kini MWCNU Serut Siap Gelar PD-PKPNU Lagi
3
Dari PD-PKPNU Angkatan II PCNU Lebak, Sebarkan NU, Jangan Malu
4
Sekretaris PWNU Banten: Kader NU Harus Menjadi Katalis Global
5
Ketum PBNU: Butuh Konsolidasi Gerakan untuk Mencapai Kemaslahatan
6
Demo soal ODOL, Minta Payung Hukum bagi Sopir
Terkini
Lihat Semua