• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 9 Mei 2024

Banten Raya

Gus Dur Patut Jadi Teladan, Tak Kenal Lelah, Blusukan ke Mana-Mana

Gus Dur Patut Jadi Teladan, Tak Kenal Lelah, Blusukan ke Mana-Mana
Peringatan Haul ke-13 Gus Dur di Graha Aswaja NU Tangsel. (Foto: Dokumen PCNU Tangsel)
Peringatan Haul ke-13 Gus Dur di Graha Aswaja NU Tangsel. (Foto: Dokumen PCNU Tangsel)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Presiden keempat Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid yang juga mantan ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) patut diteladani. Demikian ditegaskan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PB NU 2010-2015 KH Adnan Anwar.

’’Gus Dur (sapaan akrab KH Abdurrahman Wahid, Red) itu tak kenal lelah. Kita kalah jauh. Gus Dur itu blusukan ke mana-mana. Saya saja kalah,  12 tahun keliling Indonesia. Setiap blusukan, seperti sampai Sulawesi paling ujung sana, pasti pernah didatangi Gus Dur, pasti ada fotonya, ‘’ ceritanya saat Peringatan Haul ke-13 Gus Dur di Graha Aswaja NU Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Jumat (30/12/2022) malam.

Instruktur Nasional Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) itu melanjutkan, pada sekitar 1990, KH Abdurrahman Wahid sudah sampai pelosok Sulawesi. ’’Bayangin, pondok di Poso sana, paling ujung, kok Gus Dur pernah ke situ, 90-an kan ga gampang sampai sana. Saya ke Aceh di ujung sana, Gus Dur pernah ke sana. Manusia luar biasa, tidak ada tandingannya hari ini di NU. ’’Kuncinya 3 tadi insya Allah keberkahannya luar biasa,’’ imbuh kiai yang tinggal di Bogor itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada kesempatan haul itu, Kiai Adnan menyampaikan resep Gus Dur tetap dikenang hingga kini. ’’Rahasia Gus Dur selalu dikenang lantaran menjalankan tiga metode,’’ katanya.

Pertama tazawaru ba'dluhum ba'dlon. ’’Gus Dur meniru ayahandanya gemar sowan ke kiai-kiai dan tokoh se Nusantara, baik mastur maupun masyhur,’’ terangnya.

Kedua, lanjut Kiai Adnan, tawashou bil haq watawashou bisshobr. ’’Gus Dur di manapun dan kepada siapapun semasa hidup menyiarkan kebaikan dan kedamaian dalam bentuk konkret,’’ jelasnya.

Yang terakhir, imbuhnya, taqorrub ilallah menjadi metode Gus Dur. ’’Bahwa di manapun tempat yang dikunjungi hampir tidak pernah absen untuk mampir ziarah makam auliya, sebagai kekasih Allah sebagai media mendekatkan diri kepada Allah,’’ ungkapnya. Tigal hal tersebut dijalankan Gus Dur.

Kiai Adnan juga menyampaikan, ketika menjadi presiden keempat Republik Indonesia, Gus Dur diturunkan.’’NU tidak mati juga, Gus Dur dihabisin. Satu-satunya warisan zaman dulu saat ini tinggal NU. PNI mati, PKI mati, Masyumi bubar. Yang aneh, NU makin ke sini bukan mengecil, tapi  makin membesar. Banyak peneliti asing bingung melihat fenomena NU,’’ ungkapnya.

Pewarta: Mutho Masyhadi


Banten Raya Terbaru