• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Rabu, 24 April 2024

Banten Raya

Pesantren dan Santri Dalam Arus Teknologi

Pesantren dan Santri Dalam Arus Teknologi
Narasumber saat menyampaikan materi. (Dok : Jaenal Mutakin)
Narasumber saat menyampaikan materi. (Dok : Jaenal Mutakin)

Serang, NU Online Banten

 

Rabithah Ma'ahid Islamiyyah (RMI) NU Banten gelar seminar Nasional dengan mengusung tema 'Santri, Cyber War, dan Soft Literacy'.

Sebagai narasumber Ketua Rabithah Ma'had Islamiyah (RMI) PBNU, KH Abdul Ghoffar Rozin atau yang akrab disapa Gus Rozin. Dalam paparannya Gus Rozin menyampaikan pentingnya kesigapan santri dan pesantren dalam menghadapi era industri 4.0 yang ditandai dengan merebaknya digitalisasi.

Gus Rozin menyampaikan ada 3 hal yang urgen bagi pewarta. Dan menjelaskan keterkaitan Undang-Undang Pesantren, yaitu kehadiran UU pesantren sebagai rekognisi yang meliputi tiga hal.

Pertama, menjaga ke-khasan, bukan keseragaman. Dalam artian Undang-undang menjaga nilai dan keunggulan khas pesantren. Undang-Undang tidak menjadi pintu masuk untuk formalisasi dan penyeragaman pesantren.

Kedua, Menjaga Independensi, Bukan Intervensi yang berarti menjaga watak independen pesantren. Tidak boleh mengintervensi pesantren. Termasuk manajemen dan tata kelola keuangan pesantren.

Ketiga, Menjaga Komitmen Kebangsaan, ini berarti Undang-Undang mencegah penyalahgunaan pesantren untuk indoktrinasi terorisme, pengembangan intoleransi, dan penolakan konsensus kebangsaan atas nama agama.

Pengasuh pondok pesantren An-Nawawi Tanara al-Bantani KH Syauqi Ma'ruf Amin, menjelaskan tentang Undang-Undang mencegah penyalahgunaan pesantren. Upaya indoktrinasi terorisme, pengembangan intoleransi, dan penolakan konsensus kebangsaan atas nama agama. seorang kyai Sekaligus praktisi enterpreuneur.

Dalam paparannya, Gus Syauqi menyatakan bahwa santri merupakan pemilik otoritas pemahaman keagamaan, karena santri mengulik Tafaquh Fiddin. Kompetensi santri tinggal dipoles dengan sentuhan managerial, niscaya santri tetap unggul, karena bagaimanapun santri adalah pemilik peradaban.

Tambahnya Gus Syauqi selalu mengatakan ada mitigasi dalam menyongsong era industri 5.0. Ditandai dengan hadirnya Artificial Intelligence (AI), agar tumbuh dan berkembang jiwa-jiwa yang dinamis. Mampu mengaktualisasikan fiqh muamalat dalam transaksi modern.

"Katakanlah semisal perbankan islam yang diadopsi dari mudharobah, Syirkah ataupun Mukhobarah." Pungkas Gus Syauqi.

Rabithah Ma’ahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMI NU)  Provinsi Banten gelar Rapat Kerja (Raker) dan Seminar Nasional di Gedung PWNU Banten di Serang, Ahad (20/6).

Rapat kerja langsung dibuka oleh Ketua PWNU Banten KH Bunyamin Hafidz. Acara pembukaan dihadiri oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Banten Dr H Nanang Faturohman, Staff Ahli Walikota Serang Alfaidi, Anggota DPRD Provisi Banten H Ade Awaluddin, Ketua RMI NU Kabupaten/Kota Se-Banten, Banom dan Lembaga-lembaga PWNU Banten.

Kontributor : Jaenal Mutakin, Didin Syahbudin
Editor : Arfan


Banten Raya Terbaru