• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 26 April 2024

Banten Raya

Haul Gus Dur

Momen Haul, KH Manarul Hidayat Sampaikan Wasiat Gus Dur

Momen Haul, KH Manarul Hidayat Sampaikan Wasiat Gus Dur
KH Manarul Hidayat saat menyampaikan mauidhoh hasanah dalam rangka Haul Gus Dur ke-12 di PTQ Al Azhaar Ummu Suwanah Cipondoh (Foto: Arfan)
KH Manarul Hidayat saat menyampaikan mauidhoh hasanah dalam rangka Haul Gus Dur ke-12 di PTQ Al Azhaar Ummu Suwanah Cipondoh (Foto: Arfan)

Kota Tangerang, NU Online Banten

Begitu banyak warisan Gus Dur yang harus dijaga sampai hari ini. Keteguhan prinsip dan keberaniannya dalam membela masyarakat kecil merupakan sebuah teladan. Terutama bagi Nahdliyin yang hampir separuh penduduk Indonesia.

 

Demikian Mauidhoh Hasanah yang disampaikan oleh KH Manarul Hidayat pada peringatan Haul Gus Dur ke-12 di Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Al Azhaar Ummu Suwanah I, Cipondoh, pada Ahad (30/1/2022) malam.

 

Kiai Manarul bercerita, salah satu wasiat Gus Dur yang paling diingat olehnya adalah kekompakkan. Dalam membangun Ukhuwah Wathaniyah (persaudaraan kebangsaan), Nahdliyin diharapkan bisa bersatu dalam menghadapi berbagai persoalan.

 

“100 juta warga NU kalau kompak, permasalahan umat akan bisa teratasi,” tegas Kiai Manarul.

 

Ia menguraikan, Nahdlatul Ulama yang didirikan dari rahim pesantren memiliki jutaan santri jika disatukan menjadi kekuatan tidak tertandingi. Terlebih, Kiai didalam pengurus NU rata-rata memiliki pesantren. Disamping itu juga, Pesantren merupakan lembaga pendidikan asli Indonesia yang tidak bisa ditiru oleh lembaga pendidikan belahan dunia manapun.

 

“Kaderisasi paling efektif itu hanya ada di pesantren. Santri digembleng menjadi sangat disiplin dan keilmuan agama sangat diutamakan. Berbeda dengan lembaga lain.” tandasnya 

 

Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mahbubiyah ini melanjutkan, kategori Kiai yang pernah di wasiatkan Gus Dur kepadanya sewaktu masih hidup. “Ada Kiai Tandur, Kiai Sembur, Kiai Nutur dan Ada Kiai Catur,” terangnya

 

Kiai Manarul menggaris bawahi peran Kiai Tandur sebagai kekuatan utama Nahdlatul Ulama pada tataran masyarakat. Kiai yang tulus mengisi rutinitas mushola dan masjid kampung, menjadi tonggak utama dalam mengawal ajaran Ahlussunah wal Jamaah An-Nahdliyah.
 

“Itulah kekuatan NU pada Kiai Tandur, makanya Gus Dur menghidupkan Kiai kampung. Karena kekuatan NU ada disitu, bukan pada tataran atas,” tegas sahabat karib Gus Dur ini. Menguasai masjid dan mushola di kampung-kampung menjadi salah satu wasiat Gus Dur yang harus dilanjutkan bersama, terutama Nahdliyin.

 

Kendati begitu, Kiai Manarul berpesan kepada pengurus NU untuk tidak berhenti melakukan pemberdayaan masyarakat. Melakukan penguatan kapasitas sumberdaya manusia di bidang ekonomi, peningkatan pendidikan warga NU, dan memperhatikan pelayanan kesehatan warga NU. 

 

Selain itu, Kiai Manarul menekankan wasiat Gus Dur perihal Ukhuwah Wathaniyah (persaudaraan kebangsaan), Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan umat Islam), Ukhuwah Insaniyah (persaudaraan sesama manusia) dan Ukhuwah Basyariyah (persaudaraan umat manusia).

 

“Mari kita bersatu melanjutkan perjuangan Gus Dur,” imbuhnya

 

Pewarta: Arfan Effendi
Editor: Ari Hardi
 


Editor:

Banten Raya Terbaru