• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Senin, 24 Juni 2024

Banten Raya

Kasyful Ghummah Khatam, Dilanjut Arbain Karya Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari

Kasyful Ghummah Khatam, Dilanjut Arbain Karya Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari
Setelah khatam ngaji Kitab Kasyful Ghummah yang diasuh Kiai Muhammad Hanifuddin (tengah) dilanjutkan syukuran, makan nasi tumpeng di Gedung Graha Aswaja NU Tangsel, Selasa (11/6/2024) malam. (Foto: Dok Himam M)
Setelah khatam ngaji Kitab Kasyful Ghummah yang diasuh Kiai Muhammad Hanifuddin (tengah) dilanjutkan syukuran, makan nasi tumpeng di Gedung Graha Aswaja NU Tangsel, Selasa (11/6/2024) malam. (Foto: Dok Himam M)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Ngaji Kitab Kasyful Ghummah karya Sayyid Muhammad bin Alawy bin Abbas Al Maliky Al Hasany Al Makky telah khatam alias selesai, Selasa (11/6/2024) malam. Kasyful Ghummah, penawar kegalauan, kitab setebal 84 halaman itu memuat penjabaran hadits-hadits terkait kesalehan sosial yang dikumpulkan oleh ulama yang hidup pada 1944-2004 itu.  


Setelah rampung, ngaji rutin kitab di Lantai 1 Graha Aswaja NU Tangsel, Jalan Otista Raya, Ruko Prima Blok B, No 25-26, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel),  setiap Selasa malam setelah istighotsah akan terus berlanjut.’’Insyaallah akan ngaji Kitab Arbain Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU),’’ ujar Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangsel Kiai Himam Muzzahir kepada para jamaah yang hadir di Kantor PCNU Tangsel itu, Selasa (11/6/2024) malam.

 


Ngaji salah satu kitab karya Mbah Hasyim—sapaan akrab Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari—tersebut akan dipimpin oleh Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PCNU Tangsel Kiai Muhammad Hanifuddin.’’Sama seperti sebelumnya, yang mengajar Kitab Kasyful Ghummah di sini hingga khatam,’’ imbuh pria yang pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Al-Muayyad Solo, Jateng, dan Pondok Pesantren Tremas Pacitan, Jawa Timur, tersebut.



Seperti diberitakan sebelumnya, seperti biasa, sebelum ngaji kitab di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangsel itu didahului istighotsah. Di antaranya membaca shalawat nariyah yang dipimpin Sekretaris PCNU Tangsel Kiai Himam Muzzahir. Berbeda dengan sebelumnya, karena ini ngaji kitabnya terakhir alias khatam, setelah pengajian dipanjatkan doa dan dilanjut makan bersama nasi tumpeng sebagai ejawantah syukur kepada Allah. 



Dikutip dari NU Online Jatim, Arbain Haditsan Tata'allaq bi Mabadi' Jamiyyah Nahdatil Ulama karya Mbah Hasyim yang ditulis berkenaan dengan berdirinya Jamiyyah Nahdatil Ulama, memiliki kekhasan tersendiri. Kitab tersebut dilampirkan bersamaan dengan Mukaddimah Qanun Asasi Nahdatul Ulama yang berkaitan erat (tata'allaq) dengan berdirinya NU.



Arbain Haditsan Mbah Hasyim ini dimulai dengan pesan kebaikan, bagaimana esensi agama, lalu bagaimana pula jika agama diserahkan kepada mereka yang bukan ahlinya. Redaksi yang ditulis oleh Mbah Hasyim dalam Arbain Haditsan tidak melulu dari Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim saja, akan tetapi juga dari Tabrani, Abi Dawud hingga kutipan dari Abu Nuaim Al-Asfahani, yang masih relevan hingga sekarang. Artinya, ada unsur continuity (keberlangsungan) di situ. Dari sinilah keistimewaan sosok Mbah  Hasyim mampu meletakkan 40 hadits pilihan sebagai pondasi Jam'iyyah Nahdatul Ulama. (Mutho)


Banten Raya Terbaru