Soal Nasib Santri Al Zaytun, Ini Kata Menag dan Ketum PBNU
Sabtu, 5 Agustus 2023 | 00:03 WIB
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan pemerintah akan menjamin hak pendidikan santri Pondok Pesantren Al Zaytun. ’’Kami mendapat tugas melakukan asesmen dan pembinaan terhadap seluruh guru dan anak didik yang ada di Al Zaytun. Prinsipnya bahwa pemerintah tidak dakan membiarkan hak santri, hak anak, untuk bisa mendapatkan pendidikan,” ujar pria berkaca mata itu di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, Jumat (4/8/2023).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Menurutnya setelah ditetapkannya Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang sebagai tersangka penistaan agama, Kemenag mendapat tugas untuk melakukan pembinaan bagi guru dan santri di sana.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Pembinaan yang akan dilakukan, lanjutnya, juga termasuk untuk mengawasi proses pembelajaran Al Zaytun secara ketat. “Kami diminta untuk memastikan bahwa Al Zaytun ini sebagai lembaga pendidikan, anak-anak, santri-santri yang ada di sana tetap bisa mendapatkan pendidikan. Tapi tentu di bawah pengawasan yang ketat dan tidak ada hidden curriculum yang mengganggu masa depan bangsa,” ungkapnya seperti dikutip dari laman Kemenag.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Pihaknya, imbuhnya, tidak boleh berkomentar terkait kasus penistaan agama yang menjerat Panji Gumilang karena itu merupakan ranah kewenangan kepolisian.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Terpisah, Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf angkat bicara soal Panji Gumilang.’’Ikuti saja proses hukumnya," kata Gus Yahya—sapaan karibnya-- saat di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (2/8/2023). Apapun nanti keputusannya, NU mendukung proses hukum. Jika pun nanti negara menutup Al Zaytun, NU siap menampung para santri Al Zaytun. (M Izzul Mutho)
ADVERTISEMENT BY ANYMIND