Dua Upaya Cegah Bahaya Merokok ala Dinas Kesehatan Tangsel
Ahad, 6 Oktober 2024 | 00:15 WIB

Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kesehatan Jiwa, Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinas Kesehatan Tangsel Fitria Yuliati menyampaikan Bahaya Merokok Perspektif Kesehatan. (Foto: NUOB/Dahno)
Singgih Aji Purnomo
Kontributor
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kesehatan Jiwa, Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinas Kesehatan Tangerang Selatan (Tangsel) Fitria Yulyati mengatakan, setidaknya ada dua upaya pencegahan bahaya merokok. ’’Kawasan tanpa rokok (KTR) dan upaya berhenti merokok (UMB),” ujarnya dalam talkshow bertema Pemuda Santri tanpa Rokok Menuju Indonesia Emas 2045; Perspektif Kesehatan, Fiqih, dan Media di Lantai 3 Graha Aswaja PCNU Tangsel, Jl Otista Raya Blok B25-B26, Ciputat, Tangsel, Banten, Sabtu (5/10/2024).
Fitria yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel dr Allin Hendalin Mahdaniar karena berhalangan hadir itu melanjutkan, rokok mempunyai bahaya terhadap beberapa aspek. Di antaranya kesehatan, ekonomi, dan sosial.''Ketiganya ini perlu dicegah dengan komitmen bersama seluruh elemen,” ungkapnya dalam kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian Hari Santri Nasional 2024 yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangsel itu.
Pada kesempatan itu, dia juga menjelaskan, di Tangsel regulasi KTR sudah ada tiga peraturan. Peraturan Daerah (Perda) No 4 Tahun 2016, Peraturan Wali Kota (Perwal) No 46 Tahun 2018, dan Keputusan Wali Kota (Kepwal) No 744 Tahun 2019 SATGAS KTR.
Tidak hanya itu. Pemerintah Kota Tangerang Selatan, lanjutnya, juga memfasilitasi hotline untuk layanan upaya berhenti merokok di nomor 08001776565. Juga bisa mengunjungi puskesmas dan FKTP lainnya, rumah sakit, atau konseling melalui chatbot telegram: https://t.me/quitna_bot,serta konseling melalui telepon tidak berbayar. ’’Mari kita komitmen bersama menjaga kesehatan para pemuda, khususnya di Tangerang Selatan,’’ ajak perempuan berhijab itu di hadapan sekitar 100 hadirin.
Pemateri yang membuka dan menutup penyampaian dengan pantun itu juga menyajikan, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah perokok di dunia berusia 15 tahun ke atas pada 2022 sekitar 1,25 miliar orang. ’’Angka ini menurun dari 1,36 miliar pada 2000,” terang Fitria yang tinggal di Depok, Jawa Barat, itu sembari menunjukkan data di layar.
Sedangkan berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, imbuh Fitria yang membahas Perspektif Kesehatan, jumlah perokok aktif di Indonesia diperkirakan mencapai 70 juta orang.
Seperti diberitakan, talkshow yang dipandu moderator H Abdullah Ubaid yang juga wakil ketua PCNU Tangsel, juga menghadirkan Ketua Lembaga Bahtsul Masail PCNU Tangsel Muhammad Hanifuddin yang menyampaikan Bahaya Merokok Perspektif Fiqih dan Muhammad Izzul Mutho dari NU Online Banten berbicara Bahaya Merokok Perspektif Media.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Sosial
2
Khutbah Jumat: Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah
3
Apa Itu Digdaya Kepengurusan yang Diluncurkan PBNU?
4
Kelola NU dengan Efektif dan Efisien, PBNU Luncurkan Digdaya Kepengurusan
5
Ini Kiat Cegah Bahaya Inses, Pendidikan Seksual Usia Dini dan Nilai Agama Jadi Kunci
6
Ini Salapan Khidmat NU Kabupaten Tangerang untuk Hadapi Tantangan Zaman
Terkini
Lihat Semua