Kabupaten Serang, NU Online Banten
Pengurus Rayon (PR) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Keguruan UIN SMH Banten menggelar Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) di Pondok Pesantren Terpadu Bismillah Padarincang, Kabupaten Serang.
Digelar selama tiga hari pada Jum'at-Ahad (28-30/10/2022). Kaderisasi formal PMII ini mengusung tajuk “Membentuk Anggota yang Progresif, Militan, dan Integritas dalam Mentransformasikan Nilai Pergerakan”.
Ketua Rayon PMII Keguruan UIN SMH Banten Muhammad Rifai, mengatakan MAPABA ini adalah gerbang awal bagi para mahasiswa dalam berproses di PMII.
Selanjutnya sahabat dan sahabati, sebutan kader PMII, kata Rifai, akan mendapatkan materi dalam pengembangan intelektual ataupun keranah sosial.
"Agar tetap istiqamah dan konsisten dalam berproses, tidak hanya tingkatan Mapaba, tapi juga sampai ke jenjang selanjutnya dan menciptakan progres-progres yang baik untuk menjaga dan menjadikan PMII Rayon Keguruan yang lebih baik lagi," ujar Muhammad Rifai
Sementara, Ketua PK PMII UIN SMH Banten Ujang Ahmadudin, mengatakan MAPABA ini sebagai proses gerbang awal untuk masuk menjadi bagian keluarga PMII.
PMII UIN SMH Banten yang sampai saat ini, kata Ujang, istiqomah, konsisten dan selalu eksis dalam menjaga dan melestarikan budaya NU didalam kampus guna menyebarkan paham Aswaja An-Nahdliyah.
Menjadi hal yang paling menonjol di kampus UIN SMH Banten, Ujang mengingat, seorang ketua atau anggota organisasi mahasiswa kampus, notabene berasal dari background PMII
Ia menyatakan, bahwa PMII hari ini masih eksis dalam mengawal kemajuan kampus serta selalu konsisten dengan hal hal positif yang membangun nama baik PMII UIN SMH Banten.
“Besar harapan agar tidak hanya satu kali dalam satu periode dan juga tetap konsisten dalam melakukan pengawalan agar anggota baru bisa istiqamah berproses di PMII. Kedepan dapat menjadi pemimpin bangsa yang berpegang teguh kepada ajaran Ahlussunnah wal Jamah," kata Ujang Ahmadudin
Kendati begitu, Pengurus Cabang PMII Kota Serang Muhammad Zidni Assalam menjelaskan, pada era disrupsi ini, tantangan PMII sebagai organisasi mahasiswa yang berbasis islam semakin kompleks.
"Selain berkewajiban membumikan paham Aswaja An-Nahdliyah dikampus-kampus, kader dan anggota PMII juga harus siap mengabadikan dirinya kepada bangsa dan Agama," Ungkap Zidni
Zidni menguraikan, peran PMII bukan hanya sekedar aktif dalam dimensi kampus, kehadiran PMII harus nyata dan dirasakan langsung oleh masyarakat. Melalui MAPABA inilah para mahasiswa dikader dan dipersiapkan untuk menjadi insan yang ulul albab.
"Walhasil, sebagai anggota dan kader PMII dapat dipastikan kader PMII menjadi SDM yang unggul untuk kepentingan bangsa dan agama," tutup Zidni.
Kontributor : Taufik Hidayat at-Tanari
