Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023

Banten Raya

Optimistis Masih Banyak Santri Mengulik Keilmuan dari Kitab Klasik

Peserta bahtsul masail di Pondok Pesantren Darussunnah, Ciputat, Tangerang Selatan. (Foto: NU Online Banten/Ahmad Jamaludin)

Tangerang Selatan, NU Online Banten
Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kiai Himam Muzzahir masih optimistis karena masih banyak kader santri yang mengulik keilmuan berdasarkan kitab klasik, maqolah ulama, dan rujukan lain sebagai bahan diskusi bahtsul masail.


Baca Juga:
Belajar Cakap Menjadi Moderator Dan Perumus Dalam Forum Bahtsul Masail


’’Terutama di Jabodetabek banyak santri yang hanya modal ngaji kuping, jarang mengulik kitab-kitab sebagai rujukan dalil. Maka dari forum ini kita patut meningkatkan rasa optimisme, ke depan Indonesia akan dibawa oleh kaum santriwati yang menjaga tradisi bahtsul masail yang adanya bahkan sejak NU belum lahir,’’ jelasnya dalam sambutan saat Bahsul masail (BM) yang digelar di Pondok Pesantren Darussunnah, Ciputat, Tangsel, Sabtu (4/3/2023). Di forum ini, perempuan melakukan bahasan dalam kegiatan hasil sinergi Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU), Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU Tangerang Selatan (Tangsel), serta Pondok Pesantren Darussunnah itu.


Baca Juga:
Bahtsul Masail Adalah Ruh NU


Ditambahkan, perempuan adalah madrasah pertama. ’’Maka bahtsul masail putri ini diharapkan menjalarkan virus kebaikan dan tradisi keilmuan kepada santriwati di seluruh pesantren khususnya Tangsel,’’ tambahnya. 


Sekadar diketahui, bahtsul masail merupakan tradisi keilmuan dibahas di suatu forum yang mengangkat suatu permasalahan dengan memakai rujukan di antaranya kitab-kitab klasik. Pada hari pertama bahtsul masail putri  dipenuhi puluhan santriwati lintas daerah. Panitia sendiri mengundang 40 pesantren di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, pada BM kali ini yang sekaligus peringatan haul ke-7 KH Ali Mustafa Yaqub.


Sedangkan Irfandi Ahmad, wakil ketua RMI Tangsel dalam sambutannya menyampaikan bahwa 80 pesantren yang terdaftar di Tangsel hanya 29 yang mendaftarkan ke RMI. ’’Berharap agar pesantren di Tangsel khususnya menjadikan Pesantren Darussunnah sebagai rujukan yang melestarikan tradisi keilmuan ala pesantren Aswaja, salah satunya tradisi bahtsul masail,’’ tambahnya.


Seperti diberitakan, BM digelar di Pondok Pesantren Darussunnah, Ciputat, Tangsel, Sabtu-Ahad (4-5/2/2023). Sabtu untuk putri, sedangkan ahad untuk santri putra. 


Ketua LBM NU Tangerang Selatan Muhammad Hanifuddin mengatakan, karena diadakan dua hari, BM, lanjutnya, akan dibagi dalam dua sesi dengan pembahasan berbeda. BM perempuan pada Sabtu (4/3/2023) dengan mengangkat problematika alkohol dalam obat dan alat kecantikan. Sedangkan BM laki-laki akan dilaksanakan Ahad (5/3/2023) dengan mengangkat problematika ambulans dari harta zakat. 


Pewarta: Ahmad Jamaludin

Editor: Izzul Mutho

Artikel Terkait