• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Selasa, 30 April 2024

Banten Raya

Apresiasi Graha Aswaja NU, Saatnya Dakwah ke Kosmopolitan

Apresiasi Graha Aswaja NU, Saatnya Dakwah ke Kosmopolitan
Ilustrasi Graha Aswaja NU Tangsel yang berada di kawasan ruko. (Foto: istimewa)
Ilustrasi Graha Aswaja NU Tangsel yang berada di kawasan ruko. (Foto: istimewa)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Keputusan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan (Tangsel)  membeli ruko untuk Graha Aswaja NU Tangsel mendapat apresiasi KH Mun’im DZ, mantan wakil sekretaris Pengurus Besar NU. ’’Dakwah kita tidak  lagi kampung-kampung, sudah tidak ada kampung, jadi kota. Jadi sudah tepat beli di sini (ruko). Meski awalnya janggal, kantor NU di ruko itu saru, tapi tidak apa-apa. Ke depan songsong abad milenial, memasuki era kosmopolitan. Yang pertama masih di ruko, nanti pindah ke SCBD (Sudirman Central Business District) biar tidak diisi orang dari Citayem saja. NU dakwah di situ, saya sudah mulai,’’ ujar Kiai Mu’im saat temu kader penggerak NU di Halaman Graha Aswaja NU Tangsel, Minggu (8/1/2023) malam.

Kiai Mu’im melanjutkan, NU yang katanya jamaah tradisonal, akan eksis di desa. ’’Begitu masuk suburban, pinggiran kota, mulai kecil. Metropolitan, kita kecil, mungkin sangat minoritas, apalagi di megapolitan, kosmopolitan itu NU akan habis, teorinya semacam itu. Tapi rupanya Pak Mas’ud (ketua PCNU Tangsel) sudah mulai menyongsong NU di megapolitan, NU di ruko. Saya lihat rukonya lumayan bagus. Sayang belum berkembang. Tapi ini adalah harapan masa depan. Jadi kita harap, NU tidak hanya eksis di kampung, tapi juga di urban, di kota dan juga di metropolitan bahkan kosmopolitan,’’ tegasnya.

Sebab, ke depan, dakwah ke megapolitan, kosmopolitan, dibutuhkan dan hendaknya mendapat perhatian.’’Karena banyak orang profesional kesepian. Kering hidupnya, butuh  perlindungan, pelayanan. Butuh pendampingan, tapi tidak ada yang dampingi. Muncul dari kelompok mereka (sebelah)  yang dampingi. Padahal orang kaya-kaya, makanya kelompok sebelah kaya-kaya, karena mendampingi orang kaya. Kita sudah merintis ke sana. Mereka bosan Islam keras, kecewa, kita bawa Islam yang sejuk, An Nahdliyah,’’ ungkap kiai yang sudah malang melintang sebagai instruktur nasional Pendidikan Kader Penggerak NU itu.

Para profesional tersebut  butuh pendampingan.  ’’Oleh karena itu, generasi milenial harus dijaga.  Salut ke Pak Mas'ud dari dulu bina IPNU-IPPNU. Itu NU milenial, harapan kita seperti itu. Jadi NU 50 tahun ke depan, benar-benar IPNU-IPPNU dihidupkan,’’ jelasnya.

Di sinilah, lanjutnya, pentingnya penataan organsiasai. Menghidupkan badan otonom (banom) sangat prioritas menghadapi  dakwah di era milenial di metropolitan dan dan kosmopolitan.’’Mereka menunggu kita. Kita pelan-pelan merintis ke sana,’’ imbuhnya.

Sekarang saatnya merencanakan. Di sana hendaknya diisi. ’’Jangan sampai  kosong, nanti diisi yang lain. Mereka kaum profesional. Yang tidak profesional tidak boleh masuk ke sana. Di SCBD di pusat-pusat superblock baru diisi kaum profesional, kita harus merintis ke sana,’’ pesannya.

Sekadar diketahui, PCNU Tangsel akan membangun Graha Aswaja NU di Jalan Otista Raya Ruko Prima Blok B No 25-26 Ciputat. Ruko itu sudah dibeli. Dalam waktu dekat, akan dibangun lebih cantik. ’’Nanti ada empat lantai. Target pada 2024 rapi,’’ ujar Ketua PC NU Tangsel H Abdullah Mas’ud.

Dijelaskan, Gedung Graha Aswaja NU Tangsel tersebut menjadi pusat gerakan dakwah dan pengembangan masyarakat. Di gedung tersebut, tidak hanya menjadi kantor PC NU Tangsel, badan otonom (Banom) dan lembaga, serta warga Nahdliyyin dapat bertemu.''Ada klinik dan tempat ngopinya,'' imbuh Gus Mas’ud—sapaan akrabnya.

Di lantai satu, lanjutnya, nanti akan dibagi dua. Sebelah kiri sebagai pusat klinik dari lima klinik NU care yang sudah ada saat ini. ’’NU Care Medical Center. Ini sebagai rintisan. Ke depan mencita-citakan dapat mengembangkannya menjadi rumah sakit (RS) NU di Tangsel,’’ ungkapnya.

Masih di lantai satu, tepatnya di sebelah kanan, akan menjadi tempat pusat kegiatan ekonomi  yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (Bumi NU) Tangsel. ’’Ada outletnya, display Bumi NU Mart. Harapannya bisa sampai dan menjangkau ke tingkat bawah, menampung produk UMKM,’’ tambahnya.

Sedangkan di lantai dua merupakan working space. Warga NU bisa bertemu di tempat ini. ’’Banom dan lembaga NU juga bisa memanfaatkannya. Dibiarkan tanpa ada sekat ruangan. Paling yang ada sekatnya untuk Syuriyah Cabang Tangsel, Tanfidz Cabang Tangsel, dan ruang pertemuan mini. Para tamu diterima di lantai ini,’’ ucapnya.

Adapun di lantai tiga, akan dibikin aula. Ruang pertemuan besar. ’’Dapat digunakan untuk diskusi, pengajian, pendidikan, untuk kaderisasi dan lain-lain,’’ katanya. Terakhir, lantai empat akan dibikin mushala berkapasitas sekitar 40 orang. ’’Di lantai empat ini nanti dibikin food court-nya, ada coffee shop, café garden,’’ terangnya.

Oleh karena itu, saat ini pihaknya sedang menghimpun dana untuk pembangunan Gedung Graha Aswaja NU Tangsel. Donasi dana wakaf pembangunan saat ini terus bertambah. Update per 30 Desember 2022, sebanyak lebih dari Rp185 juta. ’’Tepatnya, Rp185.805.898. Ini berarti 4,64 persen dari total kebutuhan sebesar Rp4 miliar,’’ ujarnya di Tangsel, Jumat (30/12/2022) malam.

Dia mengajak seluruh elemen warga NU Tangerang Selatan untuk lebih meningkatkan semangat pada 2023 terkait program Wakaf Jumat Berkah. ’’Seluruh warga NU se Kota Tangerang Selatan yuk turut mewakafkan minimal Rp10 ribu setiap Jumat sebagai washilah terwujudnya Graha Aswaja Tangerang Selatan,’’ ajaknya. Selain itu, masyarakat juga dapat berdonasi melalui rekening wakaf BSI No. 8000076768 an. PC NU Tangsel.

Pewarta: Mutho Masyhadi


Banten Raya Terbaru