Banten Raya

Inilah Kampung NU di Labuan

Rabu, 22 Maret 2023 | 13:10 WIB

Inilah Kampung NU di Labuan

Kiai Siroj Sirojuddin Hasby, pengasuh Pondok Huffadz Manbaul Qur'an (kiri). (Foto: Istimewa)

Pandeglang, NU Online Banten
Kampung Sukahati. Kampung kecil ini berada di ujung barat Pulau Jawa. ‎Semula, berdirinya kampung ini hanya sebuah gagasan dan inisiatif dari para ‎kiai di Saung Shoang Pondok Huffadz Manbaul Qur’an Kampung Sukahati, ‎Kalanganyar, Labuan, Pandeglang. Ide tersebut kemudian disambut baik dan ‎mendapat dukungan dari kader NU, Ansor, dan Banser di Labuan. Demikian ‎dikatakan Kiai Sirojuddin Hasby yang biasa disapa Kiai Bewok ini.‎


Di kampungnya, lanjut Kiai Bewok, 100 persen warganya menjalankan ‎amaliyah Islam Ahlussunnah wal Jama'ah an-Nahdliyah. ’’Kami ‎memperkenalkan NU di sini berjuang dari RT ke RT, dari warung satu menuju ‎warung lain untuk mengajak anak-anak muda supaya mau bergabung dengan ‎NU," katanya kepada NU Online Banten, Selasa (21/3/2023).‎


Tak hanya itu, Kiai Siroj juga membentuk wadah pengajian bernama pengajian ‎rutin Saung Shoang, malam Selasaan dan sehabis Jumatan. Wadah tersebut ‎menjadi sarana dalam memperkenalkan dan menyebarkan benih-benih NU ‎kepada generasi muda mengenai NU secara struktural maupun kultural.  ‎


‎"Kami ingin menunjukkan bahwa di kampung kami, NU itu ada. Bukan hanya ‎sekadar mitos belaka. Kami ingin nantinya generasi kami bergabung dengan ‎kami berjuang melalui NU," tegasnya.  ‎


Kiai Siroj melanjutkan, untuk mewujudkan khidmat terhadap NU di ‎kampungnya, dia bersama sahabat sudah membangun panggung besar. ‎Kemudian, muncul ide untuk merayakan peringatan-peringatan tradisi NU ‎yang selalu diselenggarakan rutin di sana.  ‎


Kiai Siroj berharap dengan sering terselenggaranya acara-acara NU di Labuan ‎nantinya, dan ditambah baru selesainya pembangunan Tugu Satu Abad NU ‎‎(Tusanu) di Kampung Sukahati, semua orang bangga dengan NU. "Dan dengan ‎gagah berani mengatakan, 'Saya NU, saya bangga jadi warga NU' Karena NU ‎adalah kita, dan kita adalah NU," tegasnya.‎


Untuk mewujudkan kampung NU di Labuan, tentunya seluruh kader harus ‎bergerak. Seluruh kader NU untuk benar-benar maksimal berkhidmat di ‎Nahdlatul Ulama. ‎


Terlebih dengan adanya program kampung NU yang diharapkan mampu lebih ‎membumikan syiar Ahlussunah wal Jama’ah an-Nahdliyah di wilayah ujung ‎barat Pulau Jawa ini. ‎


Untuk bisa mewujudkan kampung NU di di Labuan, semua warga NU harus ‎sama-sama bergerak. Terlebih pengurus harus mau “ngurusi” dan sebagai ‎kader penggerak harus mau “bergerak”. “Tidak akan bisa terwujud kampung ‎NU jika pengurus tidak mau mengurus dan penggerak tidak mau bergerak,” ‎tegasnya. ‎


Sementara Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Labuan ‎Uung Humaedi mengajak para kader untuk terus memperkuat khidmat ‎dengan penuh kepercayaan diri. “Sebagai kader NU kita harus kuat, harus ‎percaya diri untuk menyiarkan NU kepada masyarakat di lingkungan kita,” ‎ajaknya. ‎


Oleh karena itu, MWCNU Labuan selalu menggelar acara-acara NU ini untuk ‎lebih menguatkan khidmat NU dari para kader penggerak NU yang sudah ‎mencapai ratusan kader. ‎


Selain juga memperkuat tali silaturahim antarkader NU untuk meng-upgrade ‎agar semakin kuat dan percaya diri dalam menjalankan ibadah dan muamalah ‎sebagi warga NU. MWCNU Labuan juga mengajak kepada pengurus dan warga ‎NU untuk terus menguatkan dan menyiarkan amaliah-amaliah NU di ‎masyarakat. ‎


Aktivitas tahlilan, yasinan, qunut subuh, nyekar, ziarah kubur dan lain-lain, ‎menurutnya, tidak bisa diragukan lagi dalilnya. Semua itu jelas ada rujukan ‎haditsnya sembari menerangkan dalilnya secara rinci. ‎


Pewarta: Agus Lani Pandeglang