• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 17 Mei 2024

Nasional

Sempat Ketir-Ketir, Gus Mus: Tugas NU Memenangkan Indonesia, Bukan Capres

Sempat Ketir-Ketir, Gus Mus: Tugas NU Memenangkan Indonesia, Bukan Capres
Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Bantul, DI Jogjakarta, Senin (29/1/2024). (Foto: Dok PBNU
Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Bantul, DI Jogjakarta, Senin (29/1/2024). (Foto: Dok PBNU

Banten, NU Online Banten

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri mengatakan, tugas Nahdlatul Ulama (NU) adalah terus memperbaiki kinerja organisasi dan berupaya memenangkan Indonesia. "Bukan memenangkan capres (calon presiden)," ujar Gus Mus—sapaan KH Ahmad Mustofa Bisri--saat memberikan tausiah dalam pembukaan Konferensi Besar (Konbes) NU dan Halaqah Nasional Strategi Peradaban NU di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Bantul, DI Jogjakarta, Senin (29/1/2024).


Gus Mus mengaku awalnya ketir-ketir saat Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan sambutan. Gus Mus khawatir pidato mereka menyinggung soal pemilihan presiden (pilpres). Namun, kekhawatirannya itu tidak terjadi. "Saya ini sudah ketir-ketir. Ketika ketua umum pidato, rais aam pidato, jangan-jangan nyinggung pilpres. Begitu nyebut pilpres, saya keluar. Itu bukan urusannya NU," tegasnya seperti dilansir NU Online.



“Untungnya tidak,” kata Gus Mus disambut tawa hadirin. Dalam kesempatan tersebut, Gus Mus juga didapuk untuk memimpin doa. Dia melangitkan harapan Indonesia beserta bangsanya dan NU bersama warganya dirahmati Allah swt. "Mudah-mudahan Allah merahmati Indonesia, Allah merahmati NU, Allah merahmati warga NU, Allah merahmati bangsa Indonesia," harap pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.



Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa NU harus berperan nyata, tidak bekerja seperti mengejar layangan putus yang hanya ikut beramai-ramai tanpa mendapatkan hasil.

 


"Kita harus memacu kinerja untuk mengawal kemenangan Indonesia karena di tengah tantangan sejarah berskala peradaban ini Indonesia harus menang supaya kita semua tetap berdaulat," katanya.



Adapun Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengingatkan agar pengurus NU dapat mendengar dan menaati keputusan organisasi. "Oleh karena itu di beberapa tempat saya sampaikan, ismau athiu. Sampaikan sam'an wa tho'atan karena itu pun sangat dipesankan Rasulullah saw," ingatnya.

 


Sekadar diketahui, PBNU menggelar Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-101 NU yang dipusatkan di Jogjakarta, mulai Ahad (28/1/2024) hingga Rabu (31/1/2024). Di antaranya Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) di Hotel Melia Purosani, Jalan Mayor Suryotomo, Gondomanan, Selasa (30/1/2024).



Selain Konbes NU, Harlah Ke-101 NU ini juga diisi istighotsah di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Bantul, Jogja, Ahad (28/1/2024). Juga Halaqah Nasional Strategi Peradaban NU di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Senin (29/1/2024). Dan ada Resepsi Peringatan Hari Lahir ke-101 Nahdlatul Ulama di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Jogja pada Rabu (31/1/2024). (Muhammad Syakir NF)


Nasional Terbaru