Ketika Senada Jiwa Membius Para Pendekar
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Resepsi Hari Lahir (Harlah) ke-37 Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Tangerang Selatan (Tangsel) di depan Graha Aswaja NU Tangsel, Minggu (8/1/2023), memang telah usai. Tapi, selain atraksi para pendekar Pagar Nusa, penampilan Band Senada Jiwa mencuri perhatian.
Beranggotakan 6 personel. Terdiri atas Jarot (vokal), Eka, Indro, Alwi, dan Ale. Band ini dikomandoi Doni, pria kelahiran Lampung 1997 yang juga anggota Pagar Nusa. Band Senada Jiwa ini berdiri 21 Oktober 2021. Awal mula berdirinya band ini berdasarkan, Pagar Nusa waktu itu kekurangan tim creator, maka dengan semangat yang kuat, band ini terbentuk,’’ ujarnya.
Ke depan, Doni berharap Senada Jiwa bisa masuk ke industri musik Indonesia. ’’Agar bisa lebih bisa banyak berkontribusi di Pagar Nusa, kami terus berlatih dan berlatih agar lebih profesional dalam bermusik,’’ ungkapnya. Dalam penampilannya, Senada Jiwa membawakan empat lagu. Sebagai pembuka disenandungkan lagu berjudul Pagar Nusa.
Seperti diberitakan, Resepsi Hari Lahir (Harlah) ke-37 Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Tangerang Selatan (Tangsel) berlangsung meriah. Ratusan pendekar Pagar Nusa dari Tangerang Raya (Tangsel, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang) meramaikan harlah yang digelar di depan Graha Aswaja NU Tangsel, Minggu (8/1/2023). ’’Pagar Nusa siap jaga ulama. Bela kiai harga mati. Bela NKRI,’’ tegas Ketua PSNU Pagar Nusa Tangsel Bayu Ahsanu memberikan sambutan di hadapan para pendekar dan tamu undangan.
Kepada NU Online Banten, Bayu mengatakan, para pendekar Pagar Nusa di Tangerang Raya tidak semuanya bisa hadir. ’’Hadir semua tambah banyak. Di Tangsel saja ada 400 lebih anggota. Mereka ada yang tidak hadir karena ada kegiatan di pesantren misalnya. Basisnya di antaranya memang di pesantren,’’ terangnya.
Dalam resepsi tersebut, Ketua Pengurus Cabang (PC) NU Tangsel H Abdullah Mas’ud mengatakan, ini kali pertama kegiatan digelar di depan gedung Graha Aswaja NU oleh badan otonom atau lembaga semenjak pembelian gedung tersebut. ’’Kami menyampaikan apresiasi ke PSNU Pagar Nusa atas gelaran ini,’’ ujarnya dalam sambutan.
Gus Mas’ud—sapaan akrabnya-- juga meminta para pendekar Pagar Nusa dibekali ideologi. ’’Hari ini tidak hanya tantangan fisik, tapi juga tantangan ideologi. Oleh karena itu, para pendekar hendaknya dibekali bahwa ber-Pagar Nusa berarti ber-NU, menganut Islam Ahlussunnah wal Jamaah,’’ pinta suami Margaret Aliyatul Maimunah itu.
Pewarta: Moh. Syaiful Anam