• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 12 Mei 2024

Nasional

Presiden Ajak Bersyukur, Senandungkan Dzikir dan Doa Kebangsaan saat Purnama

Presiden Ajak Bersyukur, Senandungkan Dzikir dan Doa Kebangsaan saat Purnama
Presiden Joko Widodo sambutan saat Dzikir dan Doa Kebangsaan 78 Tahun Indonesia Merdeka di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/8/2023) malam. (SSY Setpres)
Presiden Joko Widodo sambutan saat Dzikir dan Doa Kebangsaan 78 Tahun Indonesia Merdeka di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/8/2023) malam. (SSY Setpres)

Jakarta, NU Online Banten

Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia lepas dari wabah Covid-19, perlu disyukuri. Ketika itu keadaan mencekam, tidak bisa membayangkan akan selesai kapan. Hanya bisa ikhtiar, berdoa, dan berserah diri kepada Allah.

Dampak Covid-19 juga luar biasa. ’’Alhamdulilah, kita bisa mengelola ekonomi dan normal kembali. Ini patut disyukuri. Di saat 96 negara menjadi pasienya IMF (International Monetary Fund atau Dana Moneter Internasional), kita tidak. Indonesia menjadi pasien IMF pada 97/98,’’ ujar  pria yang akrab disapa Jokowi itu saat sambutan pada Dzikir dan Doa Kebangsaan 78 Tahun Indonesia Merdeka yang dihadiri ribuan jamaah di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/8/2023) malam.

Oleh karena itu, pria kelahiran 21 Juni 1961 itu beberapa kali menekankan pentingnya bersyukur karena bisa melewati hal-hal tersebut.’’Jangan lupa menyukuri nikmat yang diberikan Allah. Selain itu, itu juga berkat gotong royong semua pihak. Kegigihan, tawakal, kepecayaan kepada Allah, dan tentu ikhtiar,’’ ungkap bapak tiga anak itu yang mengenakan sarung hijau, baju putih dibalut jas, dan peci hitam itu.

Jokowi pada kesempatan itu juga menyampaikan bahwa dirinya pernah membaca survei yang dilakukan lembaga internasional.’’96 persen masyarakat Indonesia percaya Tuhan. Angka itu tertinggi di dunia. Turki saja 76 persen. Terima kasih kepada ulama, guru, dan orang tua yang konsisten yang terus membimbing kepercayaan kepada Tuhan, Allah,’’ imbuh bapak tiga anak tersebut.

Tak hanya itu. Suami dari Ibu Negara Hj Iriana itu menegaskan, pemerintah berkomitmen menjaga kehidupan beragama agar toleran dan saling menghargai. ’’Nah, pada hari pertama bulan kemerdekaan, Agustus, saya mengajak para ulama, santri, dan lainnya untuk melantunkan doa. Mari kita isi kemerdekaan dengan kerja keras untuk mewujudkan Indonesia emas 2045,’’ kata bapak dari Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep,  dalam sambutan di hadapan jamaah yang mayoritas mengenakan atasan warna putih, bawah gelap, dan peci hitam untuk laki-laki dan pakaian warna putih semua untuk perempuan itu.

Sebulumnya di hadapan sekitar 6 ribu jamaah, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan, krisis energi menerpa dunia. Hal itu, disebut oleh pria asal Tanara, Kabupaten Serang, Banten, sebagai tantangan.

’’Melewati tantangan, kuncinya bersatu. Saling tawadlu, menyayangi, saling membantu, dan saling menolong. Bangsa Indonesia bisa menghadapi tantangan dengan cara saling menguatkan dan menopang,’’ tambahnya.

Sedangkan KH Muhammad Musthofa Aqiel Siroj, ketua Majlis Dzikir Hubbul Wathon, sekaligus ketua panitia, ingin dzikir yang digelar sebagai rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78, ke depan selalu ada. ’’Ingin terus,’’ tegasnya.

Seperti diketahui, dzikir dipimpin oleh KH Munif Muhammad Zuhri, pengasuh Pondok Pesantren Girikusuma, Banyumeneng, Mranggen, Demak. Dzikir hanya berlangsung sekitar 15 menit. Di antara yang dibaca adalah basmalah, hamdalah, tahlil, istigfar, lalu shalawat.

’’Baru kali ini selama 60 tahun lebih berdoa baru kali ini ditemani bulan purnama. Ini menunjukkan Allah akan mengabulkan negeri ini, akan menjadi baldah, thayyibah warobbun ghafur. Insyaallah,’’ ujarnya menutup dzikir semberi kedua mata tertuju  ke atas yang malam itu memang bulan purnama diikuti oleh para jamaah.

Sebelum jamaah yang terdiri atas santri, kiai, ulama, habaib, dan tokoh agama meninggalkan halaman Istana Merdeka, sebagai pamungkas kegiatan, dipanjatkan doa yang dipimpin oleh Habib Luthfi bin Ali bin Yahya dari Pekalongan, sekitar dua menit.’’Mari berdoa menurut agamanya masing-masing. Berdoa dimulai,’’ ajak Habib yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu didampingi 5 orang dari agama selain Islam.  (Ade Adiyansah)


Nasional Terbaru