• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 4 Mei 2024

Banten Raya

Pecah! Ratusan Pendekar Meriahkan Harlah Pagar Nusa

Pecah! Ratusan Pendekar Meriahkan Harlah Pagar Nusa
Resepsi Harlah ke-37 PSNU Pagar Nusa Tangerang Selatan berlangsung meriah. Dimulai dengan istighotsah, apel, sambutan, atraksi, potong tumpeng, doa, hingga penampilan band (Foto: NU Online Banten/Mutho)
Resepsi Harlah ke-37 PSNU Pagar Nusa Tangerang Selatan berlangsung meriah. Dimulai dengan istighotsah, apel, sambutan, atraksi, potong tumpeng, doa, hingga penampilan band (Foto: NU Online Banten/Mutho)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Resepsi Hari Lahir (Harlah) ke-37 Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Tangerang Selatan (Tangsel) berlangsung meriah. Ratusan pendekar Pagar Nusa dari Tangerang Raya (Tangsel, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang) meramaikan harlah yang digelar di depan Graha Aswaja NU Tangsel, Minggu (8/1/2023). ’’Pagar Nusa siap jaga ulama. Bela kiai harga mati. Bela NKRI,’’ tegas Ketua PSNU Pagar Nusa Tangsel Bayu Ahsanu memberikan sambutan di hadapan para pendekar dan tamu undangan.

Kepada NU Online Banten, Bayu mengatakan, para pendekar Pagar Nusa di Tangerang Raya tidak semuanya bisa hadir. ’’Hadir semua tambah banyak. Di Tangsel saja ada 400 lebih anggota. Mereka ada yang tidak hadir karena ada kegiatan di pesantren misalnya. Basisnya di antaranya memang di pesantren,’’ terangnya.

Dalam resepsi tersebut, Ketua Pengurus Cabang (PC) NU Tangsel H Abdullah Mas’ud mengatakan, ini kali pertama kegiatan digelar di depan gedung Graha Aswaja NU oleh badan otonom atau lembaga semenjak pembelian gedung tersebut. ’’Kami menyampaikan apresiasi ke PSNU Pagar Nusa atas gelaran ini,’’ ujarnya dalam sambutan.

Gus Mas’ud—sapaan akrabnya-- juga meminta para pendekar Pagar Nusa dibekali ideologi. ’’Hari ini tidak hanya tantangan fisik, tapi juga tantangan ideologi. Oleh karena itu, para pendekar hendaknya dibekali bahwa ber-Pagar Nusa berarti ber-NU, menganut Islam Ahlussunnah wal Jamaah,’’ pinta suami Margaret Aliyatul Maimunah itu.

Tak hanya itu. Dia juga minta para pelatih, tidak hanya melatih fisik para pendekar.’’Diisi juga spritualnya. Tidak hanya lahir, tapi batinnya. Diasah batin, melalui dzikir dan wirid termasuk melatih hatinya agar tidak sombong. Karena biasanya kalau tidak diasah hatinya, sombong. Latih hati agar tawadlu. Di lambangnya la gholiba illa billah. Ini spritual yang harus tertanam di hati para pendekar Pagar Nusa,’’ jelasnya panjang lebar.

Hadir pada resepsi harlah di antaranya sesepuh Pagar Nusa KH Ade Irfan, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia Tangsel Bunda Delima, dan beberapa PCNU.

Pada resepsi tersebut juga disuguhkan potong tumpeng. Juga ditampilkan beberapa atraksi para pendekar. Antara lain adu tanding tangan kosong dan memakai senjata tajam, memecahkan balok dengan tangan dan kepala, dan mematahkan pohon papaya dengan kepala. Sebagai penutup doa oleh KH Ade Irfan dilanjutkan penampilan band Senada Jiwa yang membawakan empat lagu. Lagu pertama adalah Pagar Nusa. Kegiatan resepsi dimulai pagi hingga menjelang sore. Pagi hari para pendekar mengikuti istighotsah dan apel terlebih dahulu.

Pewarta:  Mutho Masyhadi


Banten Raya Terbaru