Nasional

Festival Keluarga Indonesia, Semua Pengabdian dari NU untuk Seluruh Masyarakat

Sabtu, 1 Februari 2025 | 23:27 WIB

Festival Keluarga Indonesia, Semua Pengabdian dari NU untuk Seluruh Masyarakat

Pembukaan Festival Keluarga Indonesia di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (1/2/2025). (Foto: NUO/Suwitno)

Jakarta, NU Online Banten

Festival Keluarga Indonesia secara resmi telah dibuka di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (1/2/2025). Kegiatan yang merupakan rangkaian Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama dan Hari Lahir Ke-102 Nahdlatul Ulama berlangsung hingga Ahad (2/2/2025).  


Acara ini secara simbolis dibuka oleh Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Satgas Nasional Gerakan Keluarga Maslahat (GKM) NU Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Ketua Satgas Nasional GKMNU Alissa Wahid, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi dengan memainkan alat musik tradisional angklung.


Festival Keluarga Indonesia digelar di Mal Kota Kasablanka bertujuan untuk menghadirkan NU dalam lanskap awam keluarga Indonesia di tengah kota, dan mewujudkan kemaslahatan keluarga Indonesia, khususnya keluarga NU dengan gerakan khidmah yang solid dan terintegrasi.


Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf berharap, Festival Keluarga Indonesia ini dapat menyebarluaskan keluarga maslahat NU dan berkontribusi kepada pengabdian kepada Indonesia. “NU telah dengan tegas bahwa semua layanan semua pengabdian dari NU untuk seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Jadi kalau semua yang di sini mendapat layanan dari gerakan maslahat NU tidak ditanya identitasnya, karena layanan NU untuk semuanya tanpa terkecuali,” tegasnya.


Gus Yahya—sapaan akrab KH Yahya Cholil Staquf menegaskan, saat ini NU bersungguh-sungguh menjalankan kiprahnya untuk mewujudkan keluarga maslahat bagi seluruh masyaraat Indonesia. “Kalau semua agenda di NU dijalankan di keluarga dengan strategi-strategi dilakukan dengan konteks kesadaran, tentang masyarakat yang dalam konteks berubah dan semakin cepat perubahan itu terjadi,” katanya.


Masyarakat NU, lanjutnya, perlu menyesuaikan diri seperti yang dilakukan oleh Presiden Keempat Indonesia KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang hijrah ke Jakarta. “Kita perlu melihat ketika Gus Dur yang pindah ke Jakarta yang mengawail di daerah Cilandak, hingga menjadi presiden. Ini protret-protret perubahan tapi terus menerus menyumbang berkontribusi sekuat-kuatnya dalam bangsa dan negara,” katanya.



Sementara itu, Pengarah Kongres Keluarga Maslahat NU Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid menyampaikan bahwa pelaksanaan Festival Keluarga Indonesia dalam rangka memperingati Hari Lahir ke-102 NU. “(Ketum PBNU) Gus Yahya pada pidato abad ke-1 menyebutkan, masuk ke abad ke-2 NU, maka ada perbedaannya. Saat ini banyak orang NU yang tinggal di kota besar termasuk Jakarta. Gerakan Keluarga Maslahat NU diminta untuk mengembangkan strategi membantu keluarga Indonesia berkembang,” ujarnya di Mal Kota Kasablanka, Sabtu (1/2/2025), dilansir NU Online.

ADVERTISEMENT BY OPTAD



Alissa menuturkan, pelaksanaan festival menjadi bentuk perkenalan keluarga maslahat NU kepada masyarakat secara lebih luas. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk meramaikan acara festival. “Kegiatan-kegiatannya memang ditujukan untuk masyarakat umum. Semoga ini menjadi langkah pendekatan baru di lingkungan NU membawa kebaruan seperti yang selama ini diminta oleh ketum (Gus Yahya) di lingkungan NU,” ujarnya. Ia berharap, NU memiliki upaya-upaya yang lebih baik dan dapat membangun maslahat bagi bangsa Indonesia. (Rikhul Jannah)
 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND