Nasional

Kiat Mitigasi Bencana pada Musim Hujan

Senin, 16 Desember 2024 | 23:15 WIB

Kiat Mitigasi Bencana pada Musim Hujan

Intensitas curah hujan saat ini mengalami peningkatan. (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online Banten

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, puncak musim hujan banyak terjadi pada November hingga Desember 2024 di wilayah Indonesia bagian barat. Dan Januari hingga Februari 2025 untuk wilayah Indonesia timur. Intensitas curah hujan yang meningkat tersebut, di antaranya yang menyebabkan bencana alam di sejumlah daerah.



Terkait itu, Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Maskut Candranegara memberi tips mengenai antisipasi bencana yang akan timbul, khususnya pada musim hujan. Menurutnya, perlu adanya langkah mitigasi bencana. 


Dia menjelaskan, mitigasi artinya melakukan langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum bencana terjadi. Yakni dengan membuat peta wilayah rawan bencana, penanaman pohon penghijauan di hutan lindung atau lahan gundul, serta memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana.

ADVERTISEMENT BY OPTAD



"Jadi apabila di musim hujan seperti saat ini, maka akan dapat diminimalisasi terjadi korban bencana, karena sudah diantisipasi sejak dini seperti mitigasi di atas," katanya kepada NU Online, Senin (16/12/2024). 


Dia melanjutkan, pada 2024 akibat tingginya intensitas hujan sering terjadi banjir di mana-mana. Bila antisipasi dan kesiapsiagaan dilakukan sebelum tiba musim hujan, kata dia, maka korban banjir akan bisa ditekan.



Menurut Maskut, menghadapi kondisi iklim yang tidak menentu di Indonesia, potensi terjadi banjir setiap tahun akan semakin tinggi dan dapat menimbulkan banyak kerugian. Oleh karena itu, penting untuk memahami mitigasi bencana banjir sebagai berikut.


Pertama, melakukan pengawasan penggunaan lahan dan perencanaan lokasi untuk menempatkan fasilitas vital yang rentan terhadap banjir pada daerah yang aman.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND



Kedua, menyesuaikan desain bangunan di daerah rawan banjir agar tahan terhadap air.

 


Ketiga, membangun infrastruktur yang kedap air.

ADVERTISEMENT BY OPTAD



Keempat, melakukan pengaturan kecepatan air permukaan dan daerah hulu dengan pembangunan bendungan, reboisasi, dan sistem peresapan.



Kelima, melakukan pembersihan sedimen dan pembangunan saluran drainase.


Keenam, meningkatkan kewaspadaan terhadap penggundulan hutan.  

ADVERTISEMENT BY ANYMIND



Ketujuh, melakukan pelatihan tentang kewaspadaan banjir, penyediaan tempat evakuasi, dan persiapan evakuasi. (*)

ADVERTISEMENT BY ANYMIND