• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 11 Mei 2024

Banten Raya

Belum Punya Gedung, Pembelajaran Diniyah Cihara Nebeng Majelis Taklim

Belum Punya Gedung, Pembelajaran Diniyah Cihara Nebeng Majelis Taklim
Siswa-Siswi Madrasah Diniyah Sabilil Huda. (Foto: NUOB/Mursyid A)
Siswa-Siswi Madrasah Diniyah Sabilil Huda. (Foto: NUOB/Mursyid A)

Lebak, NU Online Banten

Kepala Madrasah Diniyah dan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Sabilil Huda Dadan Nurjaman mengatakan, madrasah diniyah dan TPQ yang dinakhodainya merupakan lembaga pendidikan dan pengajaran Islam luar sekolah (nonformal) untuk anak-anak usia TK/SD yang berusia 4 hingga 12 tahun. Tujuannya, mendidik pelajar mampu membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai dengan ilmu tajwid.



"Kini, telah hadir Madrasah Diniyah atau TPQ Sabilil Huda yang dikelola oleh Yayasan Sabilil Huda Nurjaman dengan menerapkan metode pengajaran terpadu," ujarnya kepada NU Online Banten di Suriadano, RT 002/RW 007, Karangkamulyan, Cihara, Lebak, Banten, Selasa (7/11/2023).

 


Alasan menerapkan metode pengajaran terpadu, lanjutnya, karena Madrasah Diniyah dan TPQ Sabilil Huda memiliki program unggulan yaitu tahfidz Juz 'Amma. "Ya, kenapa kami sebut terpadu? Memiliki program unggulan tahfidz Juz 'Amma dan surat-surat pilihan dan dilengkapi dengan pembelajaran tiga bahasa (Inggris, Indonesia, dan Arab)," jelasnya.

 

Visinya, lanjut Dadan, mencetak generasi rabbani untuk masa depan gemilang. Lebib lanjut, Dadan menjelaskan bahwa pendidikan keagamaan, khususnya nonformal harus lebih fokus pada pembentukan karakter pada anak, agar nantinya menjadi pribadi yang siap untuk menghadapi zaman yang semakin modern. "Makanya bahasa Inggris dan Arab adalah salah satu program yang kami unggulkan juga," ucapnya.

 


Dia menuturkan, pengajaran di Madrasah Diniyah dan TPQ Sabilil Huda dapat berjalan dengan yang  dicita-citakan, karena didukung oleh tenaga pengajar yang berlatar belakang dari Pondok Pesantren Modern Daruna'im Rangkasbitung, Pesantren Salafiah Sabililhuda Sukaraja Malingping, dan dari Pesantren Salafiah Cijaku. "Alhamdulillah, dengan hadirnya lulusan pondok pesantren modern dan salafi atau kobong reot, maka menghasilkan perpaduan pengajaran yang saling melengkapi," tuturnya.

 

Hanya saja, lanjutnya, saat ini pihaknya belum memiliki gedung dan masih melakukan pembelajaran di Majelis Taklim Sabilil Huda, Suriadano. "Mudah-mudahan tahun depan kami bisa memiliki gedung sendiri," harapnya. (Mursyid Arifin)


Banten Raya Terbaru