• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Selasa, 21 Mei 2024

Banten Raya

Soal Polusi, Ini Jurus Pemkot Tangerang Selatan

Soal Polusi, Ini Jurus Pemkot Tangerang Selatan
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie dalam suatu kegiatan. (Foto: Pemkot Tangsel)
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie dalam suatu kegiatan. (Foto: Pemkot Tangsel)

Kondisi udara dan Jakarta dan sekitarnya, termasuk di Tangerang Selatan, mendapat perhatian serius dari pemerintah. Setidaknya terlihat dari digelarnya rapat terbatas terkait aspek lingkungan khususnya pencemaran udara di Istana Negara Jakarta  yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Senin (14/8/2023). Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar termasuk yang mengikut rapat terbatas tersebut.

 


Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) sendiri tak tinggal diam terkait kondisi udara di wilayahnya. Berbagai langkah dilakukan dalam menghadapi polusi.

 


’’Kita imbau untuk warga menggunakan masker, kita juga meningkatkan ruang terbuka hijau dan kapasitasnya dengan ekstensifikasi penanaman pohon-pohon pelindung," ucap Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie di Puspemkot, Jumat (11/8/2023).

 

Tidak cuma itu, ada program kampung iklim untuk mengajak masyarakat menanam pohon. Juga menguji emisi gas buang kendaraan bermotor. ’’Kita juga beri sanksi buat para pembakar sampah,’’ tegasnya seperti dikutip dari laman resmi Pemkot Tangsel, Senin (14/8/2023).

 

Selain itu, pemkot juga melakukan pemantauan menggunakan alat yang terakreditasi yakni HVAS (high volume air sampler) dan dilakukan oleh laboratorium yang terakreditasi KAN (Komite Akreditasi Nasional).

 


Dasar peraturan yang digunakan adalah PP 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Dan Perlindungan Lingkungan Hidup. Alhasil berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di 10 Agustus 2023 berada di angka 94 dengan baku mutu PM 2,5. "Artinya kualitas udara di Tangerang Selatan masih dapat diterima pada kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan," ucap Benyamin.

 


Pemantauan tersebut dilakukan di 12 titik dengan metode masive sampler dan ada 12 titik. Mulai Kecamatan Setu, Pondok Aren, Serpong, hingga Ciputat Timur, bahkan di lingkungan BMKG juga. Juga monitoring secara real time dari Sistem Pemantauan Kualitas Udara Ambien (SPKUA) yang berlokasi di Taman Kesehatan.

 


Dalam alat SPKUA dilakukan pemantauan terhadap 7 parameter yaitu PM10, PM2,5, SO2, CO, O3, NO2 dan HC. hasilnya tidak ada tingkat mutu udara yang bersifat merugikan, meningkatkan risiko hingga merugikan kesehatan.

 


’’Terkait keadaan polusi udara, kita juga bertanggung jawab mengedukasi masyarakat. Bahwa keadaan udara tidak hanya diukur dengan partikuler meter kemudian mengambil kesimpulan,’’ tambahnya.

 


Seperti diketahui, dalam rapat, Presiden Joko Widodo meminta ada langkah intervensi jangka pendek untuk mengatasi polusi di Jabodetabek. Arahan itu disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, usai rapat terbatas bersama presiden di Istana Merdeka. (M Izzul Mutho)


Banten Raya Terbaru