Ketua PCNU Kabupaten Serang: NU Itu Amanah yang Harus Terus Dijaga
Senin, 4 Agustus 2025 | 14:13 WIB

Silaturahim dan Konsolidasi Kader Penggerak NU se-Zona 2 di Pondok Pesantren Hikmatul Iman, Majasari, Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, Ahad (3/8/2025). (Foto: Dok PCNU Kab Serang)
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Serang KH Muhammad Robi Ulfi Zaini Thohir mengatakan, di tengah hiruk-pikuk zaman, NU tetap tegak membawa misi meneguhkan aqidah Ahlussunnah wal Jama‘ah, memperkuat ukhuwah Islamiyah, wathaniyah, dan insaniyah, serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
’’Ini adalah tugas mulia yang diwariskan para muassis kita, para ulama pejuang yang ikhlas berjuang demi agama, bangsa, dan negara,’’ ujarnya saat Silaturahim dan Konsolidasi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dan Kader Penggerak NU se-Zona 2 di Pondok Pesantren Hikmatul Iman, Majasari, Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, Ahad (3/8/2025).
Dalam kegiatan yang juga diisi istighotsah itu, Gus Robi—sapaan akrab KH Muhammad Robi Ulfi Zaini Thohir—juga menyampaikan, Jawilan, tempat lokasi kegiatan, tanah yang tidak hanya kaya secara agraris, tapi juga kaya secara spiritual dan historis. ’’Di sini, ada makbarah Syekh Muhammad Thowil, ulama besar, murid kinasih dari Hadratussyekh KH Hasyim Asy‘ari, pendiri Nahdlatul Ulama,’’ imbuhnya seperti dibagikan kepada NUOB melalui aplikasi perpesanan.
Dijelaskan, Syekh Muhammad Thowil adalah bagian dari mata rantai perjuangan NU, yang dengan ilmunya, kesalehannya, dan keistikamahannya menjadi suluh bagi umat. ’’Meneladani Syekh Muhammad Thowil berarti terus merawat perjuangan NU, menjaga nilai-nilai keulamaan, serta memperkuat barisan kader penggerak di segala lini,’’ katanya di hadapan kader Zona 2 yang berasal dari Kragilan, Kibin, Cikande, Jawilan, dan Kopo.
Dia pun mengingatkan para kader agar menyatukan barisan, mengonsolidasikan kekuatan, dan merapatkan saf perjuangan. ’’NU bukan hanya warisan, tapi amanah yang harus terus dijaga dan dikembangkan. NU harus hadir di tengah umat, menjawab tantangan zaman dengan hikmah dan kebijaksanaan,’’ tegasnya.
Tak lupa dia mengajak para kader penggerak NU Kabupaten Serang untuk terus meneladani semangat para pendahulu. Di antaranya, Syekh Nawawi Banten, Hadratussyekh Hasyim Asy‘ari, dan Syekh Muhammad Thowil. ’’Jadikan NU sebagai rumah besar yang merawat keilmuan, perjuangan, dan persatuan,’’ ucapnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Dia juga mengatakan, momentum istighotsah dalam rangka Kemerdekaan Republik Indonesia adalah pengingat bahwa kemerdekaan bangsa ini diraih dengan keringat, darah, dan doa para ulama. ’’Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 adalah bukti nyata peran NU dalam membela tanah air. Maka, menjaga NKRI adalah bagian dari amanat ulama, dan pengkhianatan terhadap bangsa adalah pengkhianatan terhadap NU itu sendiri,’’ terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Silaturahim dan Konsolidasi Kader Penggerak NU telah digelar se-Zona 3. Kader yang berasal dari Petir, Bandung, Cikeusal, Pamarayan, Baros, dan Tunjung Teja berkumpul di Pondok Pesantren Manba’ul Huda, Sanding, Petir, Kabupaten Serang, Banten, Ahad (27/7/2025). (Mutho)
ADVERTISEMENT BY ANYMIND