• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 10 Mei 2024

Nasional

HSN 2023

PBNU Ajak Baca 1 Miliar Shalawat Nariyah untuk Kedigdayaan Bangsa

PBNU Ajak Baca 1 Miliar Shalawat Nariyah untuk Kedigdayaan Bangsa
Flyer informasi PBNU. (NUO)
Flyer informasi PBNU. (NUO)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023 semakin dekat. Hari Santri diperingati setiap 22 Oktober sejak ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2015. Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri.

 


Hari Santri merujuk pada peristiwa Resolusi Jihad yang dikeluarkan KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945. Resolusi ini berisi seruan kewajiban berjihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan melawan pasukan penjajah, hingga memuncak pada perlawanan 10 November 1945, yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.

 


Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas sudah meluncurkan logo peringatan Hari Santri 2023 di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jakarta, pada Jumat (6/10/2023). ’’Pada peringatan tahun ini, kita usung semangat, jihad santri jayakan negeri,’’ katanya menyampaikan tema kali ini.

 


Dijelaskan, melalui tema tersebut, pihaknya mengajak para santri untuk terus berjuang membangun kejayaan negeri dengan semangat jihad intelektual di era transformasi digital.


 

Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyerukan kepada seluruh pengurus dan warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk membaca shalawat nariyah dalam rangka memperingati HSN 2023. Seruan tersebut tertuang dalam surat edaran PBNU Nomor 1034/PB.01/A.1.03.08/99/10/23 tertanggal 13 Oktober 2023.

 


Surat yang ditandatangani oleh Rais ’Aam KH Miftachul Akhyar, Katib ’Aam KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf tersebut menyerukan seluruh pengurus dan warga NU menyelenggarakan pembacaan satu miliar shalawat nariyah sebagai sebuah ikhtiar untuk kedigdayaan bangsa.



Pembacaan akan dilaksanakan serempak pada Sabtu (21/10/2023). Kegiatan ini diawali dengan melaksanakan Shalat Isya berjamaah, pembacaan tawassul dan aurad. Dilanjutkan dengan pembacaan shalawat nariyah. ’’Pembacaan satu miliar shalawat nariyah diselenggarakan oleh warga Nahdlatul Ulama, seluruh jajaran kepengurusan Nahdlatul Ulama di semua tingkat kepengurusan, pengurus lembaga dan badan otonom Nahdlatul Ulama, pengasuh dan santri pondok pesantren, lembaga-lembaga pendidikan Nahdlatul Ulama, jamaah masjid dan/atau mushala, jamaah majelis taklim, serta berbagai unit bidang amaliyah Nahdlatul Ulama,’’ demikian bunyi surat edaran tersebut dikutip NU Online Banten, Ahad (15/10/2023).

 

PBNU juga telah membagi alokasi pembacaan shalawat nariyah untuk masing-masing struktur kepengurusan. PBNU juga sudah menunjuk panitia yang akan mengkoordinasi kegiatan tersebut yang akan menerima laporan dari berbagai daerah. Pembacaan shalawat nariyah terdiri dalam paket pembacaan yang satu paketnya sejumlah 4.444 shalawat. Satu majelis paling tidak harus menyelesaikan satu paket dalam satu majelis yang distribusi jumlah paketnya sudah diatur oleh panitia.  



Kegiatan ini merupakan bagian dari beberapa agenda PBNU dalam memperingati Hari Santri Nasional 2023 yang akan dipusatkan di Surabaya, Jawa Timur. Dikutip dari NU Online, kegiatan-kegiatan Hari Santri Nasional 2023 menurut Ketua PBNU H Umarsyah terbagi menjadi lima klaster. 



Klaster pertama adalah upacara di pagi hari 22 Oktober. Klaster kedua resepsi malam hari 22 Oktober 2023 yang merupakan acara seremoni, pagelaran, dan hiburan. Klaster ketiga yaitu kirab, shalawat, dan jalan sehat.

 

Kegiatan kirab akan menziarahi makam dan pesantren yang memiliki nilai historis. Shalawat dibagi menjadi dua. Pembacaan shalawat nariyah oleh masjid, pesantren, dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) seluruh dunia. Kemudian shalawat bersama Habib Syech di Masjid Al-Abbas Surabaya. Sedangkan jalan sehat akan dilakukan di masing-masing PCNU. 



Klaster keempat yakni bakti sosial dengan tiga isu utama. Isu pemberdayaan ekonomi dengan mengadakan bazar dan lain sebagainya. Isu kemasyarakatan dengan mengadakan pengobatan gratis, sanitasi, bantuan air bersih, bersih-bersih pesantren dan pantai sekaligus penanaman mangrove. Terakhir, turut serta diadakan pameran karya ulama Nusantara.    

 


Adapun klaster kelima, perlombaan olahraga, kesenian, dan budaya. Perlombaan tersebut dimulai dengan lomba penulisan biografi ulama Nusantara, lomba syarah Qawaidul Fiqhiyah, lomba menulis syair bahasa Arab tentang NU, lomba film pendek, lomba pelukisan wajah ulama, dan lomba mengajar kitab kuning. (M Izzul Mutho)


Nasional Terbaru