• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 2 Mei 2024

Banten Raya

HSN 2023

Ribuan Mata Saksikan Live Apel dari Attaufiqiyyah Baros, PWNU Banten Ingatkan Pentingnya Belajar hingga Luar Negeri

Ribuan Mata Saksikan Live Apel dari Attaufiqiyyah Baros, PWNU Banten Ingatkan Pentingnya Belajar hingga Luar Negeri
Para santri mengikuti kegiatan HSN 2023 di Pondok Pesantren Attaufiqiyyah Baros, Kabupaten Serang, Banten, Ahad (22/10/2023) pagi. (Foto: NUOB/Izzul Mutho)
Para santri mengikuti kegiatan HSN 2023 di Pondok Pesantren Attaufiqiyyah Baros, Kabupaten Serang, Banten, Ahad (22/10/2023) pagi. (Foto: NUOB/Izzul Mutho)

Kabupaten Serang, NU Online Banten

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten menggelar live Apel Hari Santri (HSN) dipusatkan di Pondok Pesantren Attaufiqiyyah Baros, Kabupaten Serang, Banten, Ahad (22/10/2023) pagi. Live dilakukan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang dipusatkan dari Surabaya, Jawa Timur. Presiden Joko Widodo menjadi inspektur apel yang dimulai sekitar pukul 06.00 WIB tersebut. Sedangkan pemimpin apel adalah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ketua Umum PBNU membacakan Resolusi Jihad dan ditutup doa oleh Rais ’Aam KH Miftachul Akhyar.


Setelah live selesai, dilantunkan shalawat dan mahallul qiyam, dan tahlilan yang diikuti oleh seribu lebih jamaah yang sebagian besar adalah santri Pondok Pesantren Attaufiqiyyah Baros. Sisanya, dari PWNU Banten, badan otonom seperti Muslimat NU, Fatayat NU, Ikatan Pelajar Nahdaltul Ulama, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulam, pengurus Majelis Wakil Cabang setempat dan sejumlah pengurus lembaga serta para guru pesantren dan pengasuhnya yang juga
Wakil Rais Syuriyah PWNU KH Edi Sahrowardi.



Selain Ketua PWNU KH Bunyamin Hafidz, pengurus lainnya yang hadir di antaranya Wakil Ketua H Syukron Makmun, Sekretaris KH Amasy Tajudin. Hadir juga Ketua Panitia HSN 2023 dari PWNU Banten yang juga Sekretaris Rabithah al-Ma’ahid al-Islamiyah (RMI) NU Banten Didin Syahbudin. Juga hadir Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten H. Wawan Wahyuddin.



’’Semalam kita sudah membaca shalawat nariyah. Bareng dengan PBNU yang berjumlah 1 miliar. Dengan nariyah, semoga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) tetap utuh, tidak terpecah belah,’’ ujar Kiai Bunyamin memberikan sambutan di aula Pondok Pesantren Attaufiqiyyah.




Dia juga menyampaikan terima kasih kepada tuan rumah.’’Tidak semua pesantren selalu siap seperti Kiai Edi. Selama saya minta bantuan, tak pernah ditolak. Katanya, saya bisa begini karena NU. Sungguh luar biasa Kiai Edi ini,’’ ungkapnya di samping Kiai Edi, yang dulu menimba ilmu di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.



Di sela-sela sambutan suasana makin cair, karena Kiai Bunyamin menggelar kuis berhadiah uang. Kuisnya terkait Resolusi Jihad yang sedikit dikupas dulu sebelum dilempar pertanyaan ke jamaah.

 


’’Kita ingin melanjutkan perjuangan para kiai, ulama. Semangatnya mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Kita wajib mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Indonesia kalau tidak ada NU, akan terpecah belah. Dengan khilafah bisa pecah belah persatuan. Tapi dengan  adanya NU, NKRI bisa bersatu. Jadi NU garda terdepan menjaga persatuan Indonesia. Yuk, jangan sampai padam semangat kita pertahankan Indonesia,’’ tegasnya mengajak jamaah sebelum menutup sambutan dengan pantun.

 


Syukron Makmun menambahkan, Hati Santri merupakan suatu kenikmatan. ’’Sebelumnya belum pernah. Dulu yang berjuang, kontribusi luar biasa ya kiai dan santri. Resolusi Jihad yang digelorakan oleh Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama,’’ tambah pria bergelar doktor itu yang pernah menimba ilmu di Timur Tengah tersebut.



Saat ini, lanjutnya, berjuang tidak lagi dengan mengangkat senjata. Tapi dengan menuntut ilmu. ’’Banyak beasiswa ke luar negeri, termasuk melalui PBNU,’’ tambahnya.

 


Dia juga mengutip hasil rilis salah satu lembaga survei yang menyebutkan 6 persen dari penduduk Indonesia yang berjumlah 267 juta orang, menggugat keberadaan Pancasila.’’Oleh karena itu, kita harus bagaimana caranya Indonesia tetap utuh. NU yang punya kontribusi. Jangan sampai mau dipecah belah,’’ tegasnya. (M Izzul Mutho)


Banten Raya Terbaru